Membangun Green Business Tanaman Pangan Vertikal di Perkotaan

oleh -261 kali dilihat
Membangun Green Business Tanaman Pangan Vertikal di Perkotaan
Membangun Green Business Tanaman Pangan Vertikal di Perkotaan-foto/Ist
Merza Gamal

Klikhijau.com – Peluang pertumbuhan hijau (green-growth) saat ini menjadi bahan pembicaraan yang ramai karena merupakan andalan dan model baru untuk efisiensi sumber daya muncul dengan cepat.

Namun demikian, sudah bukan saatnya lagi untuk sekedar menghabiskan banyak waktu untuk membicarakannya, tetapi saatnya bagaimana membuat langkah pertama, dan mulai memberdayakan bisnis yang berfokus pada penciptaan masa depan yang berkelanjutan.

Dunia sedang memasuki fase inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tidak sedikit perusahaan sukses mengambil jalan yang berbeda. Mereka membangun dan menskalakan bisnis baru dengan kecepatan luar biasa, melontarkan diri ke berbagai sektor dan pasar dan melintasi kumpulan nilai tradisional, sambil memanfaatkan apa yang sudah mereka lakukan dengan sebaik-baiknya.

Salah satunya adalah Infarm, yakni sebuah bisnis internasional dengan lebih dari 900 insan perusahaan yang beroperasi di sepuluh negara. Infarm didirikan olah Erez Galonska bersama saudaranya Guy Galonska dan Osnat Michaeli pada tahun 2013 di Berlin. Infarm didirikan bertujuan untuk membawa produk lokal yang segar dan berkelanjutan ke daerah perkotaan melalui pendekatan “pertanian vertikal”, tanpa menggunakan pestisida dan hanya memerlukan sedikit tanah dan air sebagaimana yang diperlukan dalam pertanian konvensional.

KLIK INI:  Revolusi dari Dapur, Praksis Ekologi Kaum Muda

Infarm mendirikan pertanian modular di seluruh lingkungan perkotaan di setiap ruang yang tersedia untuk memenuhi permintaan pasar, dan memungkinkan kota menjadi mandiri dalam produksi pangan mereka sambil secara signifikan meningkatkan keamanan, kualitas, dan jejak lingkungan dari makanan.

Arti menjadi mandiri

Saat ini, Infarm telah beroperasi di sepuluh negara secara global dan memiliki sekitar 500.000 kaki persegi fasilitas pertanian dan berencana untuk mencapai lima juta kaki persegi pada tahun 2025. Untuk itu, Infarm telah mengumpulkan $400 juta total pendanaan yang memungkinkan Infarm untuk berinvestasi lebih lanjut di negara maju untuk rekayasa, perangkat lunak, dan teknologi pertanian yang terus mendorong inovasi dalam produksi makanan segar dan memenuhi kebutuhan pengecer dari berbagai ukuran di lokasi mana pun.

Infarm berdiri pada awalnya karena Erez Galonska terpesona oleh swasembada yang  mempunyai makna kebebasan menurut dia. Pada akhir tahun 2004, Erez mulai mengeksplorasi apa artinya menjadi mandiri, dan dia melihat semuanya itu dimulai dari bagaimana menjadi energi dan air mandiri hingga menanam makanan untuk diri sendiri.

Erez mulai bepergian di antara komunitas yang berbeda dan melakukan pekerjaan dengan imbalan penginapan pada tahun 2005. Erez melakukan banyak jenis pekerjaan manual di pertanian, mulai dari memetik mangga hingga menanam sayuran. Pada puncak perjalanan tersebut, Erez tinggal di sebuah gunung di Kepulauan Canary dan hidup mandiri sepenuhnya.

KLIK INI:  Benarkah Event F8 2023 Tidak Hemat Energi?

Selama di Canary, Erez menjadi terobsesi dengan menanam makanan sendiri dan melihat bahwa itu memungkinkannya untuk mencoba varietas yang lebih menarik, namun tidak berhasil melewati rantai pasokan industri. Ketika Erez pindah kembali ke Berlin, dia bertanya pada diri sendiri, “Mengapa saya tidak bisa membawa pertanian saya? Apakah mungkin menanam makanan saya sendiri tanpa tanah?”

Penemuan akan dua hal

Erez terus melakukan penelitian tentang topik tersebut, dan menemukan dua hal: 1) ada sekelompok orang yang sudah bertani tanpa tanah sebagai bagian dari gerakan yang disebut hidroponik, dan 2) dia melihat gambar utopis gedung pencakar langit yang tertutup tanaman di kota. Kedua hal tersebut memberikan keyakinan bahwa kita bisa mengubah cara mencari dan makan makanan. Keyakinan itulah yang menjadi kekuatan pendorong untuk membangun Infarm.

Erez dan saudara lelakinya membangun pertanian hidroponik pertama di ruang tamu orang tua mereka, menanam kemangi hijau yang besar. Ketika terbukti berhasil, mereka berpikir bagaimana bisa mengubahnya menjadi bisnis.

Untuk itu, mereka menghabiskan satu tahun untuk meneliti hidroponik sebagai payung untuk banyak teknik berbeda yang mereka pelajari, hingga pada akhir 2016, bersama dengan sekelompok desainer, insinyur mesin, dan pengrajin, mereka membangun pertanian komersial pertama di Berlin, tepatnya di Neukölln.

Usaha pertanian komersial pertama tersebut membantu mereka menarik para talent luar biasa yang terinspirasi oleh tujuan mereka. Di lab makanan Infarm, calon karyawan dapat merasakan sendiri potensi Infarm untuk mengubah cara orang makan: memiliki akses ke buah dan sayuran segar yang ditanam di dekat tempat pembelian tanpa pestisida dan disesuaikan dengan pola makan lokal.

KLIK INI:  Sepanjang Jalan, Sampah Memandang

Berbekal tujuan bersama tersebut, membantu Infarm melewati beberapa kesulitan awal, ketika mereka memiliki sedikit dana dan hampir tidak dapat membayar karyawan pertama mereka. Namun, tujuan yang jelas membuat mereka termotivasi untuk terus maju.

Pertanian perkotaan

Keberhasilan dalam produksi, memicu upaya selanjutnya untuk membuat orang mengetahui dan menjadi pelanggan Infarm. Mereka memajang hasil pertanian di karavan dan menempatkannya di Prinzessinnengarten Berlin, yang merupakan proyek berkebun perkotaan. Infarm mengadakan lokakarya yang mendidik masyarakat tentang pertanian perkotaan, yang menciptakan kesadaran dan komunitas pengikut seputar konsep Infarm.

Hasilnya luar biasa, pelanggan pertama Infarm adalah 25hours Hotel, sebuah jaringan hotel internasional di Berlin. Infarm membawa konsep menanam tanaman di atap gedung pencakar langit yang mampu memproduksi makanan. Infarm membangun sebuah pertanian di atap hotel dan menyebutnya sebagai Sky Farm. Berita tersebut dengan cepat menyebar, sehingga menjangkau lebih banyak pelanggan.

Kebehasilan di 25hours Hotel, membuat salah satu CEO grosir terbesar di Eropa datang ke lab makanan Infarm di Berlin untuk menjajaki dan merasakan makanan masa depan hasil pertanian Infarm. Infarm bekerja sama dengan seorang desainer membuat pertanian di dalam toko ritel untuk demo. Ketika CEO tersebut melihat hal tersebut, dia memberikan tantangan akan membuat kesepakatan di tempat jika dapat membawa konsep Infarm ke lokasi ritelnya.

Infarm menerima tantangan dan membangun pertanian pertama di supermarket. Setelah tiga bulan, Infarm meluncurkan pertanian terhubung cloud pertama di dunia, dengan menggunakan perangkat pintar untuk mengumpulkan data dari pertanian dan menerapkan teknologi analitik untuk meningkatkan kondisi pertumbuhan, yang pada dasarnya menciptakan pertanian mandiri.

KLIK INI:  Sembilan Kabupaten Anggota LTKL Bersiap Capai Target Ekonomi Lestari

Infarm selanjutnya menyempurnakan resep yang mereka tanam dan meningkatkan hasil, kualitas, dan nilai gizi dari makanan yang ditanam. Video “pertanian di supermarket” yang diunggah ke YouTube pun menjadi viral. Petanian Infarm menarik lebih dari tujuh juta tampilan, dan menerima permintaan, sebagian besar dari pengecer di seluruh dunia, untuk membangun pertanian yang terhubung di toko mereka.

Hingga hari ini, Infarm telah banyak bereksperimen dan bekerja dengan berbagai jenis klien seperti restoran dan hotel untuk menentukan siapa yang paling diuntungkan dari teknologi Infarm dan dapat menciptakan dampak terbesar.

Percontohan di supermarket grosir membuktikan bahwa konsep pertanian terhubung di supermarket adalah formula pemenang. Hal tersebut memungkinkan Infarm untuk berkembang biak dengan cepat dan menggandakan pengecer secara ketat, menstandarisasi pendekatan pengecer, Infarm telah dapat mengatur operasi di negara baru dalam waktu tiga bulan. Saat ini, pertanian Infarm dapat ditemukan pada 50 persen pengecer makanan terbesar di dunia.

KLIK INI:  Kota, Suhu Panas dan Ketimpangan Sosial