Menunggu Bangau Pulang

oleh -33 kali dilihat
Ilustrasi-foto/https://www.wallpaperbetter
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Menunggu Bangau Pulang

 

seekor bangau selalu saja terbang ke barat tiap hari jelang senja. ia terbang dengan pelan. seolah ingin malam menyergapnya di perjalanan. sebelum tiba pada pohon paling hangat di tepi hutan.

lalu sebelum pagi mekar. ia akan kembali terbang ke timur. menjelajah sawah-sawah yang semakin mengecil tiap menitnya. ia akan terbang dan mendarat pada pematang sawah dengan sangat waspada.

ada mata senapan angin mengintai dari mata seorang lelaki yang rakus.

ada seorang ayah, tiap jelang tidur selalu saja mendongengkan anaknya tentang bangau yang kembali dari tualang. bangau itu membawa banyak bebijian.

bebijian itu tumbuh jadi harapan, jadi hutan belantara, jadi kehidupan.

anak kecil yang didongengkan itu, sabang pagi akan duduk di beranda rumah, menunggu bangau itu pulang.

ia ingin menanam banyak bebijian di matanya

Tandabaca, 4 Mei 2024

KLIK INI:  Suara Rimba Selepas Pesta Rakyat

Pada Hari Sibuk

 

danniari di hari Jumat. air tiba di kamarmu berwarna kopi susu. warna yang sering kauseruput di warkop pertigaan jalan.

warna itu menghuni perutmu lalu menjalar ke matamu. buat malam-malammu lebih panjang dari lagu sepanjang jalan kenangan.

kau mengambil gelas, menuang air yang masuk ke kamarmu itu. kau ingin menikmatinya sebagai kopi susu di danniari

tak ada seruputan, air berlomba masuk geledah kamar. kau berlari ke luar. jalan-jalan penuh sampah.

orang-orang berkumpul di masjid yang selalu sepi itu. hanya diisi para tetua yang hampir mencium kakinya sendiri.

hujan terus tiba dan masjid jadi rumah yang tak pernah ingin dikunjungi saat hari-hari sibuk

Kindang, 4 Mei 2024

KLIK INI:  Batas Antara Manusia dan Binatang

Para Bangsat

 

aku sedang duduk sendiri. tatapi padi menguning. kabut mengepungnya dari lereng gunung.

tadi pagi, ayah pergi lebih cepat ke sawah dari bangunnya burung pipit. Ia berkejaran dengan matahari yang disantap mendung

ayah membawa serta mimpinya yang tidak sempat terpotong tadi malam. mata kantuk ayah masih menyimpannya dengan sangat riang

tentang padi yang menjelma bidadari berselendang kuning. bermata hijau zamrud dan berambut hitam arang

dari jauh, aku lihat ayah sedang mencandai padinya. mereka berbincang layaknya sahabat lama yang telah ditanak rindu. berjumpa sekali saja saat lebaran.

ibu selalu girang jelang panen, anting-antingnya bisa diganti. telah dirindu saat itu, rindu tak sampai-sampai

setiap panen, harga jatuh sakit, demam tinggi dan para bangsat berpesta dengan beras impor

Tandabaca, Mei 2024

KLIK INI:   Di Balik Hitamnya Arang, Ada...

Hujan Pelor

 

hujan masih saja jadi pelor
tembusi kulit dukaku
rampasi jantung sepiku

hujan tak lagi kirim puisi romantis
dan kenangan manis dengan mantan di kamar kos

hujan telah jadi pelor
ditembakkan ke arah mana saja
lalu jatuh pada alam, pada pohon kelor yang dirampas haknya untuk bertumbuh

alam dibangunkan hujan
hujan yang jadi pelor
alam jadi senjata

dirobeknya kulit dukaku
dirampasnya jantung sepiku

 Tandabaca, 4 Mei 2024

KLIK INI:  Pohon Sengon, Tanaman HTI yang Mudah Beradaptasi