Penikmat Banjir yang Bahagia

oleh -19 kali dilihat
Tahun 2021, Tahun yang Dikepung Bencana Alam dan Cuaca Ekstrem
Ilustrasi banjir - Foto/Pixabay
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Persimpangan

 

aku jadi daun-daun saat berkunjung ke kotamu kemarin
daun-daun yang ditiup angin sepoi
lalu lena
lalu jatuh
saat hujan sedang menggarang arang

jalan ke rumahmu berubah aliran sungai
terapung aku
hanyut lewati pintu rumahmu
tak ada kamu
hanya ada genangan dan kenangan

aku terus ke dapurmu
mencari kopi
tapi tak ada dapur
hanya ada kolam ikan

aku terapung ke kamarmu
tak ada tempat tidur
meja kerja
lampu hias
hanya ada sisa air matamu di tembok

di kotamu, jadi daun adalah hukuman
saat terik, tenaga mengering urai polusi
ketika hujan, hanyut pada banyak jalan persimpangan

tandabaca, 21 Desember 2024

KLIK INI:  Kecuali Sampah di Kepala

Penikmat Banjir yang Bahagia

 

dua orang anak kecil berenang di jalan
tanpa pakaian
seorang lelaki dewasa memarahi mereka
karena telanjang di tempat umum

bikin malu, katanya

dua anak kecil itu abai
dipercikkannya air berwarna kopi susu ke arah lelaki dewasa itu
wajahnya berubah merah bara
ingin menerkam

kurang ajar, umpatnya

dua anak kecil itu hanya tertawa
pamerkan giginya yang tinggal gusi

air meluap ke jalan bagi keduanya
berkah yang dinanti setahun penuh
dipanennya di penghujung tahun

meski bukan mereka yang menanamnya
tapi ditanam oleh orang dewasa
dengan tanaman beton di mana-mana

anak kecil adalah banjir bencana yang bahagia

tandabaca, 21 Desember 2024

KLIK INI:  Hujan Asap

Tak Ada Lubang di Musim Hujan

 

tak ada jalan berlubang di musim hujan
lubang-lubang itu ditambal air
pejabat santai menyeruput kopi
rumahnya bebas banjir

selokan tak tersumbat sampah, katanya
air hanya sedang muak
tak tahu ke mana alirkan dirinya

jalan-jalan jadi rata di musim hujan
tak ada lubang
hanya ada jebakan

tandabaca, Des 2024

KLIK INI:  Pengisap Ingatan