Orangutan TNTP, Saksi Pertama Kerja Sama KLHK-USAID

oleh -138 kali dilihat
Sebab Orangutan, DP Bisa Kena Denda 100 Juta Rupiah
Orangutan/foto-https://wildfor.life

Klikhijau.com – Usai penandatanganan Perjanjian Bilateral Kerangka Kerja Indonesia’s Folu Net Sink 2030 Senin (17/7) lalu, Menteri LHK Siti Nurbaya bersama delegasi Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melanjutkan agenda kunjungan kerja di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.

“Melalui kunjungan ini kami mengajak delegasi USAID untuk melihat bukti nyata keberhasilan upaya konservasi kawasan dan keanekaragaman hayati, termasuk melindungi spesies ikonik Indonesia seperti orangutan,” ujar Menteri Siti.

Selama dua hari, rombongan diagendakan mengunjungi sejumlah tempat, di antaranya kawasan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) dan Istana Kuning yang berada di pusat kota Pangkalan Bun.

KLIK INI:  Nilai Ekonomi Karbon Akan Diatur Resmi Pemerintah, Begini Nilai Plusnya!

Pada Sabtu (22/7), rombongan menuju kawasan TNTP menggunakan speed boat. Agenda pertama, Menteri Siti bersama delegasi USAID melakukan pelepasliaran dua individu orangutan di Beguruh, Sungai Sekonyer.

Orangutan bernama Sydney (jantan, 19 tahun, 61 Kg) dan Bella (betina, 26 tahun, 35 Kg) tersebut masing-masing telah menjalani masa rehabilitasi selama kurang lebih 18 dan 20 tahun sebelum dinyatakan siap untuk dilepasliarkan.

Kemudian rombongan bergeser menuju Pondok Tanggui untuk kembali melepasliarkan dua individu orangutan bernama Anna (betina, 18 tahun, 45 Kg) dan Jay (jantan, 19 tahun, 62 Kg).

Usai pelepasliaran empat individu orangutan, rombongan menuju Tanjung Harapan. Di sana, Menteri Siti dan delegasi USAID melakukan penanaman bibit pohon endemik jenis Nyatoh dan Kerantungan, yang dilanjut dengan meninjau demplot anggrek dan tumbuhan obat.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Siti juga memberikan nama untuk enam individu orangutan yang lahir di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting. Empat bayi orangutan berasal dari indukan Salsa, Cheping, Fatimah dan Miki. Sementara dua bayi orangutan lainnya berasal dari orangutan liar.

KLIK INI:  KLHK Siapkan Standarisasi Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Sampah, Begini Penjelasannya!

Agenda rombongan dilanjutkan dengan tracking menuju lokasi Feeding Tanjung Harapan. Di sana rombongan berkesempatan untuk menyaksikan orangutan menyantap pakan yang telah disiapkan.

Kunjungan kerja Menteri Siti dan delegasi USAID hari itu diakhiri dengan menyusuri Sungai Sekonyer seraya mengamati satwa liar di sepanjang perjalanan dengan menggunakan perahu klotok wisata.

Pada kunjungannya kali ini, Menteri Siti didampingi oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Satyawan Pudyatmoko, Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi Ditjen KSDAE Jefry Susyafrianto beserta para Kepala UPT KLHK di Kalimantan Tengah.

Sementara, delegasi USAID terdiri dari Asisten Administrator Biro untuk Asia Michael Schiffer, Direktur USAID Indonesia Jeffery P. Cohen, didampingi dua orang dari Kedubes AS.

KLIK INI:  East Ventures dan Temasek Foundation Gelar “Climate Impact Innovations Challenge 2024”