Pisang Mas, Potensi Desa Kindang yang Belum Dilirik

oleh -422 kali dilihat
Pisang mas-foto/Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Jika kamu pernah ke Desa Kindang atau berencana berkunjung. Jangan kaget jika disuguhi pisang mas atau pisang emas.

Pisang jenis ini memang banyak di Desa Kindang, nama lokalnya loka bulaeng. Loka artinya pisang dan bulaeng artinya emas.

Warna kulit pisang emas ini ketika masak memang terlihat menyerupai warna emas, kuning berkilau. Ukuran buahnya tak terlalu besar, sedang saja. Sangat cocok jadi pencuci mulut saat usai makan.

Pisang jenis ini tumbuh subur di Desa Kindang yang berhawa dingin. Jadi,  jangan kaget jika melihatnya di halaman atau di sekitar rumah warga.

KLIK INI:  Selamat Hari Mangrove Sedunia, Ini Fakta Menarik tentang Mangrove!

Meski begitu, pisang bernama ilmiah  Musa acuminata ini belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Selama ini olahan paling popular dari pisang ini adalah digoreng, direbus, atau bahkan dibakar. Ketika dibakar baunya harum dan sangat manis.

Terkadang pula dibuat roko-roko— penganan khas Bugis-Makassar yang terbuat dari beras tepung yang dibungkus daun pisang lalu dikukus. Pisang ini akan dibaluti beras tepung yang telah jadi adonan.

Roko-roko ini terkadang jadi andalan saat bulan Ramadan sebagai penganan yang menamani berbuka puasa.

Namun, dibanding roko-roko, pisang mas ini lebih banyak digoreng. Di Kindang, pisang goreng memiliki nama lokal yang unik, yakni sanggara.

Sanggara, berarti goreng. Uniknya hanya pisang goreng saja yang disebut sanggara. Gorengan lainnya akan mengikuti jenis yang digoreng, semisal ubi, maka akan dinamai sanggara lame. Lame adalah nama lokal dari ubi itu sendiri.

KLIK INI:  Alam, Terapi Terbaik Mengurangi Perasaan Kesepian
Kandungan pisang emas

Pisang emas memiliki manfaat kesehatan yang tinggi. Karena mengandung mineral dan vitamin yang tinggi pula.

Pisang yang memiliki  bentuk agak mungil dengan kulit  berwarna kuning yang lebih terang dibanding dengan warna pisang lainnya ini. memiliki tekstur kulit yang lebih tipis.

Katmo, (2018) mengungkapkan jika buah pisang jenis ini memiliki  panjang 8 hingga 12 cm dan diameter 3 hingga 4 cm.

Dalam satu tandannya terdapat 5 hingga 9 sisir dengan berat terdapat 8 sampai 12 kg. Apabila sedang matang  akan berwarna kuning cerah, rasanya sangat manis dan dengan aroma yang kuat.

Kandungan gizinya, menurut Budi Utomo dkk (2018), per 100 gram yang dapat dimakan, memiliki karbohidrat sebanyak 33.6 gr, protein sebanyak 1.4 gr, kalsium jumlahnya 7 mg, zat besi 0.8 mg,  vitamin C 2 mg, air 64.2 gr, kalori 127 kal, lemak 0.2 gr, fosfor 25 mg, vitamin A 79 SI, dan  vitamin B 0,08.

KLIK INI:  Deforestasi Menyeret Kota Pesisir ke Ujung Tanduk
Bisa jadi tepung

Sebenarnya pisang mas memiliki potensi lain, selain diolah dan  dimakan langsung, semisal pisang goreng dan lainnya.

Pisang jenis ini juga cocok dijadikan sebagai bahan baku tepung. Rasanya tak jauh beda dengan tepung yang lain.

Potensi ini belum dilirik oleh masyarakat Kindang, sebab salah satu kendalanya adalah curah hujan yang tinggi di desa yang terletak di sebelah barat Kota Bulukumba ini.

Sementara untuk membuat membuat tepung dari pisang, haruslah dikeringkan lebh dulu. Karena itu butuh cahaya matahari.

Jika pembuatan tepung pisang mas ini ditemukan solusinya, maka bisa jadi Desa Kindang akan jadi pusat pembuatan tepung pisang mas.

Untuk proses pembuatannya, menurut Budi Utomo dkk (2018), hal pertama yang dilakukan adalah penyortiran, pengupasan, perendaman, pengirisan pisang mas yang mengkal, pencucian pisang mas agar menghilangkan getah, pengeringan menggunakan sinar matahari langsung selama 2 hingga 3 hari.

Setelah itu dilakukan penggilingan atau penghalusan pisang mas matang sampai halus, pengayakan tepung pisang mas agar mendapatkan tepung yang benar-benar halus dan tidak terdapat butiran-butiran kasar pada tepung pisang mas, proses terakhir adalah proses pengemasan untuk mempertahankan kualitas tepung pisang mas.

KLIK INI:  Dua Kisah Berbeda tentang Satwa Dilindungi dari Yogyakarta

Tepung pisang mas berdasarkan hasil analisis laboratorium, mengandung zat gizi yang baik yaitu kandungan zat gizi karbohidrat, sebanyak 80,10%, protein sebanyak 5,44%, lemak sebanyak 1,24%, abu sebanyak 2,80%, air sebanyak 10,39%.

Sementara dilihat dari  kualitas tepung pisang mas dari aspek  aspek warna berada pada katagori baik yaitu cream bersih, tidak kotor dan tidak ada bintik-bintik warna dengan memperoleh skor sebanyak 2,80. Sedangkan kualitas aroma berada pada katagori baik yaitu tidak apek dan beraroma khas pisang mas.

Kualitas tekstur tepung pisang mas berada pada katagori baik yaitu halus dan tidak mengumpal.

Batangnya jadi pupuk cair

Batang pisang emas di Kindang lebih banyak terbuang begitu saja ketimbang dimanfaatkan. Selama ini pemanfaatannya hanyalah sebagai pakan ternak sapi. Sementara warga yang beternak sapi hanya sedikit saja.

Pohon pisang yang hanya sekali   selama   masa tanamnya akan terbuang begitu saja. Jika sudah begitu, maka akan terjadi pengomposan  sisa  batang  pisang secara  alami  oleh  mikroorganisme  tanah, hanya saja butuh waktu lama.

Untuk mempercepat proses pengomposan, maka  EM4    (Effective Microorganism-4)     yang     berfungsi     sebagai activator dalam mempercepat jalannya fermentasi

Pohon pisang, termasuk pisang mas memiliki unsur   hara yang banyak, di antaranya  kalsium, kadar kalium, dan kadar fosfor, (Suprihatin,  2011).  Ketiga  unsur hara  tersebut adalah  nutrisi penting  untuk  pertumbuhan tanaman.

KLIK INI:  PT Poso Energy, Menerangi Sulawesi dari Sungai Poso
Mulai dilirik pembeli

Pisang sebagai buah yang memiliki banyak manfaat kesehatan, memang banyak dilirik masyarakat. Selain diolah, buah pisang juga dapat dimakan langsung. Termasuk pisang mas.

Sejak dulu pisang mas tak dilirik oleh pembeli. Namun, belakangan ini mulai ada yang membelinya.

“Sudah ada pembeli pisang mas, hanya harganya murah,” ungkap Asbar, salah seorang pemuda desa Kindang.

Kabar dari Asbar itu mengagetkan sekaligus menggembirakan. Mengagetkan karena pisang yang dulu tak memiliki harga, kini mulai dilirik.

Pisang ini biasanya dijadikan oleh-oleh bagi keluarga yang datang, khususnya yang dari kota. Sisi menggembirakannya karena kini pisang jenis mas tak lagi “terbuang” dan bisa jadi ajang peningkatan ekonomi masyarakat.

Nyaris tanpa penyakit

Pisang mas adalah pisang yang nyaris tanpa penyakit tertentu. Dalam satu rumpun, bisa berbuah sepanjang tahun. Tantangan buahnya adalah hama babi—itu pun sangat jarang kecuali buahnya jatuh. Ancaman paling sering dihadapi buah pisang mas ini adalah burung, ayam kampung, dan juga ayam hutan. Mereka menyukai pisang jenis ini, baik dalam keadaan mentah maupun masak.

Jadi, jika kamu berkunjung ke Desa Kindang, jangan kaget jika disuguhi jenis pisang imut ini. Jangan!

KLIK INI:  Perempuan Lebih Menderita Jika Terjadi Kekeringan?