Intip Metamorfosa Sempurna Kupu-Kupu

oleh -4,598 kali dilihat
Kupu-kupu Delias Rosenbergi
Delias Rosenbergi, kupu-kupu dengan sayap menawan - foto/klikhijau.com
Taufiq Ismail

Klikhijau.com – Metamorfosa  sempurna pada Kupu-kupu, merupakan sisi lain dari keindahannya. Yuk, intip tahapan kehidupan serangga bersayap menarik ini.

Siklus hidupnya lebih sering diistilahkan metamorfosis. Metamorfosis kupu-kupu terbilang lengkap, mulai dari telur, ulat, kepompong hingga tahap kupu-kupu dewasa. Karenanya sering disebut metamorfosa sempurna.

Setiap spesies serangga ini membutuhkan waktu yang bervariasi menjalani tiap tahapan kehidupannya. Tak hanya itu, musim juga mempengaruhi siklus hidupnya.

Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa, seperti halnya negara kita, siklus hidupnya umumnya lebih singkat. Berbeda dengan kupu-kupu berada di negara yang memiliki empat musim, butuh waktu yang lebih lama. Mengapa? Karena kupu-kupu mengalami masa istirahat pada salah satu tahapan siklusnya. Masa istirahat ini diistilahkan diapause (Peggie, 2014).

KLIK INI:  Graphium Rhesus, Kupu-Kupu Indah yang Elegan Memanjakan Mata

Umumnya kupu-kupu membutuhkan waktu satu hingga tiga bulan menjalani siklus hidupnya. Terbilang singkat kan! Makanya dalam setahun mahluk mungil ini bisa menghasilkan beberapa generasi.

Mari kita telisik satu per satu tahapan kehidupannya atau metamorfosa sempurna serangga satu ini!

Telur

Telur kupu-kupu memiliki beberapa bentuk. Mulai dari membulat hingga lonjong atau memanjang.

Kupu-kupu betina meletakkan telurnya di permukaan daun. Umumnya mereka meletakkan telur di bawah permukaan daun. Mengapa di bawah permukaan daun? Agar telur mereka terhindar dari pemangsa. Teknik ini juga menghindarkan paparan sinar matahari langsung sehingga tidak mudah kering.

KLIK INI:  Tentang Kupu-kupu Malam dan Peran Pentingnya bagi Penyerbukan Tanaman

Kupu-kupu menghasilkan jumlah telur cukup bervariasi. Tergantung dari spesiesnya. Ada yang hanya menghasilkan beberapa butir telur. Namun ada juga yang bisa menghasilkan telur hingga ratusan. 100 hingga 200 butir telur.

Hanya saja ada predator telur seperti semut, sehingga hanya dalam jumlah kecil saja yang bisa mencapai tahapan selanjutnya.

Waktu yang dibutuhkan telur hingga menjadi ulat bervariasi. Berkisar tiga sampai sepuluh hari.

Uniknya kupu-kupu betina hanya meletakkan telurnya pada inang yang kelak akan menjadi santapan ulatnya. Betina memiliki kaki depan yang berfungsi mendeteksi pakan ulatnya kelak.

KLIK INI:  Mengurai Kemisteriusan Penguin Jambul Tegak dan Penyebab Ancaman Kepunahannya
Ulat
ulat
Ulat leptosia nina – foto/Taufiq

Setelah menetas, telur akan berubah menjadi ulat. Ulat yang menetas biasanya akan memakan cangkangnya. Sisa cangkang telurnya memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi bagi si ulat.

Setelah itu ulat akan mulai memakan daun tempat ia menetas. Aktif bergerak dan memakan daun.

Bagian tubuh ulat terdiri dari kepala, dada, dan perut. Pada bagian kepala terdapat mata dan alat mulut. Alat mulut ulat berfungsi untuk menggigit dan mengunyah.

Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki pendek. Pada bagian perut terdapat empat pasang kaki semu. Juga terdapat kaki semu pada ujung perutnya.

Ulat mengalami pergantian kulit. Pergantian kulit ini menandai bahwa si ulat tumbuh kembang. Masa pergantian kulit ini dikenal dengan istilah instar. Terdapat empat sampai lima instar pada ulat.

KLIK INI:  Papilio gigon, Kupu-kupu Endemik Sulawesi yang Gesit

Umumnya ulatnya berwarna coklat dan hijau. Boleh jadi ini adalah strategi. Menyamarkan diri dengan lingkungan sekitar. Menyamar untuk mengelabui pemangsanya.

Ulat kupu-kupu tidak gatal loh. Jadi aman-aman saja jika terkena kulit manusia. Pada beberapa jenis ulat memiliki senjata untuk melindungi diri. Seperti ulat pada keluarga Papilionidae, saat terancam ia kan mengeluarkan aroma yang kurang sedap. Ini berfungsi untuk mengusir pemangsanya.

Pada beberapa spesies juga dijumpai ulat yang memiliki duri sepanjang tubuhnya. Juga menjadi senjata untuk menghindarkan diri dari pemangsa.

Satwa apa saja yang menjadi pemangsa ulat kupu-kupu? Burung, kadal, semut, hingga serangga lain sering menjadikan larva kupu-kupu sebagai santapannya.

KLIK INI:  Perihal Pohon Aren dan Pemanfaatan Tandan Buahnya yang Tak Terduga

Ulat butuh waktu sepuluh hingga dua belas hari menjalani  tahapan ini.

Larva yang sudah menjalani instar 4 atau 5 akan berubah menjadi pre-pupa. Masa pre-pupa ditandai dengan ulat yang sudah tak aktif bergerak dan makan. Lebih banyak diam.

Masa ini butuh waktu satu sampai dua hari. Pada keluarga Papilionidae, Nymphalidae dan Pieridae, ia akan membentuk benang penyangga pada sisi tubuhnya. Juga melekatkan tubuhnya pada ranting atau benda di sekitarnya dengan cremaster dari ujung perutnya.

Suku lain seperti Lycanidae dan Hesperiidae tidak memiliki cremaster. Sehingga melekatkan kepompongnya pada daun atau ranting dengan benang penyangga. Terkadang juga dijumpai meletakkan diri pada rumput atau permukaan tanah.

KLIK INI:  Mamalia Besar Ini Kabur Setelah Kebakaran Melanda Taman Nasional Tesso Nilo
Kepompong
kepompong
kepompong leptosia nina – foto/Taufiq

Setelah menjalani tahapan ulat penuh, ia akan berubah menjadi kepompong atau pupa. Pada masa ini, nampak hanya terdiam. Padahal sebenarnya pada masa ini terjadi perubahan besar. Dalam kepompong terjadi proses pembentukan tubuh kupu-kupu.

Kepompong umumnya berwarna hijau atau coklat. Juga berkamuflase menyerupai warna sekitarnya.

Pada masa-masa puncak akan menjadi kupu-kupu warna kepompong akan mengalami perubahan. Kadang nampak corak warna sayap.

Kepompong membutuhkan waktu antara satu hingga dua minggu. Tergantung spesiesnya.

Apa yang menjadikan kepompong gagal menjadi kupu-kupu? Terkadang dijumpai parasit pada tubuh kepompong. Membuatnya tak bisa menetas dengan sempurna.

KLIK INI:  Pertemuan Membara dengan Raja-udang Merah Sulawesi

Saat tiba masanya sang serangga indah ini akan keluar dengan tubuh mungilnya yang menawan. Menyisakan rumah kepompong yang kosong.

Kupu-kupu dewasa
kupu dewasa
kupu-kupu dewasa Leptosia nina -Foto/Taufiq

Setelah terbentuk dalam kepompong, kupu-kupu dewasa atau juga diistilahkan imago akan keluar dari kepompong. Memecah kepompong dan keluar perlahan. Saat menetas, tubuh serangga ini telah sempurna.

Tubuhnya terdiri dari kepala, dada, dan perut. Pada bagian dada terdapat sayap yang berwarna menawan.

Saat baru menetas sayap kupu terlipat. Sedikit-demi sedikit kemudian mulai terbuka. Karenanya, saat baru menetas, ia membutuhkan waktu untuk membuka sayap yang terlipat. Termasuk mengeringkan sayap yang sedikit lembab dari kepompong.

Tak heran saat menetas kita bisa menjumpai ada cairan dari kepompong yang berwarna hitam.

KLIK INI:  4 Jenis Kupu-Kupu Ini Dilindungi di TN Bantimurung Bulusaraung

Beberapa kejadian juga menunjukkan sayapnya yang cacat. Tidak berhasil mengembangkan sayap Yang terlipat.

“Biasanya kupu-kupu yang memiliki sayap yang terlipat karena tidak mendapat paparan sinar matahari yang cukup saat setelah menetas,” ujar Rafliyanto, pemerhati kupu-kupu Bantimurung.

Kupu-kupu dewasa yang baru menetas ini membutuhkan waktu satu hingga tiga jam untuk mengeringkan sayapanya sebelum bisa terbang dengan lincah.

Seru ya jika bisa mengamati tiap tahapan metamorfosa sempurna serangga satu ini. Ternyata kupu-kupu dengan sayap menawannya telah menjalani tahapan panjang sebelumnya.

Butuh waktu yang tak sebentar sebelum bisa memamerkan sayapnya yang beragam warna.

Moga terus lestari si pemilik sayap kemilau.

KLIK INI:  9 Fakta Unik Tanaman Jagung yang Jarang Terekspos