Amankah Wadah Plastik untuk Menyimpan Makanan?

oleh -240 kali dilihat
Amankah Wadah Plastik untuk Menyimpan Makanan?
Ilustrasi-foto/dekoruma.com

Klikhijau.com – Penggunaan plastik sebagai wadah menyimpan makanan sudah sangat lumrah. Wadah plastik dianggap lebih praktis dan anti pecah.

Plastik juga “masih” dianggap aman bagi kesehatan jika digunaka menyimpan makanan. Namun, benarkan plasti aman sebagai wadah makanan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas. Ada baiknya kita menilik penelitian terbaru dari Universitas Notre Dame. Mereka  melakukan penelitian untuk menentukan apakah produk yang mengandung zat per dan polifluoroalkil (PFAS) dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.

Sebagaimana kita ketahui zat-zat ini membentuk kelas senyawa fluor yang beracun yang dikenal sebagai bahan kimia selamanya.

KLIK INI:  Mengurai 4 Indikator Perubahan Iklim yang Alami Kesuraman

PFAS adalah  adalah senyawa kimia organofluorin sintetis yang memiliki banyak atom fluorin yang terikat pada rantai alkil.

Untuk membuktikan, apakah plastik berbahaya bagi Kesehatan jika ditempati kanan, maka para peneliti menguji wadah berfluorinasi yang dibuat dengan plastik high-density polyethylene (HDPE).

HDPE sendiri adalah polietilena termoplastik yang terbuat dari minyak bumi. Untuk membuat satu HDPE dibutuhkan 1,75 kg minyak bumi yang digunakan sebagai energi dan juga bahan baku. Jenis plastik ini dapat didaur ulang. Ia memiliki kode nomor 2 pada simbol daur ulangnya.

Jenis plastik HDPE ini merupakan wadah yang sering digunakan untuk pembersih rumah tangga, pestisida, produk perawatan pribadi, dan kemasan makanan.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa, hanya dalam tujuh hari paparan, PFAS dapat bermigrasi dari wadah berfluorinasi menjadi minyak zaitun, saus tomat, dan mayones.

KLIK INI:  Memerangi Pemanasan Global Melalui Lahan Basah
Dapat menyusup ke sumber makanan

Dilansir dari Earth, paparan PFAS sejauh ini telah dikaitkan dengan kanker ginjal, testis, dan prostat, berat badan lahir rendah, dan penyakit tiroid.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science and Technology Letters itu juga mengungkapkan jika PFAS dapat menyusup ke sumber makanan kita secara tidak langsung jika pestisida yang disimpan dalam wadah ini digunakan pada tanaman. Selain itu, karena PFAS selamanya adalah bahan kimia, ada beberapa jalur potensial lainnya untuk terpapar.

“Kami tidak hanya mengukur konsentrasi PFAS yang signifikan dalam wadah ini. Kami juga dapat memperkirakan PFAS yang terlepas menciptakan jalur paparan langsung,” kata rekan penulis studi Profesor Graham Peaslee dinukil dari Earth.

KLIK INI:  Minyak Atsiri Mawar Dapat Bertindak sebagai Pestisida Alami bagi Tanaman Tomat

Peaslee juga mengutarakan bahwa peneliti  mengukur konsentrasi PFOA yang secara signifikan melebihi batas yang ditetapkan oleh Batas Penasihat Kesehatan EPA 2022.

“Sekarang, pertimbangkan bahwa kita tidak hanya tahu bahwa bahan kimia bermigrasi ke zat yang disimpan di dalamnya. Tetapi wadah itu sendiri kembali ke lingkungan melalui tempat pembuangan sampah. PFAS tidak terurai. Itu tidak hilang. Setelah bahan kimia ini digunakan, mereka masuk ke air tanah, masuk ke sistem biologis kita, dan menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan,” katanya.

Para peneliti menyarankan agar jenis wadah yang digunakan yang diteliti tersebut sebaiknya tidak dimaksudkan untuk penyimpanan makanan. Hanya saja,  tidak ada undang-undang atau peraturan pemerintah yang melarang penggunaan tersebut.

KLIK INI:  Dengan Makanan Ini, Anda Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung