- Mengatur Hujan - 08/10/2023
- Kecupan Kemarau - 30/09/2023
- Ikan Tak Menangis - 30/07/2023
Kecupan Kemarau
Sebelum pergi, kemarau mengecup kerut dahiku
Mengorek rasa nyeri dalam rongga benakku
Kemarau yang bernama takdir
Tak mungkin kulawan
Maka kubiarkan saja ia menjilat mata batinku
Bakar gelap yang terlelap dalam kamar impian
Kukosongkan bola mata dari angan kelabu
Tak usah terkejut
Toh, putaran jarum jam akan merajut kisah dan takdir lain
Kisah kemarau dari bibir petani yang selalu bisu
Bisu dari apresiasi dalam belantara kebijakan baru pemerintah
Mau apa lagi?
Semua dikelupas nasib
Dan tak ada yang mengerti kenapa mereka harus peduli
Aku mengusap wajah
“panen gagal lagi tahun ini,” ujarku
Kemarau memanggang. Air irigasi mengisi kantong koruptor
2023
Dalam Bingkai
Aku di pojokan dalam bingkai sebuah lukisan
Kebun pisang yang samar, hutan pinus yang terbakar
Seorang bocah kecil kesasar
Yang ditungguinya cuma kapan lolos dari rasa tersesat
Lepas dari lubuk ketakutan yang memenjarakan hidupnya
Di dalam dirinya pinus tumbuh berbuah apel
Belukar, ular, dan jalan-jalan yang menyesatkan
Ia seperti sedang menghadapi teka-teki ganjil
Seperti dihadapkan dengan perobatan di dapur yang menghitung upah kerja
Bon-bon warung dan itu
Uang jajan bocah yang tak kenal senyum ibu
Satu-satunya yang tersisa hanya lampu lima watt
Dan seorang lelaki tua di pojok kamar menghitung utang
Dalam kepalanya terbersit sebuah pertanyaan, “Apakah lukisan itu kujual saja?”
Lukisan hutan hijau yang babat
Lalu dipindahkannya ke dalam lukisan
2023
Panas Debu
Panas bercampur debu, terbawa angin terbang ke mana-mana
Berita hari ini mengabarkan, 2.000 HA sawah tadah hujan terancam gagal panen
Bendungan yang dijanjikan tak kunjung dibangun
Meski telah 20 tahun lalu diusulkan
Tak ada satu pun yang ingin disalahkan
Saling lempar tanggung jawab
Kewenangan dinas inilah, kewenangan dinas itulah
Sedang para petani sibuk mengakrabi peluh dan matahari
Pun anak cucu yang dilahirkan sebagai suku terasing
Di negeri yang terus diperah seperti sapi oleh para pemangku kekuasaan
Berita tentang luka terus saja tiba
Menggaruk luka di tubuh, di hati
2023
Lapar memang memalukan!
Kalimat itu pernah kubaca dari sebuah buku puisi yang ditulis orang hilang
Sampai kini tak ditemukan
Sebagai buruh pabrik yang nasibnya hampir sama dengannya
Tiba-tiba aku merasa takut untuk menulis puisi
Takut menjadi lapar dan sibuk menjadi orang yang tak bisa diajak bicara
Tapi bukankah puisi itu senjata yang bisa kau kokang kapan saja?
Tapi kenapa pula tanganku gemetar ketika ia ingin bicara dan menuntut keadilan?
Di luar pepohonan nyaris berlarian di hempas angin
Sampah-sampah menghuni jalanan
Udara berkabut polusi
Gagal panen mengintai
Satwa menghilang dari habitatnya
Dan percakapan-percakapan petinggi partai di televisi masih saja bisa menghiburku
Menyelamatkan omongan besar mereka yang tak pernah bisa dibungkam
2023