Studi: Serangga Tidak Tertarik pada Cahaya Buatan, Hanya Nyasar

oleh -25 kali dilihat
Menyelamatkan Satwa Liar dari Polusi Cahaya, Begini Caranya!
Ilustrasi cahaya lampu/foto-Trubus

Klikhijau.com – Jika diperhatikan, banyak serangga yang bisa ditemukan di sekitar bohlam lampu yang menyala.

Perihal serangga, banyak diantara mereka yang “beraktivitas” di malam hari. Karenanya tidak mengherankan jika sering ditemukan berada di sekitar cahaya lampu.

Namun, terkadang ada pula serangga yang beraktivitas di siang hari, namun pada malam hari mereka berkeliaran di sekitar cahaya lampu.

Apakah mereka tertarik pada cahaya itu atau sedang nyasar? Entah yang beraktivitas di malam hari atau siang hari?.

KLIK INI:  Tahun Baru, Kembang Api, dan Dampak Buruknya pada Lingkungan

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications mengungkapkan bahwa serangga tidak tertarik  sama sekali pada cahaya buatan. Mereka hanya kebingungan.

Dilansir dari Euronews bahwa para peneliti percaya cahaya buatan di malam hari sebenarnya dapat mengacaukan sistem navigasi bawaan serangga terbang. Hal itu menyebabkan mereka terbang kebingungan di sekitar lampu teras, lampu jalan, dan suar buatan lainnya.

Tyson Hedrick, ahli biologi di Universitas North Carolina di Chapel Hill yang terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan, serangga mempunyai masalah navigasi.

“Mereka terbiasa menggunakan cahaya sebagai isyarat untuk mengetahui arah mana yang harus diambil.”

KLIK INI:  Bagaimana Hubungan dan Interaksi Antara Serangga dengan Tumbuhan?

Hal tersebut cukup masuk akal, sebab sumber cahaya terkuat ada di langit. Namun dengan adanya lampu buatan, akibatnya adalah kebingungan di udara, jadi cahaya buatan bukan daya tarik bagi serangga, misalnya ngengat.

“Serangga tidak terbang langsung menuju sumber cahaya, namun sebenarnya “memiringkan punggungnya ke arah cahaya,” kata Sam Fabian, ahli entomologi Imperial College London dan salah satu penulis penelitian tersebut.

Menggunakan sensor kecil

Untuk mendapatkan hasil pada penelitian tersebut, para peneliti memasang sensor kecil pada ngengat dan capung di laboratorium untuk memfilmkan video ‘penangkapan gerak’ penerbangan – serupa dengan cara pembuat film memasang sensor pada aktor untuk melacak pergerakan mereka.

KLIK INI:  Mengenal Capung, Sang Pendekar Ulung Pembasmi Nyamuk dan Indikator Pencemaran

Para peneliti juga menggunakan kamera resolusi tinggi untuk memfilmkan serangga yang berputar-putar di sekitar lampu di lokasi lapangan di Kosta Rika.

Hal ini memungkinkan para peneliti mempelajari secara detail bagaimana capung berputar tanpa henti di sekitar sumber cahaya, memposisikan diri dengan punggung menghadap sinar.

Para peneliti yang terlibat dalam penelitian tersebut juga mendokumentasikan bahwa beberapa serangga akan terbalik – dan sering kali jatuh ke tanah jika ada lampu yang bersinar lurus ke atas seperti lampu pencari.

KLIK INI:  Tentang Kupu-kupu Malam dan Peran Pentingnya bagi Penyerbukan Tanaman

Para peneliti menemukan bahwa penerbangan serangga paling sedikit terganggu oleh cahaya terang yang bersinar lurus ke bawah.

mengatakan bahwa selama jutaan tahun, serangga mengorientasikan diri mereka dengan merasakan bahwa langit terang, tanah gelap, hingga manusia menemukan lampu buatan,” kata Avalon Owens, ahli entomologi Harvard yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut. (*)

KLIK INI:  Pasangan Romantis Bisa Atasi Perubahan Iklim dengan Cara Lebih Pribadi