- Babak Baru Kasus Makelar Kayu Ilegal Asal Lutim, Berkas Dilimpahkan ke Kejari Tana Toraja - 24/04/2024
- Hari Bumi 2024: Ford Foundation Dukung BRWA Kelola Registrasi Wilayah Adat di Tapanuli Utara dan Lutra - 23/04/2024
- Begini Cara SDNBorong dan SDN Parinring Makassar Rayakan Hari Bumi 2024 - 22/04/2024
Klikhijau.com – Limbah rumah tangga telah salah satu jenis limbah yang bikin puyeng. Sebab termasuk limbah yang tingkat produksi sangat tinggi dan sulit diberantas.
Sumber limbah selain dari rumah tangga industri dan pertambangan. Limbah sendiri merupakan bahan sisa atau buangan yang tidak lagi digunakan, yang berasal dari hasil kegiatan manusia.
Namun, jika merujuk pada Pasal 1 angka (20) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tentang limbah, maka pengertiannya adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Sedangkan limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan rumah, baik oleh satu rumah maupun atau lebih dari satu rumah.
Sementara jika berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 81 Tahun 2012 bahwa sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinjak dan sampah spesifik lainnya.
Nah, limbah rumah tangga pada konsentrasi tertentu sangat mengancam lingkungan. Sehingga jika tidak diolah dan ditanggulangi dengan baik, maka akan sangat berpotensi meracuni dan mencemari lingkungan.
Karenanya perlu ada pengelolaan dan penanggulangan limbah rumah tangga. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya pencemaran atau kerusakan terhadap lingkungan. Karena jika itu terjadi, dapat berdampak terhadap terganggunya kesehatan manusia serta flora dan fauna.
Elvi Sunarsih, (2014) mengungkapkan bahwa semua elemen penting telah dirasuki pencemaran lingkungan, yakni udara, air, dan tanah.
Karenanya Elvi menyimpulnan bahwa pengolahan limbah rumah tangga yang tepat dan efesien sangat diperlukan. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap lingkungan.
Namun menurutnya, pengolahan limbah rumah tangga yang baik tetap harus disesuaikan dengan jenis limbah yang dihasilkan.
Ada beberapa jenis limbah yang bisa dihasilkan dari rumah, yakni berupa limbah cair, padat, bisa berupa limbah gas.
Jenis sampah rumah tangga
Secara garis besar Rosmidah Hasibuan, (2016) membagi dua jenis sampah rumah tangga, yakni limbah organik dan anorganik.
Namun, meski hanya dua tetapi di dalamnya terbagi beberapa jenis lagi dan semuanya dapat memberi dampak yang sangat buruk bagi lingkungan dan manusia.
-
Limbah organik
Berdasarkan berdasarkan pengertian secara kimiawi, limbah organik adalah segala jenis limbah yang mengandung unsur karbon (C).
Limbah jenis ini meliputi limbah dari mahluk hidup, seperti kotoran hewan dan manusia. jenis ini berfungsi mengandung mikroba potogen, air seni atau urine yang umumnya mengandung nitrogen dan posfor.
Selain itu, limbah organik lainnya datang dari sisa makanan, kertas, kardus, karton, air cucian, minyak goreng bekas dan lain-lain.
Limbah-limbah itu ada yang mempunyai daya racun yang tinggi, di antaranya air aki, sisa obat, dan baterai bekas. Limbah jenis ini tergolong ke dalam Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Sedangkan pada limbah air cucian dan limba kamar mandi dapat mengandung berbagai bibit penyakit atau pencemar biologis, semisal jamur, bakteri, virus, dan sebagainya. Kandungan tersebut dapat mengganggu kesehatan lingkungan dan juga manusia.
-
Limbah anorganik
Limbah jenis ini adalah limbah yang bebal, ia sulit diuraikan oleh proses biologi. Jneis limbah ini, misalnya plastik, kaca,bersumber dari peralatan rumah tangga, alumunium, kaleng, dan sebagainya. Akibat darimenumpuknya limbah seperti ini (plastik, styrofoam, dan lain-lain).
Limbah anorganik, bukan hanya sulit terurai, tetapi juga merusak pemandangan dan dapat menjadi polutan pada tanah serta dapat mengganggu kesehatan manusia.
Limbah-limbah ini tidak bisa terurai karena tidak memiliki unsur karbon sehingga mikro organisme tidak dapat mengurainya.
Keberadaan limbah organik maupun anorganik saat ini semakin meningkat. Hal itu dipicu oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk dan daya konsumsi masyarakat.