Dipeluki Sampah lagu-lagu terus mengalun di kepalamu sebagai gerimis.
Tag: #sastra dan lingkungan
Langit Mahakam dan Kupu-Kupu Bantimurung
Pohon yang dulu berimbun, tiada hentinya tertiup angin kemarau. Daun-daun
Monolog Sebatang Pohon
Rahim Bumi Sajak-sajak berjatuhan ke dalam jiwa. Merimbun bagai
Badai Polusi
Biji Rumput Kertas ini menyimpan kata yang telah ditulisi
Menunggu Bangau Pulang
Menunggu Bangau Pulang seekor bangau selalu saja terbang ke
Pantai yang Bersalin Nama
Anak-anak berhamburan ketika lelaki itu datang. Meninggalkan mainannya di Turungan
Batas Antara Manusia dan Binatang
Batas Antara Manusia dan Binatang Ujung jalan mengajarimu tentang
Kecupan Kemarau
Kecupan Kemarau Sebelum pergi, kemarau mengecup kerut dahiku Mengorek
Penangkap Kupu-kupu
Asap Aku baru saja menyeduh kopi. Tak kuberi gula.
Jati Belanda Ibu
Belantara Kau tak harus kabur dulu ke belantara Cari
Pohon Tubuh
Pohon Tubuh pohon-pohon dalam tubuhmu ditebang masa lalu, kemarin
Mata Air ke Mata
Mawar Luka bunga mawar itu bertumbuh mengakar kuat di
Sawah Hilang di Kepala
Sawah Hilang di Kepala ini kepala mulai pening tunggui
Bunga Badaria di Musim Hujan
Hujan baru saja tumpah. Seorang perempuan berusia setengah abad baru
- 1
- 2
- …
- 4
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.