Klikhijau.com – Ketupat telah jadi ciri khas lebaran. Tanpanya lebaran atau Idul Fitri rasanya kurang lengkap.
Karena itu, jangan heran jika bertamu, suguhan ketupat akan menyambut. Biasanya akan disuguhkan bersama opor ayam atau menu lainnya yang menggoda selera.
Khusus ketupat, cara buatnya terbilang gampang-gampang susah. Karena harus dianyam sedemikian rupa. Jika tidak terbiasa, ketupat akan gagal total.
Salah satu bahan yang biasa dibuat ketupat adalah daun pandan wangi (Panndanus amaryllifolius). Namun, tidak hanya sebagai bahan untuk membuat ketupat. Daun pandan wangi juga memiliki banyak manfaat, di antaranya:
-
Sebagai antidiabetes
Prameswari dan Widjanarko (2014) mengungkapkan bahwa, senyawa bioaktif yang terdapat dalam ekstrak air daun pandan wangi di antaranya adalah tanin, alkaloid, flavonoid, dan polifenol. Aktivitas antioksidan dalam ekstrak air daun pandan wangi sebesar 66.82%.
Berdasarkan hasil uji didapatkan bahwa terapi diabetes dengan obat metformin lebih efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah namun tidak lebih baik dalam memperbaiki kerusakan jaringan pankreas akibat senyawa diabetogenik aloksan jika dibandingkan dengan ekstrak air daun pandan wangi.
-
Penambah cita rasa makanan atau minuman
Sesuai namanya, daun pandan wangi. Tanaman ini memiliki aroma yang wangi. Karena itu, daun tanaman ini banyak digunakan sebagai penambah cita rasa makanan atau minuman. Tidak hanya itu, tetapi juga dapat dijadikan sebagai obat-obatan.
-
Dapat membunuh larva nyamuk demam berdarah
Nyamuk deman berdarah (Aedes aegypti) sangat meresahkan. Karena itu, dibutuhkan bahan yang dapat membunuh larvanya.
Susanna dkk (2003 dalam penelitiannya yang berjudul Potensi Daun Pandan Wangi untuk Membunuh Larva Nyamuk Aedes aegypti mengungkapkan, tanaman ini mengandung beberapa senyawa yang dapat digunakan sebagai insektisida alami.
Daun pandan wangi ini mengandung insektisida berupa saponin. Adanya senyawa saponin dalam daun pandan telah dibuktikan oleh Rohmawati (1995) yang menyatakan bahwa kandungan kimia daun pandan wangi adalah senyawa pahit berupa polifenol, flavo- noid, saponin, minyak astiri dan alkaloid.
Adanya saponin dalam daun pandan wangi juga telah ditulis oleh Sugati dan Jhonny (1991) yang menyatakan bahwa kandungan zat kimia dalam daun pandan wangi adalah alkaloid, saponin, flavonoid, tanin dan poli- fenol.
-
Dapat membunuh bakteri Shigella dysentriae
Ariana, D. (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Perasan Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) Terhadap Shigella dysentriae yang diterbitkan dalam The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist mengungkapkan, daun pandan wangi dapat menjadi daya hambat bakteri Shigella dysentriae \
Menurutnya pada konsentrasi 25% merupakan konsentrasi optimal untuk menghambat Shigella dysentriae, dan mulai konsentrasi 50% merupakan konsentrasi untuk membunuh Shigella dysentriae.
-
Penyembuh luka bakar
Oeleu (2022) menemukan daun pandan wangi dapat digunakan sebagai alternatif antiinflamasi dan antibakteri karena memiliki kandungan seperti flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid yang aktif.
-
Pewarna alami
Menurut Sayoga dkk (2019), salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami adalah daun pandan wangi.
Karakteristik yang dimiliki tanaman ini dapat memberikan warna hijau, menyedapkan serta memberikan wangi pada makanan.
Klorofil yang terkandung dalam daun pandan wangi dapat dimanfaatkan sebagai pewarna hijau.
-
Pelengkap ziarah kubur
Manfaat lainnya adalah, masyarakat Sulawesi Selatan, khusus di Bulukumba menjadikan daun pandan wangi sebagai pengganti bebungaan saat ziarah kubur.
Daun pandan wangi akan diiris tipis-tipis lalu ditaburkan ke atas kuburan saat doa selesai dibacakan.
Rasanya ziarah kubur tanpa menabur daun pandan wangi kurang lengkap. Di Desa Kindang, Bulukumba bunga adalah nama yang disematkan pada daun pandan wangi.
