Klikhijau.com – Aktivitas manusia telah memakan banyak korban. Korban terbaru yang dilaporkan sebuah studi adalah penurunan populasi serangga.
Studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE dipimpin oleh Lembaga Penelitian Analisis dan Penilaian Ekosistem di Jerman.
Para peneliti telah mengidentifikasi penurunan populasi serangga secara signifikan di seluruh Eropa. Mirisnya sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia.
Penelitian tersebut difokuskan pada tinjauan komprehensif terhadap 82 penelitian yang sebelumnya tidak dipublikasikan mengenai dua kelompok besar serangga.
Menurunnya jumlah serangga merupakan permasalahan multifaset yang memerlukan kombinasi upaya lokal, regional, dan global untuk mengatasinya.
Penurunan populasi serangga dapat berdampak secara ekologis. Karena serangga memainkan peran penting dalam ekosistem. Mereka adalah penyerbuk, pengurai, dan sumber makanan penting bagi banyak hewan, termasuk burung, reptil, dan amfibi.
Selain itu, juga akan berdampak secara ekonomi. Hal tersebut disebabkan banyak tanaman bergantung pada serangga, terutama lebah, untuk penyerbukannya. Tanpa hal-hal tersebut, akan terdapat dampak yang signifikan terhadap produksi pangan global dan ketahanan pangan.
Karena itu perlu adanya kesadaran dan tindakan sangat penting untuk membalikkan tren ini dan menjaga keseimbangan ekologi yang penting bagi kehidupan di Bumi.
Berikut penyebab penurunan populasi serangga:
-
Perubahan iklim
Perubahan pola cuaca dan peningkatan suhu dapat mempengaruhi habitat serangga, siklus hidup, dan ketersediaan makanan.
-
Polusi
Polusi air, tanah, dan udara dapat berdampak negatif terhadap populasi serangga.
-
Perusakan habitat
Urbanisasi, pertanian, dan aktivitas manusia lainnya menyebabkan hilangnya dan fragmentasi habitat yang penting bagi kelangsungan hidup serangga.
-
Pestisida
Bahan kimia yang digunakan dalam pertanian dapat menjadi racun bagi serangga. Pestisida neonicotinoid, khususnya, telah dikaitkan dengan penurunan populasi lebah.
-
Spesies invasif
Spesies non-asli dapat bersaing atau membawa penyakit pada populasi serangga asli.
Semakin terjadi penurunan populasi serangga. Akan berdampak banyak pada kehidupan. Dampak yang ditimbulkan, di antaranya:
-
Mengurangi dekomposisi
Serangga memainkan peran penting dalam menguraikan bahan organik. Penurunan jumlah tersebut dapat memperlambat laju dekomposisi, sehingga mempengaruhi kesehatan tanah dan siklus unsur hara.
-
Hilangnya keanekaragaman hayati
Menurunnya spesies apa pun dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati. Hal ini dapat membuat ekosistem menjadi kurang tahan terhadap perubahan dan tekanan.
-
Hilangnya penyerbuk
Banyak tanaman bergantung pada serangga untuk penyerbukan. Penurunan jumlah serangga penyerbuk dapat mempengaruhi ketahanan pangan.
-
Gangguan rantai makanan
Serangga adalah sumber makanan utama bagi banyak hewan. Penurunan populasi mereka dapat menyebabkan penurunan populasi predator dan ketidakseimbangan ekosistem secara keseluruhan.
Hal yang harus dilakukan
Banyak cara yang bisa dilakukan agar penurunan serangga bisa diatasi, di antaranya:
-
Memulihkan habitat
Menciptakan dan memelihara ruang hijau, jalur bunga liar, dan pagar tanaman dapat menyediakan habitat dan koridor bagi serangga.
-
Kurangi penggunaan pestisida
Mengadopsi pengelolaan hama terpadu, pertanian organik, atau praktik pertanian berkelanjutan lainnya dapat membantu.
-
Meningkatkan kesadaran
Mendidik masyarakat dan pembuat kebijakan tentang pentingnya serangga dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatkan dukungan terhadap upaya konservasi.
-
Melakukan penelitian dan pemantauan
Diperlukan lebih banyak penelitian dan pemantauan yang konsisten untuk memahami sejauh mana penurunan ini dan cara terbaik untuk mengatasinya.