Pohon Air Mata Pohon sengon di hulu sungai yang
Lelaki Pemancing Sampah
Lelaki Pemancing Sampah Lelaki tua itu terus memandangi sungai.
Seekor Camar di Bahu Mercusuar
Seekor Camar di Bahu Mercusuar Seekor camar bertengger di
Sawah Hilang di Kepala
Sawah Hilang di Kepala ini kepala mulai pening tunggui
Yang Tiba dalam Hujan
Panggangan kemarau menetak separuh napasnya. Matanya tak pernah alpa menggerimis
Sampah-sampah di Kepala
Sampah-sampah di Kepala di sepanjang jalan menuju matamu sampah-sampah
Hutan Senja
“Jangan ke sana!” teriakanku menggema, terdengar seperti suatu hardikan. “Kenapa?
Menakar Seduhan Kopi untuk Ayah
Menakar Seduhan Kopi untuk Ayah aku baru saja mengantar
Tanaman Rahasia Depan Rumah
Kenapa pohon tumbuh begitu cepat? Kenapa pohon tumbuh begitu
Sepasang Mata Hujan
Air berlomba sampai ke laut. Mengajak apa saja yang dilaluinya.
Aku Akar itu, Kau Pohon itu
Pohon di Tubuh Waktu petasan meledak di hati, penuh
Sampah-sampah Berumah di Bira
Sampah-sampah Berumah di Bira sampah-sampah sampai ke pantai bira
Bunga Badaria di Musim Hujan
Hujan baru saja tumpah. Seorang perempuan berusia setengah abad baru
- 1
- 2
- …
- 14
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.