Dari Pondok Pesantren hingga Semburan Lumpur Lapindo

oleh -64 kali dilihat
Lumpur Lapindo-foto/Ist
Subhan Riyadi

Klikhijau.com – Nderes atau mengaji menjadi santapan setiap hari bagi santriwan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Quran An-Nurul Hidayah, beralamat di Banjarkota, RT/ RW: 01/04, Kelurahan Banjarkejen, Kecamatan Pandaan 67156, Kabupaten/Kota Pasuruan Jawa Timur.

Usai melaksanakan salat wajib, Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib serta Isya’, sebanyak 7 anak santri, termasuk anak saya ini rutin membaca sekaligus menghafal ayat-ayat suci Al Quran. Pada waktu tertentu, anak-anak santri yang mayoritas laki-laki ini, menyetor bacaan ataupun hafalannya dihadapan pengasuh pondok pesantren atau akrab disapa Gus Tholib, untuk diperbaiki bacaan serta tajwidnya. Alhamdulillah, tenteram rasanya hati ini mendengar para Al Quran berjalan ini melantunkan ayat-ayat suci Al Quran.

Kondisi pondok terbilang cukup bersih meski panas sebab dari pengaruh iklim, hal tersebut lantaran desa ini, belakangan ini tidak pernah tersentuh air hujan. Saking panasnya, nyamuk pun enggan menyentuh kulit anak-anak santri.

Namun demikian kondisinya, tak menyiutkan para santri melafal dan menghafal Al Quran. Di balik itu semua, sebagai orang tua, kami bangga, salah satu putra kami ambil bagian dalam proses mendalami ilmu Al Quran di Ponpes ini.

KLIK INI:  Wujudkan Eco-Pesantren, Ponpes Jalaluddin Ar-Rumy Tumbuhkan Santri Peduli Lingkungan

Sebab memiliki anak atau cucu penghafal Al-Qur’an adalah keinginan almarhum mbah kakung atau kakeknya, semasa hidup boleh dibilang kyai di Desa, selain itu memiliki anak seorang hafidz sebuah kebanggaan bagi orang tua. Ada banyak keutamaan yang dijanjikan bagi penghafal Al-Qur’an dan orang tuanya, di antaranya; Mahkota untuk orang tua: Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa yang menghafal Alquran dan mengamalkan isinya, maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota pada Hari Kiamat”.

Kemudian keistimewaan memiliki anak seorang hafidz Quran mejadi syafaat untuk keluarga: Penghafal Al-Qur’an dapat memberikan syafaat bagi keluarga di akhirat.

Perlakuan istimewa di akhirat: Penghafal Al-Qur’an akan mendapatkan perlakuan istimewa di hari kiamat dan akhirat. Dihormati di masyarakat: Penghafal Al-Qur’an akan mendapatkan tempat yang dihormati di masyarakat.

KLIK INI:  5 Lagu Legendaris Iwan Fals tentang Lingkungan dengan Pesan Menohok

Derajat yang lebih tinggi di surga: Penghafal Al-Qur’an akan mendapatkan derajat yang lebih tinggi di surga.

Dianggap sebagai keluarga Allah: Penghafal Al-Qur’an akan dianggap sebagai keluarga Allah di bumi.

Selain itu, ada beberapa keutamaan lain yang dijanjikan bagi penghafal Al-Qur’an, seperti: Didahulukan menjadi imam ketika shalat jama’ah, didahulukan untuk dimakamkan, diutamakan untuk menjadi pemimpin, akan ditemani malaikat

Salah satu pendidikan yang tidak pernah diajarkan di sekolah formal yakni kejujuran, selalu menjaga kebersihan pondok pesantren, kerjasama dan sopan santun bergaul sesama santri, juga dengan pengasuh pondok.

Nyaris lupa, di masa rehat mengaji, saya dan anak saya berjalan menyusuri pedesaan menuju kali atau sungai yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi Pondok Pesantren.

Kondisi airnya cukup jernih, layak buat mandi, mencuci dan tidak berbau menyengat atau menyebabkan gatal-gatal pada kulit manusia. Memang ada beberapa sampah menodai kejernihan air kali tersebut.

KLIK INI:  Diskusi Bersama, P3E Suma dan ICMI Ungkap Kata Al Quran Tentang Lingkungan

Meski tidak terlalu lama di kali tersebut, entah apa nama sungainya, yang jelas apabila kali tersebut dikelola secara baik oleh Pemda Pasuruan/Bangil dan masyarakat sekitar. Misalnya melalui program Prokasih (Program Kali Bersih) dari Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, tidak menutup kemungkinan kali di desa Banjarkejen Pandaan Pasuruan ini kedepannya akan menjadi alternatif objek wisata kali seperti di Yogjakarta.

Suasana di Pesantren (Ponpes) Tahfidz Quran An-Nurul Hidayah, Jawa Timur-foto/Ist
Semburan Lumpur Lapindo

Usai lima hari mulai Selasa s/d Minggu, 5 – 10 Nopember 2024 merasakan aura positif mondok bersama anak saya, tempatnya di Ponpes An Nurul Hidayah Banjarkota, RT / RW: 01/04, Kelurahan Banjarkejen, Kecamatan Pandaan 67156, Kabupaten/Kota Pasuruan Jawa Timur. Berpamitan lah saya kepada pengurus Ponpes untuk kembali ke Makassar.

Sebelum berpamitan, saya sempat ngomong sama adik ipar untuk mampir sejenak ke objek semburan Lumpur Lapindo. Maka berjalanlah kami dari pondok menyusuri perkebunan mangga di Banjarkejen, Bangil. Daerah Bangil Jawa Timur ini terkenal akan penghasil buah mangga premium jenis mangga Alpukat. Bahkan sampai dikirim keluar pulau Jawa hingga ke China.

Sesampainya di lokasi yang dimaksud, yakni di Lapindo, adek yang mengemudikan motor, berputar buat memasuki lokasi Lumpur Lapindo yang legendaris tersebut.

Dalam hati berkata, jika berhasil memasuki lokasi bekas semburan lumpur lapindo atau beberapa artikel menuliskan lumpur Sidoarjo, entah apa maksud dari menuliskan Lumpur Sidoarjo, bukan Lumpur Lapindo berdasarkan sebab muasalnya semburan lumpur tersebut. Akan menjadi sejarah tersendiri bagi perjalanan saya ke Sidoarjo. Sebab tidak semua orang yang dinas maupun liburan ke Jawa Timur, mau mendatangi Lumpur Lapindo ini, kunjungan wisata favorit di Jawa Timur pasti berwisata ke Gunung Bromo, bukan ke Lumpur Lapindo, dan menurut saya memang masuk akal.

KLIK INI:  Kegirangan Bilbil dan Ancaman yang Mengintai Capung

Rupanya, harapan itu tak seindah kenyataan. Hanya karena tindakan segelintir orang yang ingin mencari peruntungan dari bencana semburan Lumpur Lapindo terjadi pada 29 Mei 2006 di Desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Semburan ini terjadi di lokasi pengeboran minyak bumi Sumur Banjar Panji-1 (BJP-1) yang dioperasikan oleh PT Lapindo Brantas Inc. Yang dikenang sebagai musibah mencekam kala itu.

Keinginan meihat langsung bekas semburan Lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo itu gagal total, gegaranya sebelum kami memarkirkan kuda besi yang ditunggangi adek ipar, keberadaan kami mengundang perhatian para penguasa lokal lokasi Lapindo.

Keberadaan kami di sana langsung dihadang bapak-bapak seumuran almarhum bapak dan beberapa orang penunggu duduk di sebuah gardu sederhana yang terbuat dari kayu, menunggu objek “Wisata Lumpur Lapindo”, kemungkinan mereka warga setempat yang “menguasai” lahan lapindo tempat dulu mereka mencari kerja. Mereka terang-terangan minta uang parkir Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah), entah buat kepentingan operasional objek wisata, atau kepentingan perut mereka.

KLIK INI:  Tentang Menjaga Kebersihan dan Sekumpulan Kata-Kata Mutiara Mengenainya

Bukannya melarang mereka mencari nafkah, tetapi gunakan dengan cara yang baik dan menghargai pengunjung, yang penasaran ingin melihat secara langsung dampak Lumpur Lapindo yang melumpuhkan  aktivitas masyarakat Porong Sidoarjo. Wajar saja, wisata Lumpur Lapindo sepi pengunjung, lantaran pelayanan kurang berkenan terhadap pengunjunglah penyebabnya.

Fakta Lumpur Lapindo

Dari beberapa artikel yang berhasil dihimpun, berikut adalah beberapa fakta terkait semburan Lumpur Lapindo;

Keberadaan semburan lumpur Sidoarjo merupakan satu sejarah dan melalui proses panjang, terjadi sejak tanggal 29 Mei 2006 dan sampai sekarang belum ada tandatanda akan berhenti. Pusat atau titik semburan lumpur Sidoarjo terletak di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo – Provinsi Jawa Timur, berjarak sekitar 200 m dari sumur pengeboran gas Banjar Panji – 1 milik PT Lapindo Brantas di Desa Renokenongo Kabupaten Sidoarjo.

KLIK INI:  Menilik Kisah Pilu Masyarakat Terdampak Semburan Lumpur Lapindo dalam Film Grit

Bencana ini diperkirakan akan berlangsung cukup lama, mengingat sebagian dari para ahli geologi memperkirakan fenomena semburan akan berlangsung lebih dari 30 tahun, sementara bencana alam lain yang ada pada umumnya berlangsung pendek (banjir dalam hitungan hari/minggu, tsunami dalam hitungan jam, longsor/angin topan dalam hitungan menit, gempa bumi dalam hitungan detik).

Semburan lumpur di Sidoarjo/Lapindo diikuti oleh deformasi geologi yang aktif disekitar lokasi semburan. Menurut ahli Geologi berpendapat Lusi adalah fenomena gunung lumpur (mud volcano) yang terkait dengan aktivitas vulkanisme, dan belum bisa diprediksi kapan akan berhenti.

Adapun Desa-desa yang terdampak lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, antara lain:

  •  Desa Siring, Kecamatan Porong
  •  Desa Renokenongo, Kecamatan Porong
  •  Desa Jatirejo, Kecamatan Porong
  •  Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin
  •  Desa Sentul, Kecamatan Tanggulangin
  •  Desa Besuki Jabon, Kecamatan Jabon
  •  Desa Pejarakan Jabon, Kecamatan Jabon 
KLIK INI:  LPLHI Sulsel dan RQIQ Gandeng Pusdal LH Suma Gelar Bimtek Minimisasi Sampah

Akibat semburan Lumpur Lapindo, ribuan warga terpaksa pindah dari tempat tinggalnya. Semburan lumpur ini juga menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti tercemarnya air tanah di desa-desa sekitar tanggul.

Semoga lain waktu objek wisata Lumpur Lapindo dikelola secara profesional oleh pemangku kebijakan dengan bekerjasama dengan warga desa, agar tidak terjadi konflik kepentingan dari bencana Lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo Brantas. Dan saya berkesempatan berkunjung lagi ke bekas galian Gas Lapindo yang mengeluarkan lumpur hingga meluluhlantakan desa di Porong Sidoarjo dengan tenang, aman, nyaman tanpa was-was kena pajak parkir liar dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

KLIK INI:  Selain Menghibur, 8 Humor Ini Dapat Memberi Wawasan Lingkungan