Melihat Inovasi Mahasiswa KKNT Unhas Tingkatkan Pertanian Organik Desa Kindang

oleh -89 kali dilihat
Melihat Inovasi Mahasiswa KKNT Unhas Tingkatkan Pertanian Organik Desa Kindang
Mahasiswa KKNT Unhas bersama masyarakat seusai melaksanakan program kerja-foto/Ist

Klikhijau.com – Beberapa waktu lalu. Desa Kindang, Bulukumba kembali kedatangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mereka berasal dari kampus merah Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Seperti pada umumnya setiap mahasiswa KKN, selalu memiliki program yang ditujukan kepada masyarakat.

Desa Kindang,  yang penduduknya mayoritas petani. Rasanya tepat jadi pilihan mahasiswa KKN dari Unhas tersebut.

Apalagi dengan mengusung Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Pertanian Organik. Pertanian organik diklaim tidak hanya sehat, tetapi juga dapat memerangi perubahan iklim.

KLIK INI:  Tentang Jejak Hidup Sukses dari Filosofi Air Mengalir

Karenanya kedatangan mahasiswa KKNT Gelombang 110 tersebut secara otomatis akan memberi edukasi kepada masyarakat Kindang. Khususnya perihal pertanian organik dan juga pengembangan UMKM.

Edukasi itu dikemas dalam bentuk program kerja. Ada dua jenis program kerja mahasisiwa KKNT, program kerja kolektif dan program kerja individu.

Salah satu program kerja yang mereka laksanakan adalah Sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan Photosynthetic Bacteria (PSB) dan gula semut.

Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Sabtu, 29 Juli 2023 lalu di Kantor Desa Kindang, yang merupakan program kerja individu dari Koordinator Pertanian Organik, Muh. Irfan dan Koordinator UMKM, Andi Hilful Ferdiansyah

Kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pertama dilakukan oleh Muh. Irfan tentang pembuatan PSB (photosynthetic bacteria).

“Manfaat dari PSB salah satunya dapat melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Sapat pula membantu akar, batang, daun, dan bunga tanaman tumbuh lebih cepat. Untuk bahannya hanya menggunakan telur, terasi dan Monosodium glutamat atau MSG,” ungkap Irfan.

KLIK INI:  Berikan Edukasi Energi Ramah Lingkungan, Poltekbos Latih Siswa SMK Buat PLTS

Sementara itu, untuk  sosialisasi dan demonstrasi pembuatan gula semut dibawakan oleh Andi Hilful, yakni gula merah versi bubuk yang dapat dijadikan pengganti gula pasir.

“Gula semut memiliki keunggulan, yakni dapat tahan lama tanpa penambahan bahan pengawet. Manfaat dari gula semut yaitu dapat mencegah anemia, meningkatkan daya tahan tubuh, memperlancar peredaran darah dan menjaga kolestrotubuh,” jelas Andi Hilful.

Hal menarik dari pupuk PSB, sebab mampu mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia, sehingga lebih berpihak pada lingkungan alias  ramah lingkungan.

Sedangkan gula semut dapat menjadi salah satu usaha bagi pelaku UMKM dikarenakan memiliki banyak manfaat dan memiliki peminat yang cukup tinggi di pasaran, serta harganya yang lumayan tinggi.

KLIK INI:  Tentang Limbah Rumah Tangga, Pengertian dan Jenisnya
Upaya meningkatkan  pertanian organik

Upaya mahasiswa KKNT Unhas meningkatkan pertanian organik di Desa Kindang juga dilakukan pada hari Rabu, 26 Juli 2023 lalu. Kegiatan tersebut juga bertempat di Kantor Desa Kindang.

Pada saat itu mereka melaksanakan tiga program kerja sekaligus, yakni pembuatan pakan fermentasi dari rumput gajah (silase), membuatan pestisida nabati, dan pembuatan pupuk organik cair (POC).

Program kerja yang mereka laksanakan merupakan juga program kerja individu yang dikomandoi oleh Muh. Rafli, Muh. Irfan dan Harmita Ningsih.

Kegiatan tersebut mereka namai Sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan Pakan Fermentasi dari Rumput Gajah (Silase), Pestisida Nabati dari Kunyit Dan Bawang Merah dan dan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Rumah Tangga.

KLIK INI:  Coaction Menggelar “Blog Writing Competition” Tema “Green Jobs”, Ini Syaratnya!
  • Pakan fermentasi

Pada saat pembuatan pakan fermentasi (Silase), Rafli mengatakan bahwa pakan fermentasi bertujuan agar dapat menambah nafsu makan pada ternak dan dapat disimpan lama untuk digunakan guna mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan terutama pada musim kemarau.

Silase merupakan pakan hijau ternak yang diawetkan yang disimpan dalam plastik kedap udara/silo/drum dan sudah terjadi proses fermentasi dalam keadaan anaerob/tanpa udara,” jelas Rafli.

Pada proses pembuatan pakan ternak ini membutuhkan waktu fermentasi selama kurang lebih 21 hari lamanya. Silase  dapat bertahan selama kurang lebih 3 bulan.

  • Pestisida nabati

Muh. Irfan, salah seorang mahasiswa KKNT menjelaskan pestisida nabati yang terbuat dari kunyit dan bawang merah dapat mengusir hama dan dapat berfungsi sebagai fungisida yaitu untuk mengatasi serangan hama terutama pada tanaman hortikultura.

“Proses pembuatannya dapat dilakukan dengan menimbang kurang lebih 200 g kunyit lalu dihancurkan dan ditambahkan 1 liter air, lalu bawang merah dihancurkan dan ditambahkan kedalam larutan kunyit lalu di aduk dan disaring,” jelas Irfan.  “Untuk pengaplikasian pestisida nya dapat dilakukan pengenceran sebelum diaplikasikan pada tanaman,” sambungnya.

KLIK INI:  HKAN 2021, Kehati Gelar Diskusi ‘IG Live’ Perihal Penulisan Isu Konservasi Indonesia
  • Pembuatan POC

Sementara itu, Harmita Ningsih mensosialisakan bagaimana cara pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah rumah tangga.

“Bahan yang digunakan yaitu 1 kg limbah sayur, 1 kg daun gamal, 1 kg batang pisang bagian dalam, 2 tutup botol EM 4, masing-masing 1,5 liter gula merah, air cucian beras dan air kelapa, serta 3 saset terasi yang dimasukkan kedalam karung. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampurkan lalu disaring dan dimasukkan dalam ember yang tutupnya dilubangi untuk memasukkan selang kedalam karung melalui lubang yang di buat lalu ditutup dan direkatkan dengan selotip,” Jelas Harmita..

POC dari limbah rumah tangga tersebut. Menurut Marmita  dapat menambah unsur hara yang terdapat pada tanah penggunaan POC ini juga dapat mengatasi penumpukan limbah rumah tangga.

“Untuk faktor keberhasilan fermentasi, yaitu dilihat dari warna POC yang berwarna coklat, terdapat endapan putih dan beraroma fermentasi,” tutupnya.

KLIK INI:  Tips Sederhana Membuat Sarabba Bubuk, Bisa Dipraktikkan di Rumah