Intip Perbedaan Program Mudik Minim Sampah 2024 dengan Tahun Sebelumnya

oleh -21 kali dilihat
Siap Mudik, Ini 7 Tips Mudik Ramah Lingkungan!
Ilustrasi mudik/foto-malangtimes.com

Klikhijau.com – Program Mudik Minim Sampah kembali diadakan pada tahun 2024 ini. Namun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pembedanya adalah, tahun ini mudik minim sampah  telah terintegras ke dalam program mudik nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan. Temanya “Mudik Ceria, Penuh Makna”.

Untuk menyebarluaskan informasi-informasi terkait program Mudik Minim Sampah. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Hal tersebut disampaikan, Rosa Vivien Ratnawati  Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) dan Direktur Penanganan Sampah pada konferensi pers “Mudik Minim Sampah” di Media Center, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta (05/04/2024).

KLIK INI:  Ziarah Plastik, Tradisi Baru Saat Lebaran

Program Mudik Minim Sampah ini, mengajak semua pemudik dan pihak terkait dalam penanganan mudik di sepanjang jalur mudik untuk dapat mengelola sampah dengan lebih baik dan dapat menjaga suasana mudik yang lebih bermakna.

Selain itu juga ditujukan untuk memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah guna mengurangi timbulan sampah ke TPA.

“Saya meminta para penyelenggara angkutan mudik, pengelola jalan tol dan rest area, terminal, pelabuhan penyeberangan bandara, stasiun kereta serta tempat wisata untuk memfasilitasi tempat sampah terpilah dan memasang pemberitahuan kepada pemudik agar meletakkan sampah terpilah atau dikelompokkan sesuai jenisnya agar lebih mudah dalam penanganannya dan menghindari penumpukan sampah. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kami menghimbau untuk dapat bekerjasama dengan Pemda dalam penanganan sampah-sampah tersebut,” Rosa Vivien Ratnawati.

KLHK telah menerbitkan Surat Edaran nomor 5 tahun 2024 tentang Pengendalian Sampah Hari Raya Idul Fitri. SE tersebut ditujukan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota untuk dapat mengambil langkah aktif dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah tambahan yang timbul akibat mudik dan lebaran.

KLIK INI:  Melihat Arah Baru Pramuka Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru

Dalam pelaksanaan SE tersebut, beberapa langkah aktif telah dilakukan, diantaranya dengan menyiapkan materi sosialisasi dan kampanye Mudik Minim Sampah ini dalam bentuk Video, ePoster dan himbauan melalui audio untuk dapat ditayangkan oleh seluruh saluran media komunikasi.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H) secara nasional mencapai 193,6 juta orang atau 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia.

Dari angka tersebut diperkirakan sekitar 58 juta kilogram sampah tambahan akan timbul dalam rentang waktu dua minggu arus mudik dan balik.

Permasalahan sampah yang timbul pada saat mudik lebaran telah menjadi perhatian khusus KLHK. Melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, berbagai upaya untuk menangani dan mengurangi jumlah timbulan sampah tersebut telah dilakukan sejak tahun 2018 dengan menyelenggarakan Mudik Minim Sampah.

KLIK INI:  Pelembagaan Profesi Insinyur Hayati Perlu Dipercepat
Tahun ketuju yang berbeda

“Tahun ketujuh ini, ada sesuatu yang baru karena Mudik Minim Sampah ini menjadi bagian integral dari mudik nasional. Artinya secara nasional melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika serta dengan Kementerian Perhubungan yang memang menjadi lead dari mudik nasional ini dapat menghasilkan kebijakan tersendiri,” kata Direktur Penanganan Sampah, Novrizal Tahar.

KLHK juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk dapat mengkampanyekan Mudik Minim Sampah ini di wilayah masing-masing.

KLIK INI:  Ini 5 Arah Pembangunan LHK TA 2020 Mendatang

Beberapa kota yang diperkirakan akan terdapat potensi pergerakan mudik paling banyak seperti kota-kota yang ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat telah dikoordinasikan secara langsung di lapangan sejak beberapa saat yang lalu.

Selain itu, KLHK juga sudah berdiskusi dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik, bank sampah dan asosiasi yang lain untuk membantu menjadi pengambil alih produsen sampah dengan memperhatikan sampah yang sudah dipilah.

Harapannya dengan berbagai upaya yang nantinya akan dilakukan ini, dapat mengantisipasi beban timbulan sampah yang melonjak saat puncak mudik dan memastikan sampah dapat ditangani dengan baik. (***)

KLIK INI:  5 Komoditas Pokok yang Bakal Tergerus di Tangan Perubahan Iklim