Kecupan Kemarau Sebelum pergi, kemarau mengecup kerut dahiku Mengorek
Tag: #sastra dan lingkungan
Penangkap Kupu-kupu
Asap Aku baru saja menyeduh kopi. Tak kuberi gula.
Jati Belanda Ibu
Belantara Kau tak harus kabur dulu ke belantara Cari
Pohon Tubuh
Pohon Tubuh pohon-pohon dalam tubuhmu ditebang masa lalu, kemarin
Mata Air ke Mata
Mawar Luka bunga mawar itu bertumbuh mengakar kuat di
Sawah Hilang di Kepala
Sawah Hilang di Kepala ini kepala mulai pening tunggui
Bunga Badaria di Musim Hujan
Hujan baru saja tumpah. Seorang perempuan berusia setengah abad baru
Tak Ada Sesiapa di Perut Ikan
Pepohonan Hilang di Mata Kau datang berteriak Di belakangmu
Bagaimana Cara Pepohonan Makan?
Riwayat Pohon-Pohon Dalam dua bola mata kecil kanak-kanakmu Pepohonan
Mata Kunang-kunang
Malam tiba. Kamu terbaring di sampingnya. Lagu Bugis terus mengalun.
Pintu dari Babatan Hutan
Sekarat Berkarat ia duduk di tepi jurang di belakang
Pohon-pohon yang Ditumbuhi Gerimis
Seorang lelaki menghampiriku. Ia mengenakan baju kaos oblong partai politik.
Setandus Apakah Bumi Sekarang?
Kursi Kayu di Ruang Tamu Kursi dari batang nangka
Rumah Pohon Alea
Bira tengah diguyur hujan. Tidak deras namun cukup membuat kuyup.
- 1
- 2
- 3
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.