Menjelajah Eksotisme Wisata Alam Kabupaten Soppeng

oleh -384 kali dilihat
Menjelajah Eksotisme Wisata Alam Kabupaten Soppeng
TakaE Highland-foto/Ist
Nona Reni

Klikhijau.com – Apa yang pertama kali terbayang di benak sahabat hijau ketika mendengar kata Soppeng?

Suara dan bau khas Panning (kalong)? Masjid agung yang menyerupai Taj Mahal? Ataukah Villa Yuliana yang menjulang di tengah-tengah ketinggian kota?

Tapi, jika sahabat hijau lebih memilih mengunjungi wisata air atau wisata alam, ketimbang keelokan kota, ada banyak waterboom dan permandian yang tersebar tak begitu jauh dari pusat Kota Soppeng.

Dari pusat kota, kalian bisa mengambil rute ke barat menuju permandian Ompo. Di pemandian ini, selain kolam renangnya, kalian akan disuguhi dengan pemandangan cafe di tengah waduk. Alunan musik dan makanan di sini cukup asyik. Untuk harga pun sangat terjangkau kantong.

KLIK INI:  Komisi IV DPR RI Dukung Pengembangan Wisata Alam Papua

Jika masih kurang puas berendam air tawar, kalian bisa mengunjungi TakaE Highland, lokasinya tak  begitu jauh dari permandian Ompo. Kurang lebih 15 km saja.

TakaE Highland sendiri adalah wisata alam baru nan murah di jalan Bulu Dongi, Desa Pising, Kecamatan Donri- donri, Soppeng yang resmi dibuka untuk umum pada hari Sabtu 7 Mei 2022.

Kehadiran telaga air asin dan danau di puncak pengunungan ini digadang-gadang mampu menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan.

Rasanya sulit dipercaya ada air asin atas pegunungan? Bukankah air asin hanya ada di laut? Namun hal itu dapat ditemukan di TakaE Highland. Itulah yang menjadi salah satu keunikan dan daya tarik dari tempat wisata ini.

Mandi dan berendam di air asin/laut menurut  beberapa ahli kesehatan dapat bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah, memperkuat otot jantung, melenturkan atau merelaksasi otot sehingga tubuh terasa segar.

Tak hanya itu, juga dapat melancarkan sistem pernapasan, meningkatkan produksi sel darah merah, menormalkan tekanan darah dan beberapa penyakit lainnya.

Daya tarik lain tempat ini adalah bangunan mewah yang dilengkapi dengan sarana pendukung seperti Kolam Renang,  Spot Foto, Cafe, Outbond, ATV, Flying Fox dan Camping Ground.

KLIK INI:  Aek Nauli Hadirkan Konservasi Eksitu Gajah Ramah Lingkungan
Keindahan TakkE Highland

Saat saya pertama kali mengunjungi TakaE Highland ini, sensasinya seperti menaiki kapal pesiar yang berlayar di lautan lepas. Sepanjang mata memandang kalian akan dimanjakan dengan suguhan panorama alam gunung Assokoreng dan gunung Mparee.

Meski saat ini TakaE Highland telah dibuka secara resmi untuk umum. Namun, beberapa fasilitas pendukung di kawasan  seluas luas 10 HA ini  masil  dalam tahap finishing.

Jika ingin masuk, sahabat hijau cukup membayar 20 ribu untuk orang dewasa dan 10 ribuan untuk anak-anak.

Jika kalian masih tak cukup puas dengan pemandian air asin, kalian dapat mengunjungi Pemandian Air Panas Lejja, jarak dari TakaE ke Lejja dapat ditempuh selama 20 menit perjalanan.

Permandian Air Panas Lejja adalah sumber mata air panas alami yang memiliki kandungan belerang yang cukup tinggi, yakni sekitar 1,5 persen.

Berada di permandian ini, bersiaplah menikmati panorama alam yang sejuk dan menenangkan. Hal itu karena permandian ini  berada di kawasan hutan lindung.

KLIK INI:  Puntondo Dikemas Menjadi Wisata Edukasi di Ujung Takalar

Dari  pusat Kota Marioriawa, permandian ini  hanya berjarak sekitar 14 km saja, tepatnya di Desa Bulue, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng.

Jam operasional Pemandian Air Panas Lejja tak dibatasi waktu alias dibuka selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari. Untuk masuk ke Pemandian Air Panas Lejja, tiketnya dibedakan, yakni:

Senin hingga Jumat, bagi orang dewasa dikenakan biaya Rp10.000/ orang, sedang untuk anak-anak Rp. 3.000/orang.

Sementara untuk weeken, yakni Sabtu dan Minggu atau hari libur lainnya, maka untuk orang dewasa Rp12.500/orang dan anak-anak masih tetap sama, yakni Rp3.000/orang.

Sedangkan untuk retribusi parkir, untuk mobil yakni Rp 10.000, sedangkan motor dikenakan biaya Rp5.000,-

Pemandian Air Panas Lejja memiliki sekitar empat kolam, masing-masing kolamnya memiliki suhu dan kedalaman yang berbeda. Bahkan ada yang panasnya mencapai 60 derajat celsius.

KLIK INI:  Sambut Tren Wisata Alam Virtual sebagai Adaptasi di Masa Pandemi

Sebuah objek wisata  biasanya menyimpan sejarah dan kisah mistisnya sendiri, begitupun dengan Pemandian Air Panas Lejja.

Permandian Air Panas Lejja dulunya hanyalah sumber mata air panas alami biasa. Sumber mata mata air panasnya diyakini berasal dari sebuah pohon tua. Pohon itu telah berusia ratusan tahun.

Obat dari Air Panas Lejja

Masyarakat  meyakini sejak dulu bahwa air panasnya berkhasiat dan mampu menyembuhkan beragam penyakit kulit serta dapat mendatangkan keberuntungan. Lokasi Pemandian Air Panas Lejja juga dipercaya dijaga oleh makhluk gaib, jika ada pengunjung yang terlalu bercanda berlebihan diyakini akan kesurupan.

Selain itu berkembang pula sebuah mitos tentang sumur dan pohon jodoh, yang dipercaya jika menggantungkan botol plastik atau kaleng yang telah diisi air dan menghampiri sumur jodoh bersama pasangan akan mengikatkan janji perjodohan.

KLIK INI:  Tandabaca, Sepotong Surga yang Diletakkan di Desa Kindang

Hal tersebut merupakan sebuah kepercayaan yang berkembang dari mulut ke mulut dalam waktu yang cukup lama. Tugas kita hanyalah menghormati apa yang sudah ada dan menghargainya sebagai sebuah kisah sejarah dan mitos.

Saat ini pengelola Permandian Air Panas Lejja juga menyediakan kolam privat. Ini dikhususnya bagi pengunjung yang ingin berendam tanpa berbaur dengan pengunjung yang lain.

Air panas yang ada di Permandian Air Panas Lejja dipercaya dapat menyembuhkan beragam penyakit kulit, seperti jerawat, gatal-gatal, bahkan rematik.

Jadi, sahabat hijau apakah tertarik menjelajah eksotisme Soppeng?

KLIK INI:  Jelajah Lembah Lohe, “Negeri Dongeng” dengan Tanjakan Seribu Penyesalan