Berkunjung ke Kampung GADIS, Kampung Penuh Cinta pada Lingkungan

oleh -399 kali dilihat
Berkunjung ke Kampung GADIS, Kampung Penuh Cinta pada Lingkungan
Menteri LHK, Siti Nurbaya saat berkunjung ke Kampung GADIS-foto/Ist

Klikhijau.com – Kampung GADIS bukanlah kampung dihuni para perempuan muda yang belum nikah alias gadis. Nama GADIS sendiri merupakan singkata dari Guyub, Aman, Damai, Indah, Sejahtera.

Dulunya kampung GADIS yang terletak di Kelurahan Tegalreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Jawa Tengah merupakan kawasan yang kumuh.

Program GADIS sendiri diinisiasi sejak tahun 2017 lalu. Pendampingnya dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap.

GADIS tercipta melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan melalui pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan, kesehatan, dan pendidikan.

KLIK INI:  Meranti Indonesia Gelar Pelatihan Penulisan Proposal untuk Donor di Makassar

“Progam Kampung GADIS adalah wujud Komitmen PT KPI mendukung upaya pemerintah Indonesia merespons perubahan iklim didasarkan pada kesadaran penuh dalam mendukung tujuan ke-13 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) terkait penanganan perubahan iklim.” papar Direktur Operasi PT KPI, Didik Bahagia.

Sejak kampung GADIS hadir, kelompok petani Kelurahan Tegalreja juga telah mampu mengelola hasil kebun hidroponik dari hulu ke hilir. Program itu  banyak mendatangkan manfaat bagi kelompok, khususnya dari segi pendapatan.

Program Eco Smart Greenhouse telah diekstensifikasi dengan memproduksi jus hidroponik dan makanan ringan yang bernilai jual tinggi. Dampak positif lainnya, kebun hidroponik Tegalreja sering menjadi tempat kunjungan dari wilayah lain baik untuk belajar maupun  sekadar  berekreasi.

Inovasi Eco Smart Greenhouse Hidroponik bermanfaat bagi masyarakat untuk proses pembibitan hidroponik dengan menggunakan panel surya sebagai sumber listrik untuk otomatisasi penyiraman bibit.

KLIK INI:  TSCA Edukasi Warga melalui Film Dokumenter tentang Lingkungan
Dapat kunjungan dari Menteri LHK

Gaung kampung GADIS menarik banyak perhatian. Salah satunya adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. Belum lama ini, Menteri Siti mengunjungi kampung GADIS tersebut.

Pada kunjungannya itu, Menteri Siti  didampingi oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Sigit Reliantoro.

Saat berkunjung, Menteri LHK dua periode tersebut berkesempatan untuk melihat pengelolaan Bank Sampah Beo Asri dan meresmikan Program Desa Mandiri Energi melalui inovasi teknologi ramah lingkungan Eco Smart Greenhouse Hidroponik terintegrasi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya berkapasitas 1.000 Watt Peak (WP).

Menteri Siti mengapresiasi karena program ini telah membuahkan hasil bagi kelompok petani hidroponik, yaitu berupa peningkatan pendapatan ekonomi kelompok yang berasal tidak hanya dari menjual produk sayuran, namun juga dari menjual bibit-bibit tanaman hidroponik.

KLIK INI:  BW KEHATI Edukasi Masyarakat Melalui Sensus Burung

“Secara efektif, masyarakat memperoleh peningkatan pendapatan sebesar Rp 500.000/bulan dibandingkan dari sebelumnya masyarakat harus membeli bibit Rp1.200.000/unit per bulan,” ujar Menteri Siti.

Selain program Inovasi Eco Smart Greenhouse, rombongan juga melihat program Bank Sampah Beo Asri. Bank sampah ini  telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengendalian sampah lingkungan melalui beberapa kegiatan utama, seperti menabung Sampah dengan tabungan SAHARA, produksi kerajinan melalui limbah NonB3, pengelolaan sampah anorganik menjadi pupuk, dan berpartisipasi aktif dalam pemasaran hasil kerajinan. Pengurus Bank Sampah Beo Asri beranggotakan kaum ibu, lansia dan pemuda eks kenakalan remaja.

Juara pertama kampung KB

Apa yang dilakukan kampung GADIS juga mendapat apresiasi dari  Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji.  Suwarto bercerita jika dirinya sejak pertama menjabat Bupati Cilacap mengetahui jika kampung di bantaran rel kereta adalah lokasi  kumuh, tempat pembuangan sampah, kawasan kenakalan remaja, dan lokasi sering terjadi kecelakan di rel kereta api.

KLIK INI:  Lelaki yang Berjalan di Atas Air, Adakah?

Namun, setelah bekerja sama dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, lokasi ini menjadi lebih produktif, sehat dan mandiri.

“Kampung yang kumuh ini kita ubah menjadi kampung yang sehat, bukan hanya ditata untuk menjadi indah saja. Namun, juga bagaimana agar juga bisa menghasilkan,” tutur Tatto.

Api semangat yang terus berkobar dan kerja keras masyarakat Kampung GADIS menjadi contoh nyata keberhasilan kerja kolaborasi yang baik antara masyarakat, pemerintah daerah dan dunia usaha.

Kampung GADIS saat ini menyandang juara pertama Kampung Keluarga Berkualitas (KB) percontohan tingkat nasional tahun 2019, serta menjadi kampung proklim kategori utama tahun 2021.  (*)

KLIK INI:  KOMPAS dan WWF akan Gelar Konservasi Mangrove di Luppung Manyampa