Di Tandabaca, Mahasiswa KKN Unhas Berbagi Pengetahuan Pembuatan POC dan Pestisida Nabati

oleh -306 kali dilihat
Di Tandabaca, Mahasiswa KKN Unhas Berbagi Pengetahuan Pembuatan POC dan Pestisida Nabati
Proses pembuatan pupuk organik cair-foto/Ist

Klikhijau.com – Hujan tiba jelang pukul 14.00 siang kemarin. Tibanya hujan seharusnya tak terlalu meresahkan. Itu sudah lumrah terjadi di Desa Kindang, Kec. Kindang, Bulukumba.

Jika saja tak ada kegiatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar gelombang 109. Kedatangan hujan tak jadi masalah. Biasa saja.

Namun, hujan yang tiba jelang pukul 14.00 siang kemarin, Rabu, 11 Januari 2022 berpotensi menggagalkan Program Kerja Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan Pestisida Nabati  mahasiswa KKN itu.

Apalagi kegiatan edukasi tersebut dilaksanakan di Tandabaca, sebuah tempat terbuka di atas bukit. Ketika hujan, masyarakat yang akan jadi peserta kegiatan biasanya enggan beranjak dari rumahnya.

KLIK INI:  Jajaki Kolaborasi, KlikHijau Kunjungi Fakultas Farmasi dan Departemen Kimia Unhas

Namun, hujan tak berlangsung lama. Kegiatan pun berlangsung, meski agak telat dan masyarakat tetap datang menyerap pengetahuan  pembuatan pupuk organik cair dan pestisida nabati.

Pupuk dan pestisida, dua hal yang sulit dipisahkan dari masyarakat Desa Kindang yang dominan berprofesi sebagai petani.

Dalam aktivitas pertanian, beberapa petani khususnya di Desa Kindang memang masih menggunakan pupuk  dan pestisida kimia.

Padahal penggunaan bahan kimia ini meski menunjukkan hasil yang lebih cepat, akan tetapi penggunaan bahan kimia tersebut bisa menimbulkan dampak buruk terhadap ekosistem di sekitar tanaman dan juga kualitas tanah.

“Oleh karena itu, kami selaku mahasiswa KKN pertanian organik hadir untuk mengedukasi masyarakat agar meminimalisir penggunaan bahan kimia untuk kegiatan pertanian dengan menawarkan ide pemanfaatan limbah organik,” ungkap Nurafika.

KLIK INI:  Mengaji dengan Nuansa Hijau di Rumah Tahfiz Alam KP2K Desa Kindang

Gadis asal Kabupaten Sinjai yang akrab disapa Fika itu juga menjelaskan, dalam hal pembuatan pupuk. Kita bisa menggunakan limbah organik berupa kulit pisang dan daun gamal (daun ambas).

“Pastinya bahan ini sangat mudah ditemukan di sekitar kita sehingga memungkinkan kita membuat POC dengan mudah. Kulit pisang sendiri memiliki kandungan utama seperti protein, kalsium, fosfor, magnesium, sodium dan sulfur. Adapun daun gamal memiliki kandungan nitrogen, fosfor, kalium, kalsium dan magnesium,” lanjutnya.

Memberikan edukasi

Sementara itu, Meliana Sonda menjelaskan pula  bahwa  tujuan dilakukannya program kerja tersebut, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di Desa Kindang tentang pembuatan pupuk organik cair dan pestisida nabati, dan juga memberikan pengetahuan kepada para petani cara mengendalikan hama dengan memanfaatkan bahan organik sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair dan juga pestisida nabati.

KLIK INI:  Sebab Sampah Plastik di Laut, Komunitas Laut Biru Kembali Gelar MDC

“Kami berharap dengan dilakukannya sosialisasi ini, para petani di Desa Kindang bisa memanfaatkan limbah organik, di mana selama ini kita anggap sebagai sampah dapur dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair dan pestisida nabati,” terangnya.

Dalam pembuatan pupuk organik cair ini tersebut, mahasiswa KKN Unhas memanfaatkan bahan organik berupa kulit pisang, daun gamal (ambas), air cucian beras, air kelapa, air gula merah, dan juga Em4

Sedangkan pada pembuatan pestisida nabati mereka memanfaatkan limbah organik berupa kulit bawang merah dan bawang putih. Bahan-bahan tersebut  mengandung senyawa yang masing-masing memiliki manfaat tersendiri untuk membasmi hama pada tanaman.

KLIK INI:  Melihat Inovasi Mahasiswa KKNT Unhas Tingkatkan Pertanian Organik Desa Kindang