Program Electrifying Agriculture PT PLN (Persero) Untungkan Sektor Agrikultur

oleh -24 kali dilihat
Wujud Program Electrifying Agriculture PT PLN-foto/ist

Klikhijau.com – Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero) kian diminati para pelaku usaha di sektor agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan hingga peternakan.

Sampai akhir tahun 2023, jumlah pelanggan Program EA telah mencapai 3.340 di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar).

Program EA merupakan inovasi PLN dalam mengajak para pelaku di sektor agrikultur untuk beralih menggunakan alat-alat dan mesin produksi berbasis listrik sehingga lebih maju, efisien dan modern.

Salah satu petani bawang merah di Desa Saruran, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Hasbi mengaku dengan menggunakan listrik dapat menghemat biaya operasional sampai 75 persen.

Sebelum adanya listrik, ia menghabiskan biaya operasional sebesar Rp 5,2 juta per panen. Namun dengan program EA, kebunnya hanya membutuhkan biaya Rp 1,3 juta per panen.

KLIK INI:  Menilik Peran KKMD dalam Aksi Rehabilitasi dan Konservasi Mangrove di Daerah

Hasbi menambahkan, listrik tidak hanya berdampak positif bagi penghematan operasional, tetapi juga berpengaruh kepada peningkatan kapasitas produksi.

“Sebelum menggunakan listrik produksi kami hanya 45 ton bawang merah per tahun, hadirnya listrik ternyata juga meningkatkan kapasitas produksi menjadi 48 ton per tahun,” ungkap Hasbi.

KLIK INI:  PT PLN Jadi Pionir Terbentuknya Rantai Pasok Kebutuhan Hidrogen Hijau
Tingkat produksi

Program EA juga mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha pertanian milik Nurdin. Ia mengaku berhasil melakukan efisiensi biaya operasional hingga 40-50 persen sejak beralih menggunakan listrik untuk mengairi sawahnya dari tahun 2021.

“Sudah tiga tahun, kami telah beralih ke energi listrik, efisiensi biaya untuk penyiraman jadi lebih murah dibandingkan sebelum menggunakan listrik, yakni bahan bakar minyak,” ujar Nurdin.

Nurdin menjelaskan untuk mengaliri sawah seluas 30 hektar, ia membutuhkan bahan bakar minyak sekitar Rp 8 juta dalam satu kali pengairan. Namun, kehadiran program EA berhasil menghemat biaya operasional sekitar Rp 4,5 juta untuk biaya pengairan.

KLIK INI:  Atasi Sampah, PT PLN (Persero) Salurkan Bantuan Pengembangan Paving Block

Selain penghematan biaya operasional, ia menambahkan dengan adanya teknologi pertanian berbasis listrik mampu meningkatkan produktivitas sebesar tiga kali lipat dari sebelumnya. Misalnya dalam satu tahun, hanya menghasilkan panen sebanyak 3.000 karung. Namun setelah adanya listrik, berhasil memproduksi sekitar 9.000 karung.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan, melalui program EA PLN berkomitmen mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional yang meningkatkan keuntungan.

Program ini juga membuat kegiatan usaha dari pelaku bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.

“Melalui program ini PLN juga berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar lewat berbagai inovasi teknologi kelistrikan. Electrifying Agriculture merupakan program yang digagas oleh PLN, kami optimis kualitas dan kuantitas produktivitas para petani dapat meningkat, maju dan modern,” ujar Andy.

Andy mencatat hingga akhir tahun 2023, total daya tersambung program EA sebesar 186.138 kiloVolt Ampere (kVA).

“Program EA juga menjadi bagian dari langkah strategis perseroan dalam upaya mendukung pengentasan kemiskinan melalui sektor ketenagalistrikan,” tutupnya.

KLIK INI:  Pertambangan Emas Ilegal di Kawasan Hutan Sulbar Dihentikan Paksa Gakkum KLHK