- Dodol, Baeti, dan Rumah Berperabot Warna Pink - 02/06/2023
- Hujan Hijau - 21/05/2023
- Sintrong, Liar dan Meresahkan tapi Menyimpan Banyak Manfaat - 17/05/2023
Jarolli’
ri pangkana, senja hanya diriuhkan suara domino
riuh jarolli’ telah lama punah
ketika saku mulai banyak menuntut
pikiran jadi buntu dan buntut
sebelum rakus jadi ajang taruh
senja adalah perjalanan jarolli’ menuju lompobattang
mereka bernyanyi sepanjang jalan
ketika rakus dan saku bersekutu
jarolli’ tak lagi pulang pergi ke lompobattang
mereka menetap di sangkar
dalam saku yang buatnya jadi kaku
2023
Cat: ri pangkana– jalan bercabang
Jarolli’ – burung nuri
Pesta Raya Ulat
subuh tiba dengan gigil yang menggigit. jalan-jalan sepi ditanak kantuk.
apung merayakan basahnya di dedaunan. kokok jagang romang mengiang dari jauh. suara beburung tiba satu-satu di perkampungan
sejak senapan angin masuk kampung
beburung takut berkicau nyaring
sebab peluru akan menggeledah dadanya
ketika beburung hilang satu-satu
ulat-ulat mulai merimbun di pohon cengkeh
tumbuhkan resah di mata petani
merek pestisida semakin beragam
beburung takut memakan ulat
peluru siap membacai kepalanya yang kecil
gigil subuh tak pergi-pergi
bersetia gigiti tubuh
jalan sepi
suara beburung sunyi
ulat berpesta raya
2023
Dari Pohon Enau Itu
dikenakannya sepatu bot warna hijau tua itu
lalu menyampirkan boda’ pada bahunya
parang lebar di pinggangnya
masih pagi belia
lelaki itu menyeret kantuknya ke kebun
air enau siap panen
tungku telah nyala
lombai matahari
lelaki itu berjalan turuni jalan kecil itu
semalam dilicinkan apung
“hidup tak semanis gula merah,” katanya
ia terus berjalan menuruni jalan kecil itu
boda’ di bahunya bergoyang manja
memukul-mukulkan dirinya di tulang belakang
di bawah pohon enau itu
ia tengadah
air meluap dari boda’ yang di pasangnya kemarin
saat senja hampir pamit
ia menaiki tangga bambu
yang dilicinkan apung semalam
boda diturunkan perlahan
diirisnya tipis-tipis bilasang pohon enau itu
di rumah tungku menyala terang
aroma gula merah berhamburan ke hidung
tetapi, lelaki itu tak pernah pulang
tanah menadahnya dari pohon enau
di mana napasnya ia titipkan
2023
Kepada Para Pemetik Cengkeh
tanreng berdiri menopang langit
tiga puluh tiga tada
seperti bilangan tasbih
di coppo’ pohon cengkeh
buah memerah, redam cemas
dipetiknya satu-satu
meloloskannya ke sembangang
bayangan jalangkote tunai di pelupuk
di tatapnya tanah, jahung
lutut menari-nari sendiri
tanreng ikut menari
tali pengikat ikut bergoyang
napas menyahut-nyahut waspada
bayangan jalangkote mengabur
terkubur pada lutut yang menari-nari cemas
tanreng yang bergoyang disko
2023