- Perjumpaan Sukacita dengan Kupu-Kupu Papilio Ascalapus - 19/03/2025
- Menangisi Kekeringan - 08/02/2025
- Surian, Pendatang Baru yang Jadi Primadona - 30/01/2025
Jadi Hujan
kita telah jadi hujan, dimaki sepanjang hari seorang bocah yang telat main bola. lapangan jadi becek, ibunya tak ingin ia flu
kita mengguyur sepanjang hari. kabulkan doa petani tua. sawahnya kekeringan. setelah semen irigasi masuk kantong.
tandabaca, Feb 2025
Menyambut di Bumi
aku sedang sendiri ketika kabut datang. ia tutupi mataku dengan wajahmu yang samar. lebih berkabut.
pelangi sudah lama hilang di langit. sejak tak ada pohon tempat menyambut ia di bumi
tandabaca, 2025
Ketakutan Ibu
pohon di samping rumah meranggas. ayah memotong akarnya bulan lalu.
ketika angin bertiup. ibu menutup mata dan telinganya. ia berlari meninggalkan rumah
tandabaca, 2025
Menangisi Kekeringan
kopi telah usai kau sesap. saatnya mencuci gelas
air tak lagi mengalir
air berpindah ke matamu jadi air mata. menangisi kekeringan.
2025
Sebagai Sawah
aku tiba di mata sebagai sawah. bawa gemericik air, lumpur, dan juga aroma asing.
tak ada apa selain itu. selalu ingin kau tanami dengan pasir, semen, dan batu
2025
Tempat Menyeruput Kopi
hujan tiba dan kau tak membawa payung
aku hanya kenakan kaos tipis hadiah kampanye
tak bisa menghangatkanmu dari gigil yang gigih
aku selalu siapkan pelukan. tempat paling mungkin kau kunjungi dalam hujan
kau tak perlu membayarnya dengan kecupan
cukup siapkan saja matamu sebagai tempat aku menyeruput kopi
2025