Pohon Tubuh
pohon-pohon dalam tubuhmu ditebang masa lalu, kemarin senja
ketika lima ekor elang bertengger di rerantingnya
elang-elang itu beterbangan panik
suaranya pecahkan sunyi
anak-anak ayam berlarian kaget
tubuhmu merapuh, meranggas lapuk
cerita kehidupan menamatkan dirinya segera
tanpa tanda tanya
kering tandus
tubuhmu gersang, air berhenti mengaliri tenggorokan
batuk setia bertandang, bangunkan para tetangga
senja-senja selanjutnya, kehidupan pergi dari matamu
matahari tiba dengan garang
membakar semua kepala
April 2023
Pelukan Hujan
sehari usai lebaran, hujan merayakan dirinya pada sawah-sawah
ketika padi menguning emas
saat senyum rekah nantikan panen
padi tunduk pada hujan
dibiarkannya datang memanen dirinya lebih awal dari petani
padi-padi merebahkan dirinya
ke tanah
ke pelukan hujan yang membanjir
senyum redup, kehidupan pamit
2023
Daun Pisang dari Jendela
dari jendela, kutatapi pohon pisang itu
daunnya tinggal satu
sepi menikam-nikam
daun lainnya telah berpindah ke dalam panci
mengisi perut
orang-orang datang bertamu
penuhi ruang tamu
daun pisang berhamburan kiri kanan
kutatapi pohon pisang itu, dari jendela
pada batangnya, daun pisang dari panci menumpuk
ingin tumbuhkan dirinya, lagi
kosong
2023
Ingatan
apa yang kau ingat dari kota ini? tanyamu
ia tatapi matamu yang diburamkan polusi
lalu ke kanal berwarna hitam pekat itu
lalu ke tumpukan sampah di depan rumahmu
apa yang kau rindu dari kota ini? tanyamu, lagi
kanalnya yang hitam
sembunyikan semua rahasia
sampahnya, yang buat sadar
hidung masih ada
dan matamu yang diburamkan polusi
apa kau ingat dariku, tanyanya
kau berpikir panjang
wajahmu yang halus sutra
ia terbahak, matamu benar-benar telah buram
wajahnya kini penuh jerawat batu
penuh sepenuh penuhnya
2023