- Atasi Triple Planetary Krisis, KLHK Gelar Penanam Mangrove Serentak di 24 Titik - 24/04/2024
- Babak Baru Kasus Makelar Kayu Ilegal Asal Lutim, Berkas Dilimpahkan ke Kejari Tana Toraja - 24/04/2024
- Hari Bumi 2024: Ford Foundation Dukung BRWA Kelola Registrasi Wilayah Adat di Tapanuli Utara dan Lutra - 23/04/2024
Klikhijau.com – Senggani (Melastoma malabathricum L), sekilas amat mirip dengan nama orang. Jangan salah yah Sahabat Hijau, senggani adalah nama tumbuhan liar yang kerap dijadikan herbal.
Tumbuhan ini menyukai tumbuh di area terbuka dengan akses sinar matahari optimal. Karenanya, tumbuhan liar ini biasa dibasmi begitu saja karena memenuhi kebun-kebun warga.
Namun, bagi mereka yang paham manfaatnya, senggani akan dibiarkan tumbuh atau bila perlu dibudidaya.
Seperti kata pepatah “tak kenal, maka tak sayang”–artikel ini akan mengenalkan Anda perihal senggani, seluk-beluk dan ragam manfaat istimewanya.
Faktanya, tumbuhan liar ini memiliki khasiat untuk kesehatan.
Klasifikasi
Senggani tergolong tumbuhan dari famili Melastomataceae dan genus Melastoma. Tanaman perdu ini umumnya dapat dijumpai di lereng gunung, tepi jurang, pinggir hutan, hingga semak belukar.
Lalu, apa saja penamaan tanaman ini di Indonesia? Di Sumatera, tanaman ini dinamai senduduk. Di Jawa, lebih populer dengan nama senggani, sengganen, kluruk, kemanden, atau harendong. Apa nama tanaman ini di kota Anda? Yuk, beri komentar di halaman komentar artikel ini.
Secara ilmiah, klasifikasi senggani sebagai berikut:
Kingdom | Plantae |
Filum | Spermatophyta |
Kelas | Dicotyledoneae |
Ordo | Myrtales |
Famili | Melastomataceae |
Genus | Melastoma |
Spesies | Melastoma malabathricum L. |
Morfologi
Sepintas tanaman ini terlihat berukuran kecil. Padahal, tanaman dengan batang kayu berwarna cokelat ini dapat tumbuh tegak setinggi 1,5 sampai 5 meter.
Daunnya berbentuk tunggal bertangkai. Posisi dedaun berhadap-hadapan seolah saling bersilang.
Tiap helai dedaunnya berwarna hijau, berbentuk bulat telur sepanjang 2 sampai 20 cm dan lebar 1 hingga 8 cm.
Pada bagian ujung dan pangkal daunnya meruncing, tepian daun cukup rata. Tiap daun memiliki tiga tulang yang melengkung dengan panjang tangkai sekira 5 hingga 12 milimeter.
Khasiat dan kandungannya
Pohon senggani dikenal sebagai salah satu tanaman khas Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan. Bahkan hampir semua bagiannya, baik buahnya, bunga, dan daunnya bisa dipakai untuk pengobatan dan pengawet alami makanan.
Senggani juga kerap dimanfaatkan sebagai pewarna makanan alami yang tidak mengandung zat berbahaya. Bijinya dapat dijadikan pewarna hitam alami, sedangkan akarnya menghasilkan warna merah jambu.
Dikutip dari Rimbakita, merujuk dari catatan Kementerian Kesehatan tahun 1995, senggani mengandung sejumlah senyawa penting antara lain tanin, steroida atau triterpenoida, dan flavonoid. Adapun senyawa kimia yang telah berhasil diidentifikasi, antara lain flavonoid, tanin, dan saponin.
Dari Jurnal Ilmu-ilmu Hayati tahun 2009 yang dipublikasikan oleh LIPI, diungkap bahwa senggani ternyata dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Diantaranya sebagai obat luka dan borok, disentri, diare, sakit gigi, hipertensi dan obat kumur.
Tanaman ini juga dipercaya berkhasiat sebagai penurun panas, peluruh urin, penghilang bengkak, penghilang rasa sakit, pelancar aliran darah, penghenti pendarahan atau hemostatik.
Senggani bahkan diyakini berkhasiat memperlancar produksi Air Susu Ibu (ASI).
Bagian daun termuda senggani bisa dikonsumsi sebagai lalapan atau hanya direbus untuk mengatasi rematik, radang sendi atau artritis, dan relaksasi pada kaki.
Sementara, dedaun, biji, buah, dan akarnya terbukti ampuh untuk menetralkan racun. Cara pemanfaatannya cukup mudah, setiap bagian senggani hanya perlu direbus, lalu diminum airnya.
Daun senggani juga bisa dijadikan media pengembangbiakan ulat sutera. Sementara daging buahnya atau pulp di sekeliling bijinya bisa dimakan dan menyehatkan, karena mengandung senyawa yang baik untuk tubuh meski rasanya pahit.
Manfaat Senggani Untuk Kesehatan
Nah, penasaran apa saja manfaat senggani untuk kesehatan, lebih lengkapnya antara lain:
-
Keputihan
Keputihan merupakan satu gejala kurang nyaman yang dialami perempuan. Senggani banyak dimanfaatkan sebagai herbal melenyapkan keputihan pada wanita.
Bagaimana caranya? Pertama-tama, ambil dua genggam daun senggani segar. Lalu, tambahkan sepotong jahe dan bengle. Atau bisa diganti dengan tiga bunga cempaka dan tiga buah pinang tua.
Cuci bersih semua bahan alami ini, kemudian rebus dengan tiga gelas air plus satu sendok makan cuka. Diamkan hingga mendidih hingga tersisa sekitar dua gelas . Setelah dingin, minum air rebusan dua kali sehari, masing-masing satu gelas.
-
Disentri Basiler
Disentri adalah salah satu jenis penyakit peradangan usus yang bisa menyebabkan diare disertai darah ataupun lendir. Ketika terjadi diare, frekuensi buang air besar bakal meningkat ditandai dengan feses lembek hingga cair.
Salah satu jenis disentri yang kerap menyerang adalah disentri basiler atau shigellosis. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella.
Nah, disentri basiler dapat diobati dengan senggani. Bagaimana caranya?
Langkah pertama adalah cuci bersih 60 gram daun senggani segar dan 60 gram aseman segar atau Polygonum Chinense. Rebus bahan ini dalam tiga gelas air hingga tersisa satu gelas. Diamkan hingga dingin. Saring ramuan sebelum diminum satu kali sehari.
-
Menetralkan racun pada singkong
Pada daun singkong terdapat kandungan Hidrogen Sianida atau Asam Sianida yang beracun. Masyarakat mengenal senyawa ini sebagai racun asam biru karena adanya bercak biru pada singkong yang menjadi toksin saat dikonsumsi.
Keracunan daun singkong dapat dihalau dengan senggani. Bagaimana caranya? Pertama-tama, cuci bersih 75 gram daun senggani segar. Rebus dalam tiga gelas air hingga tersisa satu gelas saja. Diamkan beberapa saat, kemudian saring. Ramuan diminum satu hari sekali hingga efek racun singkong berkurang.
-
Diare
Diare merupakan salah satu gangguan pencernaan yang kerap melanda segala usia. Salah satu penyebabnya adalah intoleransi makanan ataupun infeksi bakteri dan virus.
Ramuan herbal senggani bisa dijadikan obat untuk mengatasi diare. Baraimana caranya? Pertama, cuci bersih dua lembar daun senggani muda. Lalu bilas dengan air matang. Kunyah daun senggani dengan garam secukupnya, lalu telan mentah-mentah.
-
Bisul
Untuk mengobati bisul, kita bisa memanfaatkan senggani. Bagaimana caranya? Cuci bersih 60 gram daun segar dan 60 gram aseman. Rebus semua bahan dalam tiga gelas air. Dinginkan, lalu saring airnya. Ramuan ini satu kali sehari, sementara ampasnya dilumatkan menjadi adonan untuk dioleskan pada bisul yang menyebalkan.
Demikianlah perkenalan singkat kita dengan senggani, kandungan dan manfaatnya, semoga bermanfaat!