Simpur, Tanaman Unik dengan Buah yang Membuat Air Liur Meleleh

oleh -515 kali dilihat
Buah simpur-foto/facebook
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – “Saya pernah makan buah begini,” ujar Uga dengan sangat yakin sambil menunjuk foto buah simpur yang terpajang di layar laptop.

“Dapat dari mana?” Tanya saya

“bapak yang bawa sewaktu pulang dari petik cengkeh,” jawabnya.

“Rasanya kecut,” tambah gadis kecil yang duduk di kelas V sekolah dasar itu.

KLIK INI:  Pohon Kepundung, Khasiat Daunnya Bisa Perlancar Haid

Tak banyak anak kecil yang “beruntung” seperti Uga yang bisa menikmati buah simpur. Buah yang telah lama menghilang di kampung saya, Kindang.

Pohon buah ini memang tidak banyak, seingatku hanya Puang Bacce yang dulu memilikinya. Itu pun hanya satu pohon. Pohon simpur itu tumbuh di pinggir jalan. Pohonnya besar, dan ketika berbuah dan buahnya telah matang akan jatuh sendiri ke tanah.

Kami, para anak-anak kampung saat itu senang memungutinya, memakannya di bawah pohonnya atau membawanya pulang. Buah yang di kampung saya bernama songeng ini paling cocok dimakan dengan dicocolkan atau dicelupkan ke dalam garam.

Buah simpur yang tumbuh di kebun kopi Puang Bacce itu memiliki buah yang cukup mencolok ketika telah matang, yakni kuning terang. Bentuknya bulat. Rasanya ketika di makan, seperti yang dikatakan Uga, kecut. Siapa pun yang memakannya akan sangat hebat jika dahinya tak mengerut dan bergidik

Di Indonesia, tanaman ini memiliki beragam nama,  misalnya di Sunda namanya sempur, di Jawa namanya junti, dan di Kalimantan Barat dinamai simpur, sedangkan di Bulukumba, Sulawesi Selatan dinamai songeng.

KLIK INI:  Ekosistem, Pengertian, Jenis dan Manfaatnya bagi Kehidupan
Mengenai pohon simpur

Simpur memiliki nama ilmiah Dillenia indica merupakan komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Kayu tanaman ini  termasuk kategori kayu komersial minor.

Dilleniaceae sendiri adalah  famili dari semak cemara ataupun subsemak belukar. Genus Dillenia ini dilaporkan terdiri dari 100 spesies.

Tanaman dari  famili Dileniaceae ini banyak ditemukan di daerah Australia dan Asia Selatan dan Australia. Pohonnya mudah dikenali dan terlihat dari jauh, sebab memiliki perawakan besar dan tinggi yang bisa mencapai hingga 50 meter.

Simpur memiliki batang dengan diameter  berkisar antara 125 hingga 200 cm. Batangya  mempunyai sedikit percabangan dengan ketinggian  15 meter.

Pada permukaan batangnya bertekstur halus, sedikit retak, mengelupas dalam bentuk kepingan. Warna kulit kulit pohon tanaman dari  kelas  ini terlihat seperti campuran antara merah, coklat, dan abu-abu.

Pepagannya dalam tebal, ketika dipotong atau dikupas akan mendesis mengeluarkan getah seperti air, merah agak jambon atau kecokelatan.

KLIK INI:  Pertemuan Membara dengan Raja-udang Merah Sulawesi
Simpur, Tanaman Unik dengan Buah yang Membuat Air Liur Meleleh
Buah simpur-foto/Facebook
Perihal daun, bunga  dan buah

Daun tanaman dari  divisi Magnoliophyta ini masuk kegolongan  daun tunggal. Daunnua  duduk dalam spiral di ranting.

Tanaman ini memiliki  ukuran yang relatif besar, berbentuk jorong dengan tepi daun yang halus. Daunnya juga memiliki tangkai dengan panjang mencapai 10-15 cm.

Karena daunnya  yang lebar itu membuatnya digunakan sebagai pembungkus nasi di beberapa daerah di Indonesia, (Mardawani, dkk 2021)

Warna daun tanaman ini  hijau berbentuk oval. Daunnya itu termasuk kategori daun besar dan keras yang tidak hanya dijadikan pembungkus makanan, tetapi juga dapat dimakan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yoga Prananda dkk (2015) pada bagian daun dari tanaman ini dipergunakan untuk mengobati penyakit malaria.

Selain itu, tanaman Dillenia indica L. ini juga  dilaporkan memiliki efek antifungi terhadap C. albicans, Aspergillus niger, dan Saccharomyces cerevisiae serta sebagai antiinflamasi.

KLIK INI:  2 Jenis Burung Elang Kembali Terbang Bebas di Dua Provinsi

Manfaat lain  daun dari tanaman ini adalah  dapat digunakan untuk mengobati penyakit usus, perawatan untuk batuk, perawatan penyakit diabetes militus,  dan konstipasi.

Bunga pada tanaman ini  dalam malai terminal atau di ketiak. Warnanya putih cerah dengan kelopak bunga yang berwarna hijau kekuningan yang terlihat mengagumkan.

Ukuran bunganya besar dan terlihat menyolok. Kelopak saling terpisah, berdaging dan menetap hingga menjadi buah.

Pada mahkota bunganya terpisah, namun adakalanya gugur dalam keseluruhan, putih atau kuning, kadang-kadang tak ada. Sementara benang sarinya banyak.

Buah dari tanaman kelas Magnolipssida  ini terdiri atas banyak bumbung, terlindung oleh daun-daun kelopak yang membesar (pseudocarp), tetap menutup atau membuka dalam bentuk bintang

Buahnya berbentuk bulat kecil berukuran diameter kurang lebih 1 cm.  Dalam setiap buah terdapat 6 hingga 7 biji berukuran kecil, berbentuk bulat, berwarna hitam.

Rasa buah dari tanaman ini seperti yang diungkapkan Uga, agak asam dan sedikit kelat atau rasa pahit, namun sangat aman dan enak dikonsumsi, apalagi jika dicocol ke dalam garam dalam suasan cuaca yang panas. Air liur akan akan meleleh.

KLIK INI:  Pohon-Pohon yang Andal Menyerap dan Menyimpan Air untuk Mencegah Banjir