Perihal Pohon Aren dan Pemanfaatan Tandan Buahnya yang Tak Terduga

oleh -859 kali dilihat
Perihal Pohon Aren dan Pemanfaatan Tandan Buahnya yang Tak Terduga
Pohon aren-foto/mediaindonesia
Nona Reni

Klikhijau.com – Pohon aren adalah jenis pohon yang penuhi aneka manfaat. Salah satu manfaat tak terduga pohon ini adalah tandan atau tangkai buahnya.

Pemanfaatan ini bisa ditemukan di rumah adat Sao Mario, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

Saat berkunjung  ke rumah adat dengan 100 tiang penyangga di Batu-Batu, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng itu. Pengunjung akan disuguhi kursi, meja, dan bahkan tempat sampah yang dibaluti tandan buah pohon aren.

Ketika berkunjung ke rumah adat utama, pengunjung akan disambut oleh pemandu yang akan menjelaskan riwayat rumah adat Sao Mario dengan singkat.

KLIK INI:  Mengenal Tunjuk Langit, Tumbuhan yang Multi Manfaat

Namun, sebelumnya memasuki rumah, pengunjung akan diminta untuk mengenakan sarung berwarna kuning yang berada di atas meja.

Nah, meja  tersebut cukup unik,  karena dibalut atau dibungkus sesuatu yang menyerupai rotan, namun kata pemandu, itu bukan rotan tetapi semacam tali yang dibuat dari tandan buah pohon aren (tangkai pada tandannya).Tandan buah itu ditempel menggunakan paku.

Pohon aren dalam bahasa Bugis lebih dikenal dengan sebutan kanau. Tandan buah itu ditempel menggunakan paku

Kanau atau lebih dikenal dengan aren, merupakan kelompok yang sama dengan tumbuhan kelapa dan nipah, yakni palem atau palma. Persis dengan pohon kelapa, seluruh bagian dari tumbuhan kanau bersifat serbaguna.

Lazimnya dalam masyarakat, pemanfaatan tanaman ini masih terbatas pada pembuatan gula arena tau gula merah saja dan ada beberapa juga yang menjual air nira (tuak) yang dijajakan di pinggir-pinggiran jalan. Atau pemanfaatan daun dan ijuk untuk dijadikan sapu atau atap rumah tradisional.

Kursi dan meja yang berbalut tandan buah aren
Asal dan sebaran

Pohon enau atau nira atau aren ini diyakini sebagai flora yang berasal dari kawasan Asia tropis. Ia tumbuh tersebar di wilayah Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina hingga ke India bagian timur.

Selain itu, juga tumbuh dan dibudidayakan  di kawasan tropis lainnya semisal Vietnam, Laos, dan Taiwan.

Tanaman yang cocok tumbuh di wilayah tropis ini memiliki sistem klasifikasi ilmiah atau taksonomi sebagai berikut:

KLIK INI:  Lebih Dekat dengan 7 Satwa Unik yang Ada dan Pernah Ada di Soppeng
  • Kingdom: Plantae
  • Subkingdom: Viridiplantae
  • Infrakingdom: Streptophyta
  • Superdivisi: Embryophyta
  • Divisi: Tracheophyta
  • Subdivisi: Spermatophyta
  • Kelas: Magnoliopsida
  • Superordo: Lilianae
  • Ordo: Arecales
  • Famili: Arecaceae
  • Genus: Arenga
  • Spesies: Arenga pinnata

Di Indonesia sendiri tanaman bernama latin Arenga pinnata ini dibudidayakan, sebagiannya lagi tumbuh liar saja. Tanaman ini bisa tumbuh subur di wilayah tropis dan mampu memberikan nilai ekonomis tinggi bagi para petani.

Pada zaman penjajahan Belanda dan Inggris, tanaman ini disebut sebagai zuiqerpalm dan sugarpalm.

Sedang di Indonesia tanaman ini memiliki nama lokal yang beragam, misalnya di Sumatra  dikenal dengan nama Kawung,  di Nusa Tenggara dinamai Tuwak, di Sulawesi Selatan, masyarakat Bugis menamainya kanau, dan masyarakat Makassar menamainya inru’.

KLIK INI:  Apa Bedanya Akar dan Rimpang? Begini Penjelasan Lengkapnya!
Ciri pohon aren

Pohon aren ini memiliki ciri yang khas, tinggi dan besar. Ketinggian maksimalnya bias mencapai bisa sekitar 25 meter dengan diameter 60 hingga 75 meter

Struktur batangnya berkayu pada bagian luar, dan bagian dalamnya berserabut. Ia memiliki yang kokoh dan terdapat serabut warna hitam di atas batangnya. Serabut inilah yang dikenal sebagai ijuk atau injuk.

Jenis daun majemuk dengan pertulangan menyirip yang khas dengan pohon kelapa. Panjang daunnya bisa mencapai 4 hingga 5 meter dengan tangkai daun sekitar 1,5 meter. Sedangkan helaian daunnya memiliki lebar sekitar 5 hingga 6 cm.

Sementara bunganya berbentuk tongkol,  merupakan bunga berumah satu. Ada yang berbeda antara bunga aren betina dan jantan. Bunga aren betina berbentuk bulat, sedangkan bunga yang jantan tumbuh di ketiak daun dan memiliki benang sari.

Buah aren terliha mencolok, tumbuh bergerombol pada tandan. Bentuknya yang mirip buah buni. Di dalam buah terdapat tiga ruang, juga memiliki tiga biji yang pada setiap untaiannya menyerupai rantai. Satu tandan setidaknya mempunyai 8 tangkai dan di setiap tangkainya terdapat sekitar 40 buah.

Meski aren  termasuk tanaman yang dilindungi undang-undang, namun statusnya belum termasuk tanaman yang terancam punah. Hal itu dikarena pertumbuhannya relatif mudah.

KLIK INI:  Dari Pohon Enau Itu
Apa saja manfaat aren?

Sebagai tanaman serbaguna, maka seluruh bagian tumbuhan ini dapat digunakan untuk kebutuhan manusia.

Buahnya dapat dijadikan kolang-kaling, sedangkan air niranya jadi bahan baku gula merah atau gula aren. Bahkan di berbagai tempat malah dijadikan minuman beralkohol. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.

Nira aren, selain untuk diminum dan dijadikan gula, juga bisa diolah menjadi bioethanol. Setiap 25 liter nira yang diolah dengan katalisator dapat menghasilkan 2 liter bioethanol dengan kadar 90 persen hingga 92 persen. Sedangkan jika diolah tanpa katalisator hanya akan menghasilkan kadar 72 persen saja.

Bukan hanya itu, nira aren juga dapat dikembangkan menjadi bioavtur. Caranya dengan melalui proses konversi biomassa dari sera, gula, tepung, dan minyak aren

Tidak berhenti di situ saja, poho ini juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan rumah tangga. Kayunya dapat pula diolah menjadi bahan makanan.

Empulur batangnya dapat ditumbuk kemudian diolah menjadi sagu. Sedangkan akarnya yang berserat  bisa dimanfaatkan untuk bahan tali pancing ataupun cambuk.

KLIK INI:  Menyedihkan, Burung Langka Diselundupkan dalam Botol Mineral

Pucuk daun aren muda atau yang dikenal dengan janur kuning juga bisa dimanfaatkan untuk untuk membungkus makanan, dan hiasan rumah penganting dan pesta adat. Juga dapat dijadikan daun rokok atau kawung.

Daunnya yang telah tua, juga dapat dianyam menjadi tali, menjadi wadah untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan lidinya dapat dibuat untuk sapu lidi untuk mengusir sampah.

Oya, ijuk aren dapat dipintal menjadi tali yang kuat, awet, dan tahan terhadap air laut. Ijuknya juga dapat digunakan untuk atap rumah, pembuatan sikat, serta sapu ijuk. Sementara tandan buahnya yang berupa tangkai, dapat dijadikan kerajinan tangan, seperti yang terdapat di rumah adat Sao Mario, Soppeng.

KLIK INI:  Mengenal Keben Lebih Intim, Pohon Perdamaian dari Soeharto