Warga Desa Batukaropa Segel Aktivitas Tambang lIegal di Sungai Balantieng

oleh -211 kali dilihat
Warga Desa Batukaropa Segel Aktivitas Tambang lIegal di Sungai Balantieng
Aksi Warga Desa Batukaropa Sulsel menolak tambang di pesisir sungai Balantieng - Foto: Ist
arfan maulana palippui

KlikHijau.com – Warga desa Batukaropa Kecamatan Rila Ale, Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan melakukan aksi demonstrasi dengan menyegel aktivitas pertambangan yang dinilai illegal di pesisir sungai Balantieng, Kamis (4/5/2023).

Ini merupakan aksi lanjutan dari serangkaian aksi perlawanan sebelumnya. Warga di dua desa yakni Desa Batukaropa dan Desa Bulolohe menolak keras aktivitas petambangan karena berdampak pada pengrusakan badan sungai dan bendungan.

Aksi demonstrasi warga kali ini disertai dengan pendirian tenda penjaga dan penyegelan akses jalan ke sungai. Hal ini dilakukan akibat penemuan warga yang seringkali melihat ada aktivitas galian pada wilayah sungai yang tidak termasuk dalam bagian milik PT.Purnama.

Warga desa Batukaropa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Batukaropa Bersatu, menilai aktivitas penambangan ini merupakan tindakan perampokan sumber daya alam.

Pasalnya pihak PT Purnama hanya mengantongi izin dari Bupati terkait wilayah izin penambangan. Dan belum memiliki izin beroprasi beserta studi kelayakan Amdal.

Terhitung hari ini, adalah kali keempat warga melakun aksi demonstrasi. Kurangnya pengawasan legislatif dan perhatian pihak pemerintah terkait aktivitas penambangan membuat warga geram.

KLIK INI:  KLHK Serahkan Bantuan Logistik Korban Banjir di Bogor

Hal hasil demi mengantisipasi tindakan warga yang telah tersulut emosi, puluhan personil kepolisian diturunkan mengawal aksi demostrasi

‘‘Ini bukan soal kepentingan segelintir orang, ini adalah penderitaan kita semua. Lihatlah sungai, yang dulunya bersih dan sering  menjadi tempat anak-anak kita bermain kini nampak keruh dan berbahaya akibat dikeruk oleh alat-alat berat,’’ tutur, H Yunus, seorang tokoh masyarakat Batukaropa, dalam orasinya.

Jika aktivitas penambangan terus dilakukan, maka kerusakan lingkungan akan menimbulkan dampak serius terhadap keberlangungan hidup warga Batukaropa.

‘‘Bahkan untuk sekadar melakukan aktivitas ibadah, air bersih sangat langkah’’ tegas Sayuti, imam dusun Batukaropa.

Selain itu, aktivitas penambangan akan memicu kerusakan bendungan dan abrasi di sekitar sungai Balantieng.

Kenyataan ini akan membuat area persawahan di wilayah Desa Batukaropa akan mengalami kekeringan. Jelas merugikan petani dan membuat sistem perekonomian warga Batukaropa akan terhambat dan kehilangan kendali sebagai pemegang peranan penting dalam sektor pertanian.

KLIK INI:  Gunung Rinjani Dibuka Lagi Awal April 2019, Pendaki Wajib Mematuhi Ketentuan Baru Ini!

Selain aksi dan penyegelan yang digelar secara damai, warga desa Batukaropa juga menggelar shalat gaib di lokasi. Ini adalah bentuk kedukaan mendalam serta dijadikan momen mendoakan para pihak yang terlibat di balik aksi penambangan.

‘‘Sholat gaib menandakan kematian, kematian hati nurani adalah tindakan buruk nan tak terpuci,” tegas H Karim, tokoh masyarakat setempat.

Dibalut riuh suara air sungai, lantunan doa-doa melengking dari segala penjuru. Hening seketika membuat warga Batukaropa berpasrah sepenuhnya kepada tuhan yang maha kuasa agar kiranya orang-orang yang melakukan tindakan kezaliman dengan merusak lingkungan diberi hidayah agar tersadar.

‘‘Setelah ini kita akan memasukkan laporan ke Polres Bulukumba terkait izin operasi dan Amdal, agar kiranya supremasi hukum dapat ditegakkan dan menindak mereka yang secara terang merusak lingkungan,” pungkas, Ari, koordinator lapangan.

KLIK INI:  Peringati HPSN, Gowa Bangun Kesadaran Penyelesaian Masalah Sampah