Bahaya Bagi Kesehatan dan Lingkungan, Jadi Berhentimaki’ Bakar Sampahta’!

oleh -146 kali dilihat
Ini Cara Sederhana Lindungi Diri dan Keluarga dari Polusi Udara!
Membakar sampah apalagi mengandung plastik tak baik untuk kesehatan/Foto-Ist

Klikhijau.com – Bakar sampah seolah jadi solusi paling gampang untuk melenyapkan sampah. Cara ini banyak dilakukan orang-orang karena dianggap praktis menangani sampah khususnya yang dihasilkan dari rumah.

Tapi, tahukah Anda bahwa membakar sampah itu sebenarnya sangat berbahaya, tidak saja bagi kesehatan tetapi juga pada lingkungan. Asap dari hasil pembakaran sampah yang dihirup manusia akan menimbulkan penyakit dan memperburuk kualitas lingkungan.

“Jadi berhentimaki’ bakar sampahta’!”

Terlebih bila sampah yang dibakar tersebut telah bercampur dengan sampah plastik, gabus, kayu yang dicat atau jenis sampah berbahan plastik lainnya. Hal itu karena bahan-bahan tersebut akan melepaskan bahan kimia beracun ke udara yang menimbulkan pencemaran.

KLIK INI:  Piknik di Pantai Berkubang Sampah

Polutan berbahaya

Udara yang tercemar tersebut akan dihirup oleh manusia dan hewan, tersimpan di tanah bahkan terpapar ke dedaun tanaman. Residu dari pembakaran tersebut pada gilirannya akan memasuki rantai makanan manusia melalui makanan dan juga hewan ternak.

Celakanya, asap hasil pembakaran sampah akan berjelaga jauh menyasar ke dalam rumah dan terhirup banyak orang. Asap tersebut akan berdampak pada cucian yang menggantung, mobil yang terparkir, bahkan menimbulkan korosi pada dinding rumah dan bangunan.

Bahan kimia berbahaya yang keluar tersebut terutama berasal dari benda-benda berbahan plastic, seperti dioksin. Zat dioksin merupakan zat berbahaya yang terbentuk ketika benda-benda yang mengandung klorin terbakar.

Bagian sampah plastik yang masih tertinggal selanjutnya akan menjadi rumah bagi berkembang biaknya ragam penyakit. Lalu bagaimana pula dengan kayu dan daun yang dibakar? Faktanya ini juga berbahaya sebab betapapun akan menghasilkan asap yang mengandung uap dan partikel (tetesan padat dan cair yang lalu tersuspensi ke udara).

Semuanya akan menimbulkan polusi udara. Bila terakumulasi, polutan tersebut akan menimbulkan iritasi pada mata dan hidung. Menimbulkan sesak napas, batuk hingga sakit kepala. Untuk diketahui, orang-orang dengan gejala penyakit jantung dan penyakit pernapasan akan sangat rentan terhadap polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran sampah.

KLIK INI:  Sayembara Berhadiah Uang Digelar Demi Menangkap Pembuang Sampah di Selokan Mataram

Bahkan pada kondisi terburuk, pembakaran sampah akan memicu infeksi paru-paru, pneumonia, bronkiolitis dan alergi akut.

“Ngeri bukan? Jadi berhentimaki’ bakar sampahta’!”

Pembakaran sampah akan menyebabkan masalah kesehatan jangka pangang. Ada beberapa bahan kimia yang terbakar saat bakar sampah seperti nitrogen oksida, arsenik, karbonmonoksida, formaldehida, furan, sulfur dioksida, bahan kimia organik yang mudah menguap (VOC) dan bahan organik polisiklik (POM) jelas sangat berisiko. Hal itu karena akan melepaskan logam berat di udara.

Bahan kimia lainnya yang merajalela di udara saat membakar plastik adalah benzo(a)pyrene (BAP) dan polyaromatic hydrocarbon (PAH), yang diketahui dapat memicu kanker.

Aktivitas pembakaran sampah akan membahayakan lansia, ibu hamil dan terutama yang memiliki Riwayat jantung dan paru-paru. Terlebih bila terpapar dalam jangka waktu atau intensitas tinggi.

Gangguan kesehatan yang dapat muncul sangat beragam beragam antara lain batuk, mata merah atau berair, hidung terasa perih seperti terbakar, ruam, mual, sakit kepala, serangan asma pada penderita asma.

KLIK INI:  Mengenal Jenis-Jenis Tanah yang Ada di Indonesia dan Persebarannya

Tak hanya itu saja, paparan dioksin ke udara akan memicu kanker, gangguan hati, gangguan pada ibu hamil, hingga penurunan kekebalan tubuh. Residu pembakaran juga dapat mengandung logam beracun seperti merkuri, timbal, dan arsen.

Sisa pembakaran dalam bentuk abu kemungkinan akan terkubur dalam tanah. Hal ini akan terserap oleh tanaman di sekitarnya dan saat dikonsumsi manusia akan menimbulkan risiko kesehatan.

Zat berbahaya hasil pembakaran sampah bahkan akan mengkontaminasi susu, daging, dan telur dari hewan yang terpapar. Makanan ini kemudian bisa memengaruhi kesehatan manusia, jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Gangguan kesehatan tersebut meliputi tekanan darah tinggi, gangguan kardiovaskular, kerusakan ginjal, dan kerusakan otak.

Sisa-sisa hasil pembakaran yang akan ditempati bermain anak-anak juga akan sangat berisiko.
mereka bisa saja menelan tanah yang beracun. Termasuk menginjak sisa-sisa pembakaran plastik yang dapat mencerai anak-anak.

Pembakaran sampah di sekitar rumah atau area perumahan juga tak jarang memicu terjadinya kebakaran di sekitarnya. Karena ada saja benda-benda yang dapat memicu kebakaran lebih meluas.

“Jadi, berhentimaki’ bakar sampahta’!”

KLIK INI:  Dari Mana ke Mana?