Merawat DAS Balantieng Melalui Partisipasi Masyarakat Petani Gula Aren

oleh -102 kali dilihat
Pendidikan Perubahan Iklim oleh DMT-foto/Ist

Klikhijau.com – Kerusakan lingkungan seringkali terjadi oleh aktivitas yang berlebih. Ditambah kurangnya akses informasi akan pentingnya menjaga ruang beraktivitas.

Aktivitas berlebihan dan kurangnya informasi itu diperparah pula oleh minimnya pemahaman akan  ancaman yang mengintai.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka lembaga masyarakat berperan penting. Hal inilah yang digalakkan oleh lembaga Dana Mitra Tani (DMT).

Pada Hari Jumat, 12 Januari 2024, DMT  menggelar “Pendidikan Perubahan Iklim” bagi petani penyadap gula aren. Mereka adalah masyarakat yang melangsungkan aktivitas di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Balangtieng, Bulukumba.

KLIK INI:  Komunitas MTS Launching Produk Eco Enzyme, Ajak Warga Olah Sampah Dapur

Kegiatan tersebut diikuti 100 orang petani dari 12 desa di tiga kecamatan, Kecamatan Rilau Ale dengan sembilan desa, Kecamatan Kindang dua desa, dan satu desa dari Kecamatan Bulukumpa.

DAS Balantieng telah banyak memberi manfaat langsung dan tidak langsung kepada masyarakat sekitarnya. Karenanya, kelestariannya perlu terus dijaga.

Ketua DMT, Sri Puswandi, mengakui potensi alam, khususnya pohon aren sebagai sumber pokok pembuatan gula memiliki ciri khas tersendiri.

Selain itu,  juga memiliki peluang ekonomi yang dapat menunjang kesejahteraan petani. Namun, karena efek krisis iklim, masyarakat turut terkena imbasnya.

KLIK INI:  DMT Pulihkan dan Lindungi Ekosistem Kawasan DAS Balantieng dengan Pohon Aren

“Selama ini petani gula aren kurang tersentuh  program. Padahal pohon aren punya nilai ekologis. Petani gula aren juga merasakan dampak dari perubahan iklim, misalnya produksi gula juga menurun akibat dari musim panas yang berkepanjangan,” kata Wandi, sapaan akrabnya.

Wandi juga menambahkan, kegiatan pendidikan perubahan iklim ini diharapkan 100 orang keluarga petani memiliki pengetahuan tentang perubahan iklim, sehingga ke depan ada upaya bersama melakukan aksi adaptasi mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan di kawasan DAS Balangtieng.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program, Pengembangan dan Pendampingan Komunitas Petani Penghasil Produk Gula Merah(Gula Aren) yang Ramah Lingkungan Melalui Badan Usaha Koperasi Untuk Mendukung Pemulihan dan Perlindungan Ekosistem DAS Balangtieng.

Pendampingan petani penghasil gula aren untuk pelestarian wilayah DAS Balantieng itu didukung oleh GEF-SGP, Yayasan Bina Usaha Lingkungan dan UNDP.

KLIK INI:  Mengenal 'Sparkling Coffee', Satu Opsi Atasi Pahitnya Kopi
 Untuk Proklim

Pendidikan Perubahan Iklim bagi petani penghasil gula aren di 12 desa wilayah program di bagi dalam 3 kelas pertemuan. Setiap kelas pesertanya terdiri dari 4 desa. Jumlah pesertanya 30 orang perkelas

Kegiatan pendidikan perubahan iklim yang telah dilaksanakan oleh Lembaga Lokal DMT menghadirkan narasumber Muhammad Ardi Nur, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanann (DLHK) Kabupaten Bulukumba.

KLIK INI:  Pemuda Sumbar Diamankan Usai ‘Bermain’ dengan Simpai, Primata Endemik Sumatera

Beberapa Desa yang menjadi wilayah program Dana Mitra Tani disiapkan untuk diregistrasi untuk Proklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Untuk pendampingan sendiri Program Kampung Iklim( Proklim) Dana Mitra Tani akan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Bulukumba.

Kegiatan tersebut akan terus dimassifkan sebagai dukungan terhadap masyarakat. Tujuannya untuk terus menjaga lingkungan yang terintegrasi dengan aktivitas masyarakat.

KLIK INI:  BMKG Minta Warga Majene Jauhi Pantai, Antisipasi Potensi Gempa Susulan