Klikhijau.com – Tahi ayam adalah jenis tumbuhan yang bisa melukai. Ia memiliki duri, sehingga jika tak hati-hati durinya bisa menggores kulit dan “mengucurkan” darah.
Tumbuhan ini berasal dari wilayah tropis di Amerika Tengah dan Selatan. Di Indonesia tumbuhan dari ordo Lamiales ini bisa ditemukan di hampir semua wilayah, mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah.
Di Indonesia pula, tumbuhan bernama latin Lantana camara ini menyandang beberapa nama, di antaranya tembelekan, saliara dan ruku-ruku.
Nama terakhir (ruku-kuku) adalah nama yang disematkan oleh penduduk di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, di antaranya Gowa dan Bulukumba.
Tahi ayam adalah jenis tumbuhan yang tumbuh liar, bahkan menjadi gulma yang meresahkan bagi petani. Apalagi ia memiliki percabangan yang banyak dengan tinggi antara 0,5 hingga 4 meter, sehingga bisa mengganggu tanaman lain.
Namun meski begitu, tumbuhan berbunga dari famili Verbenaceae ini memiliki beragam manfaat atau khasiat.
Tumbuhan berdaun hijau dengan bentuk oval serta berbunga indah ini memiliki bentuk kumpulan bunga yang kecil dan memesona. Warna bunganya beragam di antaranya, putih, merah muda, krem, hingga, ungu, serta kuning.
Pertolongan pertama pada luka
Ketika Klikhijau berkesempatan mengunjungi area pengembangan Rumah Hijau Denassa (RHD) yang diberi nama Denassa Botanical Garden.
Pemilik kawasan tersebut Darmawan Denassa menjelaskan di kawasannya tersebut banyak dia tanami tahi ayam atau tembelekan karena selain cantik juga memiliki beragam khasiat.
“Tanaman ini bisa menjadi obat luka sehingga dapat dijadikan pertolongan pertama bila ada yang terkena luka sayatan atau goresan. Cara menggunakannya simple, bunga dan daunnya diambil lalu dikucek kemudian diletakkan di area yang luka pada kulit,” ujar Darmawan Denassa, Senin 24 Januari 2022 lalu.
Ekstrak daun dan bunga tumbuhan dari genus Lantana ini mengandung senyawa yang berfungsi sebagai nematisidal, insektisidal , fungisidal, dan anti mikrobakterial.
Kandungan senyawa-senyawa itu adalah minyak atsiri atau humule, lantadene A , lantadene b, lantanolic acid, lantic acid , b – coryophylle , g – terpidene , a – pinene , dan r cynaene .
Dalam hal menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Tumbuhan dari famili Verbenaceae memanfaatkan senyawa triterpenoid yang dimilikinya untuk memberantas bakteri Staphylococcus aureus.
Bakteri Staphylococcus aureus sendiri merupakan bakteri patogen pada penyakit saluran pernapasan.
Khasiat dari tumbuhan tembelekan memang cukup beragam, yakni dapat mengurangi demam dan mencegah tumor, daunnya dapat dijadikan ebagai obat luka.
Sedangkan akarnya memiliki khasiat sebagai obat antiinflamasi dan penghilang rasa sakit. Tak hanya itu bunganya dapat dijadikan sebagai zat penghambat pertumbuhan bakteri dan zat antioksidatif.
Sebagai pakan kupu-kupu
Keberadaan tembelekan di suatu daerah menjadi berkah tersendiri bagi kupu-kupu. Karena bunga dari divisi Tracheophyta ini merupakan sumber pakan yang disukai kupu-kupu, khususnya kupu-kupu jenis Catopsilia pomona.
Tak hanya jadi sumber berkah bagi kupu-kupu, tumbuhan yang bijinya biasa dipakai anak-anak sebagai “peluru” saat main perang-perangan dengan menggunakan senjata dari ranting bambu ini, juga jadi berkah bagi pencinta tanaman hias.
Karena memiliki bunga yang memesona, banyak yang menjadikannya sebagai tanaman hias, apalagi beberapa jenis dari tumbuhan ini bisa dibonsai.
Hanya saja di Sulawsesi Selatan, jenis tembelekan hanya terdapat dua jenis saja. Namun, Sulsel sepertinya sangat beruntung memiliki sosok yang bernama Darmawan Denassa.
Sebab lelaki penerima Kalpataru 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu telah membudidayakan ruku-ruku dari berbagai daerah di Indonesia. Dia menanamnya di Denassa Botanical Garden.
Denassa mengaku terdapat ada 12 jenis tahi ayam atau tembelekan di Denassa Botanical Garden, beberapa di antaranya sengaja dia datangkan dari Pulau Jawa, yakni di daerah Semarang dan Bandung.
“Banyak khasiat dari tanaman ini bisa menjadi obat luka untuk menghentikan pendarahan pada pertolongan pertama, obat maag dengan cara daunnya dimasak, serta bijinya berbuah manis dapat dimakan,” jelasnya.
Meski memiliki beragam manfaat, namun bagi wanita hamil tak disarankan untuk meminum rebusan daun tahi ayam karena akan memicu kematian janin.
Taksonomi tahi ayam
- Divisi: Tracheophyta
- Upadivisi: Spermatophytina
- Klad: Angiospermae, mesangiosperms, eudicots,core eudicots,asterids, lamiids
- Ordo: Lamiales
- Famili : Verbenaceae
- Genus: Lantana
- Spesies: Lantana camara