Daunnya “Wajib” Ada Saat Lebaran, Ini Filosofi Pohon Pisang

oleh -13 kali dilihat
Nuansa Ekologi Pisang Manurung dengan 4 Ragam Olahannya Khas dari Makassar
"utti manurung" atau pisang kepok - Foto/Ist

Klikhijau.com – Daun pisang jadi barang “wajib” setiap lebaran. Karena daun ini adalah bahan untuk membungkus buras. Sementara lebaran tanpa buras akan terasa “hambar”.

Karenanya, jangan heran, jika jelang lebaran. Daun pisang pun akan naik daun. Bersaing dengan daun lainnya, misalnya daun pandan wangi dan daun kelapa muda.

Di samping daunnya yang diburu saat lebaran. Rupanya pohon pisang menyimpan sederet filosofi yang dapat dijadikan pelajaran dalam hidup ini.

Apa saja filosofi pohon pisang, dilansir dari beberapa sumber berikut filosofinya:

KLIK INI:  Saatnya Mengenali 9 Ciri Lingkungan Sehat untuk Ditinggali
  • Dapat tumbuh di mana saja

Dilansir dari budaya.jogjaprov, pohon pisang dapat  tumbuh di mana saja. Ia bisa tumbuh di tempat yang gersang. Tanaman ini sangat kuat  dan dapat tetap survive di mana pun berada.

Karena itu, hidup mestinya seperti pohon pisang. Dapat tumbuh kuat dan bertahan dalam kondisi apa pun. Ia tidak mudah menyerah begitu saja. Selalu bertarung untuk hidup dan memberi manfaat.

  • Selalu menghasilkan buah

Sangat jarang kita temukan pohon pisang mati sebelum berbuah. Filosofi ini patut kita anut dan amalkan, bahwa dalam hidup ini kita mesti memberi banyak manfaat, baik pada orang lain maupun pada lingkungan.

Artinya, jangan mati sebelum menghasilkan karya. Jadi, kita mesti menghasilkan karya yang baik untuk dikenang.

KLIK INI:  Tak Hanya untuk Ketupat, Ini Manfaat Lain dari Daun Pandan Wangi
  • Buah pisang hasil dari perjuangan pohon pisang

Bagi pelukis Affandi,  hal yang disukai dari filosofi pohon pisang adalah selalu berjuang untuk menghasilkan buah.

Sebagai manusia yang merdeka. Tidak ada alasan untuk berhenti, kita harus berusaha sekuat mungkin. Kita mesti melerai hal-hal yang menghalangi  untuk meraih cita-cita dan impian diimpikan. Janganlah pernah menyerah dan berputus asa.

  •  Seluruh bagian pohonnya bermanfaat

Pohon pisang adalah tanaman yang semua bagian pohonnya dapat dimanfaatkan. Misalnya daun jantung buah, buah pisang, batang, dan lain sebagainya.

Melalui hal-hal sederhana tersebut, maka kita  dapat mengambil filosofi untuk tetap menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama, termasuk untuk lingkungan.

Jadi, di mana pun kita  berada, hal yang mesti dilakukan adalah  tetap menjadi sosok yang dapat membawa manfaat bagi sesama. Dengan demikian, maka kita akan selalu dapat menebarkan pengaruh yang positif.

KLIK INI:  Ziarah Plastik, Tradisi Baru Saat Lebaran
  • Satu pohon menghasilkan banyak buah

Pohon pisang tidak pernah menghasilkan buah Tunggal, yakni hanya sebiji saja. Sebab salah satu ciri khas dari pohon pisang adalah buahnya bersisir. Dalam satu sisir buahnya menghasilkan banyak buah.

Buahnya berawal dari jantung pisang. Dari satu jantung pisang itulah pohon ini dapat menghasilkan puluhan pisang pada satu tangkainya.

Artinya,  satu kebaikan dapat berbuah menjadi seribu kebaikan. Karena itulah, kita mestinya tidak lelah dan menyerah menyebarkan kebaikan.

  • Bertunas baru di samping pohonnya

Pohon pisang tidak berebutan untuk tumbuh. Ia akan bertunas di samping pohon induknya. Artinya ia selalu siap menerima peran sebagai pengganti dari indukan pohon pisang yang telah menghasilkan buah dan mati.

Makna lainnya adalah, pohon pisang tidak pernah meninggalkan “keluarganya” mereka adalah pohon yang setia dalam satu rumpun. Hidup bersama dan saling berbagi. Mereka ini hanya akan pindah bila dipindahkan ke tempat lain.

Nah, sahabat hijau itulah sederet filosofi pohon pisang yang dapat dipetik. Semoga bermanfaat.

KLIK INI:  Intip Perbedaan Program Mudik Minim Sampah 2024 dengan Tahun Sebelumnya