- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhijau.com – Sambil memetik kopi, tatapan saya juga mengarah ke rumput yang berbuah seperti permen lolipop. Rasa penasaran perihal nama dan manfaatnya sangat mengusik.
Karenanya, ketika jeda melepas lelah, saya mendekatinya. Memotretnya untuk mencari tahu tentang tanaman itu. Tidak mudah mengambil gambar yang bagus dengan menggunakan gawai yang kapasitas kameranya pas-pasan.
Meski hasil fotonya kurang bagus, namun dapat membantu saya mendeteksi nama ilmiahnya melalui aplikasi tertentu.
Hasil penelusuran saya menunjukkan jika tanaman yang banyak tumbuh di area Danau Kahayya itu, di mana saya memetik kopi bernama boborongan. Nama ilmiahnya adalah Hyptis brevipes.
Nama lain yang disandang tanaman berdaun hijau tua ini adalah genggeyan, ki hileud, godong puser, tutumbalen, dan daun pusar.
Tanaman boborongan termasuk tanaman liar yang cukup meresahkan bagi petani. Pemanfaatannya, khususnya di Desa Kahayya dan Kindang masih sangat minim.
Padahal tanaman yang dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian mencapai 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu memiliki ragam manfaat.
Tanaman yang menyukai iklim tropis basah tanpa kemarau berkepanjangan itu, biasanya tumbuh di tepi selokan, sawah-sawah yang tandus, ladang atau padang penggembalaan.
Konon boborongan berasal dari Amerika tropis. Meski asalnya cukup jauh, namun di Indonesia tanaman ini sudah dikenal sejak dulu. Sayangnya, ia tidak dikenal sebagai tanaman obat yang mengandung banyak manfaat, tapi sebagai tanaman liar.
Selain dapat dimanfaatkan sebagai obat, daun boborongan kadangkala pula dipanen untuk dijadikan makanan dan pestisida.
Selain daun dan buahnya yang mirip permen lolipop, hal yang mudah dikenali dari tanaman boborongan adalah aroma daunnya yang khas. Daunnya juga menghasilkan minyak esensial. Minyaknya itu dapat digunakan sebagai obat.
Morfologi boborongan
Boborongan memiliki akar tunggang, kokoh, warna kecokelatan. Batang boborongan tegak atau melengkung, beralur dalam membujur, penampang segi empat, pada sisi-sisinya ditumbuhi rambut halus yang putih, warnanya terlihat cokelat berpadu hijau.
Daunnya berbentuk telur terbalik, berambut halus, pangkal lancip, tepi beringgit, ukuran 3 hingga10 cm. Bunganya berbentuk lonceng, berwarna hijau, letak mahkota jauh lebih tinggi dari letak kelopak.
Buahnya keras berwarna cokelat ketika telah tua. Saat masih muda berwarna hijau. Pertumbuhan buahnya menarik, sebab tidak sejajar dan keluar dicelah tunas daun.
Bijinya mempunyai lembaga dengan 2 daun lembaga, terdiri dari 2 belahan berwarna cokelat. Borongan dapat tumbuh tegak setinggi 30–60 cm.
Daun pusar berkembangbiak dengan biji. Bijinya tersebut dapat disebarkan oleh hewan liar dan juga manusia secara alami.
Manfaat boborongan
Berdasarkan aktivitas antibakteri minyak atsiri herba boborongan menunjukkan bahwa minyak atsiri herba dari tanaman ini berpotensi untuk digunakan dalam sediaan kosmetik.
Arhamet al (2016) mengungkapkan jika boborongan secara empiris digunakan untuk pengusir nyamuk, sesak nafas, obat batuk, menyembuhkan luka, diaremenstruasi tidak teratur; involusi uterus, kekurangan produksi ASI, penanganan paska persalinan dan obat penyakit dalam.
Sementara minyak atsiri dari herba boborongan aktif menginhibisi pertumbuhan bakteri Staphyllococcus aureus.
Staphylococcus aureus adalah patogen manusia utama. Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai infeksi klinis.
Bakteri ini merupakan penyebab utama bakteremia dan endokarditis infektif serta osteoartikular, kulit dan jaringan lunak, pleuropulmonary, dan berbagai infeksi lainnya (Tong et al.2015).
Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab jerawat (Arviani & Dwi Larasati, 2021).
Boborongan dapat digunakan untuk perawatan pasca melahirkan, obat cacing pada anak, obat infeksi pencernaan, mengatasi diare, perawatan asma, bisul, obat malaria, infeksi kulit, kram. Ia memiliki aktivitas sebagai antijamur dan antibakteri.
Dilansir dari socfindoconservation, jika ingin memanfaatkan tanaman ini sebagai obat atau ramuan tradisional, maka perlu dengan takaran khusus, misalnya untuk mengatasi mengatasi diare.
Hal yang perlu dilakukan adalah siapkan daun kenop segar dan daun pusar atau borongan masing-masing sebanyak 1 genggam. Cuci bersih kemudian diremas-remas dengan tangan atau ditumbuk lalu diperas. Airnya dapat diminum langsung.
Sedangkan untuk mengobati bisul, yang mesti dilakukan adalah menyiapkan daun boborongan secukupnya. Cuci bersih dengan air yang mengalir. Haluskan daun lalu peras. Perasan airnya dioleskan ke bagian bisul.
Nah, sahabat hijau itulah sekilas tentang boborongan, tanaman liar yang membuat rasa penasaran saya bertumbuh tentangnya.