Seekor Camar di Bahu Mercusuar Seekor camar bertengger di
Topik: Puisi
Sawah Hilang di Kepala
Sawah Hilang di Kepala ini kepala mulai pening tunggui
Sampah-sampah di Kepala
Sampah-sampah di Kepala di sepanjang jalan menuju matamu sampah-sampah
Menakar Seduhan Kopi untuk Ayah
Menakar Seduhan Kopi untuk Ayah aku baru saja mengantar
Tanaman Rahasia Depan Rumah
Kenapa pohon tumbuh begitu cepat? Kenapa pohon tumbuh begitu
Kopi Hilang di Meja Warkop
Sungai itu Mengalir ke Mata sungai balantieng mengalir hingga
Tak Ada Sesiapa di Perut Ikan
Pepohonan Hilang di Mata Kau datang berteriak Di belakangmu
Bagaimana Cara Pepohonan Makan?
Riwayat Pohon-Pohon Dalam dua bola mata kecil kanak-kanakmu Pepohonan
Pepohonan Menghitam di Kotamu
Pepohonan Menghitam di Kotamu “baunya mulai tercium,” katamu mengalahkan
Dari Mana ke Mana?
Dari Mana ke Mana? dari mana sampah-sampah itu berasal?
Segala yang Hanyut ke Laut
Sebelum Burung Peliharaan Terbang Bibit pohon kersen setinggi lutut
Memancing Bekas Bibirmu
Memancing Bekas Bibirmu Aku masih di pinggir kali ini
Pisang Goreng Hilang di Meja Tamu
Berlari ke Pelukmu Saja Aku ingin berlari saja ke
Yang Tak Pernah Khianat
Yang Tak Pernah Khianat Ayah selalu yakin rebung penanda
- 1
- 2
- …
- 4
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.