Embung Pertanian, Solusi Petani Desa Kanreapia Hadapi Kemarau

oleh -192 kali dilihat
Salah satu embung pertanian Desa Kanreapia-foto/Ist

Klikhijau.com – Sayur mayur para petani di Desa Kanreapia masih terlihat hijau dan tumbuh subur. Para petani masih terlihat panen setiap hari dengan bergantian.

Tiada hari tanpa panen di kampung ini, tiada hari tanpa bertani. Karena hampir semua penduduk di desa ini berprofesi sebagai petani.

Desa yang berada di dataran tinggi Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini. Memang sejak dulu dikenal sebagai penghasil sayur mayur.

Menariknya, meski kemarau seperti tahun ini. Sayur mayur di desa ini tetap bertumbuh dan panen setiap hari.

KLIK INI:  Importir Kedelai USA akan Dapatkan Sertifikat SSAP yang Bisa Dialihkan ke Konsumen

Jangan heran jika sedang kemarau. Para petani setiap hari sibuk menyiram sayur mayur mereka. Mereka  menggunakan alat sprinkler.

Petani bisa melakukan penyiraman dengan area yang luas karena sudah menggunakan alat otomatis. Sprinkler sebagai alat yang bisa bekerja sendiri tidak usah menggunakan tenaga ekstra lagi seperti petani – petani dahulu.

Pertanian saat ini juga sudah terbilang modern, mulai dari pengairan hingga cara penyiraman. Hal ini juga menjadi daya tarik bagi petani milenial untuk bertani dan mengembangkan potensi desanya.

Jamaluddin Dg Abu, salah satu Petani Milenial yang juga merupakan pemerhati embung pertanian terus bersama petani untuk menjaga mata air, menghemat air dan membuat penampungan air untuk memanen air hujan dimusim hujan dan menampung air dari mata air untuk digunakan menyiram sayur mayur.

Embung pertanian di Desa Kareapia, Gowa-foto/Ist
KLIK INI:  Kemarau Tak Menghalangi Petani Kanreapia Berbagi Sayur ke Panti Asuhan

Jamaluddin Dg Abu mengatakan bahwa “Secara keseluruhan desa kami di Kanreapia telah terbangun embung pertanian sebanyak lebih dari 100 embung,  mulai dari ukuran kecil, sedang dan besar, dari jumlah tersebut para petani telah mampu mengairi lahan sayur mereka, sehingga membuat sayur mereka bisa tumbuh subur walaupun musim kemarau seperti saat ini 2023.”

Isu El Nino menurut Jamaluddin bisa diantisipasi oleh para petani di Desa Kanreapia. Jadi aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim telah mampu diterapkan oleh para petani. Jadi, mesti  musim kemarau seperti ini mereka masih bisa produktif dan masih bisa panen.

Aksi adaptasi mitigasi itu bisa di terapkan karena melalui edukasi Pembina kita baik dari Satbrimob Polda Sulsel, PT Astra International TBK dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan Republik Indonesia (KLHK RI). ***

KLIK INI:  4 Prinsip Penggunaan Pestisida Agar Aman dan Berpihak pada Lingkungan