Bukan karena Hujan, Sabaria

oleh -26 kali dilihat
Ilustrasi-hujan
foto-etsy.com
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Bukan karena Hujan, Sabaria

 

kukatakan padamu sekali lagi, sabaria. bukan hujan mengantar banjir ke rumahmu, bukan. air hanya sedang rindu ingin tidur di tempat paling rendah dari gunung

dan api yang sedang mengamuk di kotamu itu, bukan api yang memanggang ayam kampung yang kau sajikan saat aku ke rumahmu. di tahun-tahun lalu, sebelum jarak membuat petanya sendiri.

api itu, adalah kehangatan Tuhan yang selalu kau tanggapi dingin panggilannya

sekali lagi kukatakan padamu, sabaria, yang kau anggap gempa itu, bukanlah gempa. hanya bangkulahang yang sedang terbangun dari tidurnya. terusik oleh suara musikmu

Tuhan tak sedang marah, sabaria. Dia hanya sedang ingin kau kunjungi lebih sering daripada warung kopi

Kindang, Januari 2024

KLIK INI:  Hujan yang Berhenti di Bibirmu

Api

 

wahai kekasihku yang sedang malang. aku datang padamu sebagai api.

kau tahu betul sifat api, ia menghangatkan, mematangkan onde-onde yang sedang kau siapkan sebagai bentuk syukur atas tibaku

kau juga tahu betul, api itu menghidupkan dan mematikan. aku datang padamu sebagai apa yang sedang kau ingin

aku bisa jadi api melahap semua ingkarmu, atau mematangkan onde-onde yang sedang kau masak

di ujung jalan sana, kau lihat api berubah amuk. melahap gedung, rumah, kantor, mobil, dan keangkuhan manusia

api adalah aku dan dirimu pada satu sempat yang diabaikan

Kindang, Januari 2025

KLIK INI:  Resep Masakan dari Sungai

Perihal Hujan bagi Ibu

 

sejak pagi ayah telah sibuk membongkar atap rumah. hujan sedang mengintip dari jauh.

hujan kadang tiba menjenguk dapur ibu. membuat kayu bakar yang telah dikeringkan kembali basah. api tak bara dari dapur. hanya asap memerikan mata

digantilah atap yang bocor itu oleh ayah. dan ibu menatap ayah penuh rahasia

hujan bagi ibu tak lagi tentang menumbuhkan tire, tapi mengirim resah ke kepalanya yang lupa istirahat.

Kindang, Januari 2025

KLIK INI:  Membaca Tanda-Tanda

Jagung Bakar Tuan Presiden

 

aku mengira-ngira tuan presiden sedang ingin makan jagung bakar. dibakarnyalah sebatang pohon mahoni. apinya kecil sekali. diambilnya ranting cemara kering. api bernyawa sembilan. dilahapnya ranting cemara itu. batang mahoni dan kelamin tuan presiden.

nyawa api bertambah jadi tiga belas. bergemuruh serupa banteng sedang kasmaran atau gelombang merindu pantai setelah bertahun-tahun tertahan tanggul reklamasi

tuan presiden kini kehilangan kelamin, jagung yang kukira akan dibakar lalu dilahap dengan sambal balado itu tak pernah kelihatan bijinya.

api datang memanggang kota tuan presiden yang sedang dipimpinnya dengan saku lebar menghadap ke atas.

Januari 2025

KLIK INI:  Pantai yang Bersalin Nama