Daun-Daun yang Diburu Jelang Lebaran

oleh -406 kali dilihat
Daun-Daun yang Diburu Jelang Lebaran
Daun pandan wangi-foto/Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Ada dua tradisi yang hilang pada dua edisi lebaran Idul Fitri, tahun 2020 lalu dan tahun ini, 2021. Kedua tradisi itu, yakni takbir keliling dan mudik.

Sebabnya, ada larangan melaksanakan kedua tradisi itu, meski tetap ada yang nekat melakukannya. Namun, tentu tidak seramai biasanya dan itu menyedihkan.

Namun mau bagaimana lagi—aturannya sudah begitu dan masyarakat harus patuh. Demi satu tujuan, menghentikan penyebaran virus corona atau Covid-19 yang masih merajalela

Meski dua tradisi itu hilang, lebaran Idul Fitri tetap tidak terhentikan. Penyambutannya pun tetap dengan suka cita. Masyarakat tetap menyambutnya seperti biasa.

KLIK INI:  Kenalkan, 2 Resep Berbahan Dasar Ikan Bandeng yang Menggoda Selera

Kue khas lebaran  tetap dibuat oleh kaum hawa demi memeriahkan Idul Fitri, yakni kue kering. Tanpa kue kering rasanya lebaran kurang lengkap.

Selain kue kering, jelang lebaran juga wajib diisi dengan berbagai jenis makanan. Di antara sekian banyak makanan yang biasa disiapkan. Ada beberapa makanan yang “wajib” ada.

Makanan yang wajib ada itu menggunakan daun sebagai pembungkusnya—bukan plastik yang bandel terurai. Setidaknya ada beberapa daun yang memang diburu jelang Idul Fitri atau lebaran, yakni:

  • Daun pisang

Sudah menjadi hal lumrah menggunakan daun pisang untuk membungkus makanan. Khusus di lebaran, ada makana khas yang wajib ada, yakni buras.

Buras ini menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya. Daun pisang yang digunakan pun tidak sembarangan. Harus yang masih muda.

Daun pisang sebelum digunakan biasanya dijemur terlebih dahaulu. Tapi tidak sampai kering, ini dilakukan karena sifat daun pisang  rapuh. Setelah agak layu daun pisang akan memiliki sifat yang lebih lembut sehingga tidak mudah sobek.

Selain buras, masih ada beberapa makanan yang menggunakan daun pisang sebagai pembungkus, misalnya leges atau legese dan gogos.

Menggunakan daun pisang menjadi pembungkus makanan selain murah meriah, juga tidak mencemari lingkungan karena mudah terurai.

KLIK INI:  9 Panduan Mengatur Menu Sehat Saat Sahur dan Berbuka Puasa
  • Daun pandan

Jika kamu pernah melihat ketupat, tentu juga akan tahu daun pandan. Daun ini biasanya digunakan untuk membuat anyaman ketupat.

Ketupat secara tidak langsung telah menjadi makanan wajib saat lebaran. Diucapan-ucapan selamat Idul Fitri sering dijumpai penyematan gambar ketupat sebagai ciri khas dari lebaran itu sendiri.

Entah sejak kapan ketupat jadi ikon lebaran baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Meski sebenarnya makanan ini bisa dijumpai di luar suasana lebaran. Tapi saat lebaran,  ketupat telah menjadi makanan wajib.

Di Sulaswai Selatan ketupat sangat mudah ditemukan. Sebab makanan ini telah resmi pula menjadi kawan setia coto. Coto tanpa ketupat tidak akan lengkap.

Bahan membuat ketupat  sebenarnya  tidak harus daun pandan. Bisa juga daun kelapa. Namun, daun pandan adalah primadona, baik itu daun pandan wangi maupun yang daun  pandan biasa.

Khusus daun pandang wangi, selain  sebagai bahan pembuatan  ketupat, juga menjadi daun wajib pula bagi para peziarah kubur.

Di kampung saya, tidak lengkap berziarah kubur tanpa membawa daun pandan wangi yang telah dipotong-potong kecil untuk ditabur di atas kuburan.

KLIK INI:  Doko-doko Cangkuning, Kue Tradisional yang Tak Boleh Alpa dalam Pesta
  • Daun kelapa

Sebagaimana dikatakan tadi, daun kelapa juga bisa menjadi bahan yang dipakai untuk membuat ketupat.

Namun, ada satu makanan yang hanya bisa jadi jika menggunakan daun kelapa, yakni kampalo. Makanan ini berisi  beras ketan, cara masaknya sama dengan ketupat. Hanya saja pembungkus yang digunakan adalah daun kelapa muda.

  • Janur kuning pohon aren

Daun jenis ini ada dua, yakni daun kelapa yang masih muda dan berwarna kekuningan. Satunya lagi adalah daun aren yang juga masih muda. Namanya janur kuning. Janur kuning selain sebagai daun yang diburu jelang lebaran. Daun ini juga menjadi pelengkap ritual pesta perlawinan  dan pesat adat.

Khusus daun aren muda, ada satu makanan khas lebaran yang hanya bisa dibuat menggunakan janur kuning dari daun pohon aren.

Makanan itu, di kampung saya dinamai kaloli, bentuknya memanjang. Cara masaknya sama dengan buras atau ketupat. Hanya jika buras biasanya beras dicampur santan dan terbuat dari beras biasa. Kaloli tidak demikian, sebab bisa menggunakan beras biasa atau beras ketan tanpa  campuran santan.

Itulah daun-daun yang diburu jelang Idul Fitri atau lebaran. Apakah kamu telah memilikinya. Jika belum selamat berburu. Jangan hilangkan makanan yang menjadi tradisi lebaran, cukup dua tradisi saja yang direnggut pandemi Covid-19, yakni mudik dan takbir keliling—yang lain jangan.

KLIK INI:  Menanti Terobosan Tempe sebagai Warisan Kuliner Budaya UNESCO