Studi; Lingkungan Pedesaan Dukung Sistem Kekebalan Tubuh Anak-Anak

oleh -21 kali dilihat
Ilustrasi anak bermain di ruang hijau
Ilustrasi anak bermain di ruang hijau/foto-ist

Klikhijau.com – Jika sahabat hijau pernah berkunjung ke sebuah desa. Tentu akan menemukan anak-anak yang bermain di luar rumah. Apalagi jika di sore hari. Saat cuaca sedang tidak hujan.

Bermain di luar rumah dan menyatu dengan alam. Menjadi salah satu ciri khas kehidupan anak-anak di pedesaan.

Anak-anak yang dibesarkan di lingkungan pedesaan, yang dominan menghabiskan banyak waktu di luar rumah. Tentu tidak lepas dari paparan matahari, hewan, dan tumbuh hingga hujan.

Dilansir dari Newswise, paparan tersebut menurut penelitian yang dipimpin oleh APC Microbiome Ireland (APC). Sebuah pusat penelitian SFI terkemuka dunia dan University College Cork (UCC) dapat melahirkan sistem kekebalan tubuh anak-anak yang tinggal di lingkungan pedesaan. Hal ini tidak ditemukan pada anak-anak yang tinggal di lingkungan perkotaan.

KLIK INI:  Studi: Kualitas Udara Berkaitan Erat dengan Fungsi Kognitif

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa perkembangan kekebalan kehidupan awal sangat bergantung pada faktor lingkungan hidup dan gaya hidup anak.

Profesor Liam O’Mahony, pemimpin studi, Penyelidik Utama APC dan Profesor Imunologi UCC, mengatakan, penelitian tersebut menemukan bahwa banyak faktor lingkungan yang penting terkait dengan perubahan paparan mikroba selama beberapa tahun pertama kehidupan seorang anak kecil.  Sebuah tahap penting dalam membentuk sistem kekebalan tubuh seseorang karena sangat responsif terhadap paparan lingkungan termasuk infeksi, nutrisi, dan mikrobioma.

“’Jendela peluang imunologis’ ini memainkan peran penting dalam menetapkan batasan dan lintasan reaksi sistem kekebalan kita yang tetap bersama kita seumur hidup dan memengaruhi risiko penyakit yang dimediasi kekebalan,” ungkap Profesor O’Mahony dikutip dari Newswise.

KLIK INI:  Setelah Acara, Terbitlah Sampah

“Paparan lingkungan awal kehidupan yang protektif dan merugikan ini membantu membentuk respons kekebalan tubuh kita. Menumbuhkan pemahaman kita tentang mekanisme dan peran lingkungan dalam perkembangan kekebalan sangat penting. Penelitian seperti ini dapat membantu membuka jalan bagi perkembangan baru dalam diagnosis penyakit dini dan mempercepat intervensi untuk modulasi aktivitas kekebalan yang lebih spesifik dan aman,” lanjutnya.

Sistem kekebalan perlu belajar

Para peneliti juga mengatakan bahwa sistem kekebalan perlu belajar bagaimana tidak bereaksi berlebihan di awal kehidupan. Tujuannya untuk menghindari reaksi merusak yang berlebihan di kemudian hari yang dapat menyebabkan penyakit.

Studi tersebut  meneliti bagaimana faktor lingkungan terkait dengan adanya dermatitis atopik (AD) atau eksim pada anak-anak Afrika Selatan berusia antara 15 hingga 35 bulan yang tinggal di daerah pedesaan dan perkotaan.

Peneliti menemukan bahwa sistem kekebalan anak-anak yang tinggal di daerah pedesaan memiliki beberapa cara untuk mengidentifikasi dan menghadapi ancaman.

KLIK INI:  Berburu Solusi Permanen Karhutla di Tingkat Tapak Berbasis Desa

Beberapa jalur kekebalan dikembangkan sebagai respons terhadap paparan pelindung kehidupan awal, seperti waktu yang dihabiskan di luar ruangan dan waktu dengan hewan, dan paparan yang berpotensi merugikan, seperti polutan dan infeksi virus.

Studi tersebut juga menyelidiki faktor-faktor lain termasuk mode kelahiran dan tingkat pendapatan. Anak-anak pedesaan lebih jarang dilahirkan melalui operasi caesar dan keluarga pedesaan memiliki tingkat pendapatan yang lebih rendah, dibandingkan dengan keluarga perkotaan dalam kelompok ini.

Namun, sementara perbedaan ini terlihat antara keluarga pedesaan dan perkotaan. Hubungan mereka dengan perbedaan ekspresi gen jauh lebih sedikit daripada hubungan dengan paparan hewan dan waktu di luar ruangan.

Temuan ini mendukung bukti bahwa paparan rangsangan lingkungan dan faktor gaya hidup tertentu selama masa kanak-kanak. Rupanya dapat memiliki konsekuensi yang signifikan pada kesehatan jangka pendek dan jangka panjang seseorang.

KLIK INI:  Tak Terduga, Begini Cara Burung Merespons Perubahan Iklim