Klikhijau.com – Menanam sayuran tanpa tanah saat ini banyak diminati. Untuk melakukannya pun tak memerlukan lahan yang luas sebagaimana kebun pada umumnya.
Sekarang semua orang yang memiliki lahan meski sempit bisa bercocok tanam. Selama pandemi Covid-19. Bercocok tanam dianggap sebagai salah satu “hiburan” yang paling bermanfaat.
Cara bertani di lahan sempit bisa dilakukan dengan metode hidroponik. Media tanamnya bukan tanah, tapi air. Ini cocok dilakukan untuk menanam jenis sayuran tertentu.
Istilah hidroponik sudah lama ada, Diperkenalkan pada tahun 1937 oleh W.F. Gericke. W.F. Gericke melalui bukunya yang berjudul “The Complete Guide to soilless Gardening”. Buku itu membahas tentang cara budidaya tanpa tanah. Dan pada akhir tahun 1920-an, Gericke memulai eksperimennya mengenai cara budidaya secara hidroponik.
Sekarang, jika Anda memiliki lahan sempit dan ingin bercocok tanam, Anda bisa menggunakan sistem hidroponik sebagai solusi yang tepat. Selain mudah dipraktikkan, hidroponik juga memiliki banyak kelebihan dan manfaatnya, di antaranya:
Kelebihan
- Pada tanah yang sempit dapat ditanami lebih banyak tanaman dari pada yang seharusnya,
- Keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin.
- Pemeliharaan untuk tanaman lebih praktis,
- Pemakaian air dan pupuk lebih efisien karena dapat dipakai ulang, tanaman yang mati mudah diganti dengan tanaman yang baru,
- Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak, beberapa jenis tanaman dapat dibudidayakan di luar musim,
- Tidak ada resiko kebanjiran karena tidak ditanam ditanah, kekeringan atau ketergantungan pada kondisi alam.
Jika ada kelebihan, tentu ada pula kelemahannya, ini kelemahan hidroponik, yaitu biaya investasi awal lebih mahal dan sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan komposisi pupuk, pH dan pupuk (Siswadi, 2006)
Manfaat yang bisa Anda dapatkan di antaranya:
- Bebas pestisida
- Dapat dipanen kapan saja
- Menghasilkan banyak walau dilahan yang tidak besar
- Tanaman ini bersifat bebas hama
Ini 5 jenis sayuran bisa ditanam dengan cara hidroponik:
-
Bawang merah
Bawang merah sudah sangat familiar di telinga kita. Ia merupakan tanaman hortikultura unggulan. Telah dibudidayakan petani secara massif.
Tumbuhan dengan bau wangi ini termasuk ke dalam kelompok rempah. Ia juga berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan dan dijadikan sebagai bahan obat tradisional oleh masyarakat.
Selain ditanam di tanah, bawang merah juga dapat ditanam dengan cara hidroponik. Astuti Kurnianingsih, dkk (2018) mengungkapkan, tanaman ini sangat sangat kaya akan kandungan yang dibutuhkaan oleh tubuh manusia, semisal vitamin C, serat, asam folat, dan kalium
Sebagai bahan obat tradisional bawang merah dipercaya ampuh mengatasi diabetes melitus, sakit maag, masalah pernafasan, dan kolesterol,
Tanaman berbama ilmiah Allium cepa L. var. Aggregatum ini bisa jadi ditanaman hidroponik dengan metode sumbu.
-
Selada
Melissa Syamsiah, dkk (2016) menjelaskan jika selada atau Lactuca sativa. L termasuk kedalam kelompok tanaman sayuran daun. Ia telah dikenal luas oleh masyarakat.
Tidak hanya berperan sebagai sayuran, tapi juga berperan penting bagi kesehatan manusia. Selada memiliki berpotensi yang besar untuk dikembangkan di Indonesia, baik dengan media tanam tanah maupun dengan media tanam hidroponik.
Karena Indonesia memiliki kondisi iklim yang cocok untuk komoditas ini, sehingga dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi pembudidayaannya.
Selada merupakan jenis tanaman sayur yang mudah tumbuh. Biasanya dua minggu pasca tanam akan mulai tumbuh.
-
Kangkung
Jenis sayuran yang satu ini termasuk sayuran yang sangat populer di Indonesia. Tanaman ini berasal dari daerah tropis, terutama daerah Asia dan Afrika.
Tanaman ini mengandung gizi seperti vitamin A, vitamin B, dan vitamin C, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, dan kalium, (Priyowidodo, 2012).
Kandungan sayuran ini setiap 100 gramnya adalah mengandung protein : 3 gr, energi : 29 kkal, , lemak : 0,3 gr, karbohidrat : 5,4 gr, fosfor : 50 mg, zat besi : 3 mg, vitamin A: 6300 IU, vitamin B1 : 0,07 mg, vitamin C : 32 mg, dan kalsium : 73 mg
Cara budidaya hidroponik tanaman ini melalui sistem wick (sumbu). Sumbu yang digunakan bisa dari kapas, sumbu kompor, bahkan kain bekas ata kain flanel asal berbahan sumbu yang bisa menyerap air.
Akar kangkung tidak dicelupkan langsung ke dalam air, tetapi mereka tumbuh dalam beberapa bahan penahan air seperti rockwool, busa atau cocopeat.
-
Sayuran pakcoy
Pakcoy dikenal juga dengan nama Sawi huma (Brassica rapa L). Tanaman ini merupakan salah satu sayuran daun. Ia memiliki nilai ekonomis tinggi yang menggiurkan. Tanaman ini termasuk tanaman yang bisa berdamai di dataran tinggi dan dataran rendah.
Pakcoy adalah kelompok Chinensis atau suku sawi-sawian. Tanaman ini adalah jenis sayuran yang populer.
Sayuran ini dikenal pula sebagai sawi sendok. Ia mudah dibudidayakan, selain itu dapat dimakan segar, biasanya cukup dilayukan dengan air panas atau melaluio olahan asinan.
Karena masuk jenis sawi, terkadang sayuran ini disebut juga sawi hijau karena fungsinya mirip. .
-
Sawi hijau
Sayuran sawi hijau merupakan jenis sayuran daun. Ia juga sangat populer dan digemari oleh kebanyakan penduduk Indonesia. Sawi ini memiliki banyak nama, di antaranya sawi bakso atau caisim/caisin.
Sayuran sawi ini dapat ditanam di area sawah, ladang, dan pekarangan rumah. Pada umumnya sayuran ini dibudidayakan menggunakan media tanah. Namun, juga bisa melalui media hidroponik.
Begitulah…