- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhijau.com – Suatu hari jelang siang. Asbar datang ke tandabaca. Ia ingin mengambil charger handphone yang ia lupa sebelumnya.
Ketika ia datang, saya jeda dari aktivitas memperbaiki tempat duduk. Kami lalu berbincang banyak hal. Lalu entah bagaimana topik pembicaraan beralih ke sarabba, yang pada akhirnya mengarah ke sarabba bubuk.
Sarabba adalah minum khas Sulawesi Selatan. Berbahan sederhana, hanya jahe, gula merah atau aren, dan santan terkadang ditambahi merica dan juga serei.
Cara membuat minuman sehat ini sangat mudah. Pada umumnya adalah dengan memasak jahe yang telah dihaluskan, entah ditumbuk, diparut atau diblender bersama dengan gula merah dan kelapa parut.
Ada pula yang hanya memasak air perasan jahenya saja, yang dimasak dengan santan. Cara ini untuk menghindari ampas jahe dan ampas kelapa.
Cara membuat Sarabba seperti itu, dapat digolongkan sebagai cara dahulu atau tradisional. Sebab saat ini telah ada sarabba bubuk.
Sarabba jenis ini lebih simple saat dihidangkan, sebab bisa langsung diseduh menggunakan air panas, lalu menuangkan susu atau santan ke dalamnya.
Nah, sarabba bubuk inilah yang saya bincangkan dengan Asbar. Secara kebetulan. Ia pernah melihat langsung cara membuat sarabba jenis ini.
Secara kebetulan pula, di tandabaca tersedia jahe dan gula saat itu. Meski gulanya adalah gula pasir. Namun, itu tidak masalah sebab yang pernah Asbar saksikan memang bahannya dari gula pasir.
Sebenarnya penggunaan gula pasir untuk membuat sarabba kurang lazim, yang lazim adalah gula merah.
Karena yang Asbar tahu hanya gula pasir, pun bahan yang tersedia hanya gula pasir pula. Maka praktik jelang siang itu, adalah membuat sarabba bubuk menggunakan gula pasir.
Cara membuat sarabba bubuk
Setelah bahannya tersedia, mulailah kami mempraktikkannya. Bagaimana caranya. Berikut penjelasan singkatnya:
Membuat sarabba bubuk bukanlah perkara rumit. Bahannya pun tidak perlu banyak. Cukup siapkan jahe dan gula merah atau gula putih/pasir.
Setelah bahannya tersedia, jahe mesti dicuci bersih. Setelah bersih, kulitnya bisa dikupas dan juga tidak.
Jika jahenya sudah dicuci bersih, jahe mesti dipotong-potong kecil lalu diblender. Cara lainnya bisa ditumbuk atau diparut hingga halus—tidak harus benar-benar halus
Langkah selanjutnya, menuangkan air secukupnya ke jahe yang telah dihaluskan, sebaiknya gunakan air hangat. Aduk dan kucek seperti saat akan memerah kelapa untuk diambil santannya.
Setelah itu peras menggunakan kain. Ini bertujuan untuk menyaring airnya. Ketika airnya telah keluar, diamkan sejenak, sekitar 10 menit. Biarakan sisa ampasnya mengendap.
Sambil menunggu, nyalakan kompor dan pasang wajang. Lalu air jahe yang sudah diendapkan tuangkan ke atas wajan.
Tunggulah hingga mendidih, kemuadian masukkan gula merah. Gunakanlah gula merah yang benar-benar keras. Jauh lebih baik bila menggunakan gula semut.
Setelah gula dituangkan, tunggulah hingga mendidih, aduk hingga mengental. Gunakan api yang kecil, agar gulanya tidak gosong.
Saat gulanya telah mengental, matikan apinya, aduk terus hingga gulanya benar-benar mengeras seperti semula.
Ketika gula telah mengeras, jangan hentikan adukannya hingga berbentuk serbuk. Setelah berbentuk serbuk, ambillah tapisan, lalu tapis. Sebaiknya gunakanlah tapisan yang besar, bukan tapisan yang biasa digunakan saat menyeduh teh.
Setelahnya, sarabba bubuk sudah siap diseduh.
Perihal takaran jahe dan gulanya, ini kembali ke selera masing-masing. Namun, hal yang perlu diperhatikan saat menghidangkan sarabba adalah perlu pula menyiapkan pisang goreng atau ubi goreng, yang menjadi pasangan serasi sarabba saat dinikmati.
Demikian, semoga bermanfaat
