Penurunan Populasi Serangga Disebabkan Aktivitas Manusia, Apa yang Harus Dilakukan?

oleh -59 kali dilihat
Dunia Serangga Segera Berakhir
Kupu-kupu jsalah satu serangga yang mulai susah ditemukan/foto-Ist

 Klikhijau.com – Aktivitas manusia telah memakan banyak korban. Korban terbaru yang dilaporkan sebuah studi adalah penurunan populasi serangga.

Studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE dipimpin oleh Lembaga Penelitian Analisis dan Penilaian Ekosistem di Jerman.

Para peneliti  telah mengidentifikasi penurunan populasi serangga secara signifikan di seluruh Eropa. Mirisnya sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia.

Penelitian tersebut difokuskan pada tinjauan komprehensif terhadap 82 penelitian yang sebelumnya tidak dipublikasikan mengenai dua kelompok besar serangga.

KLIK INI:  Bisnis Kehutanan Beralih dari Timber Management ke Forest Management

Menurunnya jumlah serangga merupakan permasalahan multifaset yang memerlukan kombinasi upaya lokal, regional, dan global untuk mengatasinya.

Penurunan populasi serangga dapat berdampak secara ekologis. Karena serangga memainkan peran penting dalam ekosistem. Mereka adalah penyerbuk, pengurai, dan sumber makanan penting bagi banyak hewan, termasuk burung, reptil, dan amfibi.

Selain itu, juga akan berdampak secara ekonomi. Hal tersebut disebabkan banyak tanaman bergantung pada serangga, terutama lebah, untuk penyerbukannya. Tanpa hal-hal tersebut, akan terdapat dampak yang signifikan terhadap produksi pangan global dan ketahanan pangan.

Karena itu perlu adanya kesadaran dan tindakan sangat penting untuk membalikkan tren ini dan menjaga keseimbangan ekologi yang penting bagi kehidupan di Bumi.

KLIK INI:  Bagi Siti, Korporasi Memiliki Peranan dalam Penyelesaian Sengketa Agraria

Berikut penyebab penurunan populasi serangga:

  •  Perubahan iklim

Perubahan pola cuaca dan peningkatan suhu dapat mempengaruhi habitat serangga, siklus hidup, dan ketersediaan makanan.

  • Polusi

Polusi air, tanah, dan udara dapat berdampak negatif terhadap populasi serangga.

  • Perusakan habitat

Urbanisasi, pertanian, dan aktivitas manusia lainnya menyebabkan hilangnya dan fragmentasi habitat yang penting bagi kelangsungan hidup serangga.

  • Pestisida

Bahan kimia yang digunakan dalam pertanian dapat menjadi racun bagi serangga. Pestisida neonicotinoid, khususnya, telah dikaitkan dengan penurunan populasi lebah.

KLIK INI:  Studi: Serangga Tidak Tertarik pada Cahaya Buatan, Hanya Nyasar
  • Spesies invasif

Spesies non-asli dapat bersaing atau membawa penyakit pada populasi serangga asli.

Semakin terjadi penurunan populasi serangga. Akan berdampak banyak pada kehidupan. Dampak yang ditimbulkan, di antaranya:

  • Mengurangi dekomposisi

Serangga memainkan peran penting dalam menguraikan bahan organik. Penurunan jumlah tersebut dapat memperlambat laju dekomposisi, sehingga mempengaruhi kesehatan tanah dan siklus unsur hara.

  • Hilangnya keanekaragaman hayati

Menurunnya spesies apa pun dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati. Hal ini  dapat membuat ekosistem menjadi kurang tahan terhadap perubahan dan tekanan.

  • Hilangnya penyerbuk

Banyak tanaman bergantung pada serangga untuk penyerbukan. Penurunan jumlah serangga penyerbuk dapat mempengaruhi ketahanan pangan.

KLIK INI:  No Mow May, Gerakan Tidak Memotong Rumput di Bulan Mei
  • Gangguan rantai makanan

Serangga adalah sumber makanan utama bagi banyak hewan. Penurunan populasi mereka dapat menyebabkan penurunan populasi predator dan ketidakseimbangan ekosistem secara keseluruhan.

Hal yang harus dilakukan

Banyak cara yang bisa dilakukan agar penurunan serangga bisa diatasi, di antaranya:

  • Memulihkan habitat

Menciptakan dan memelihara ruang hijau, jalur bunga liar, dan pagar tanaman dapat menyediakan habitat dan koridor bagi serangga.

KLIK INI:  Mencari Program BMT pada Debat Paslon Bupati dan Wabup Bulukumba
  • Kurangi penggunaan pestisida

Mengadopsi pengelolaan hama terpadu, pertanian organik, atau praktik pertanian berkelanjutan lainnya dapat membantu.

  • Meningkatkan kesadaran

Mendidik masyarakat dan pembuat kebijakan tentang pentingnya serangga dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatkan dukungan terhadap upaya konservasi.

  • Melakukan penelitian dan pemantauan

Diperlukan lebih banyak penelitian dan pemantauan yang konsisten untuk memahami sejauh mana penurunan ini dan cara terbaik untuk mengatasinya.

KLIK INI:  Cerita dari Festival Rimba, Perkenalkan Potensi Ekowisata dan Budaya Sungai Utik