Melihat 3 Arah Strategi Peningkatan Produksi Hortikultura

oleh -13 kali dilihat
Kementan Inisiasi Kampung Buah Naga yang Ramah Lingkungan
Buah naga merupakan salah satu komoditas hortikultura yang saat ini cukup diminati baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor - Foto/Kementan

Klikhijau.com –  Dwinita Wikan Utami, Kepala Pusat Penelitian Hortikultura dan Perkebunan Organisasi Penelitian dan Pertanian (ORPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan, ada tiga poin yang perlu diprioritaskan dalam merancang strategi penguatan kerja sama regional untuk mencapai keunggulan dalam inovasi hortikultura di era globalisasi.

Ketiga poin tersebut adalah mengidentifikasi potensi keunggulan, mengembangkan penelitian dan inovasi, serta kolaborasi dan kemitraan.

Hal itu diungkapkan Dwinita, Senin, 9 Oktber lalu di Hotel Padang Panglan Beach saat menjadi narasumber dalam seminar nasional Persatuan Hortikultura Indonesia (PERHORTI) yang mengangkat tema “Penguatan Inovasi Hortikultura Berkualitas Daerah di Era Globalisasi.”

PERHORTI sendiri merupakan organisasi di bidang pertanian yang mempunyai tanggung jawab dan kewajiban melakukan penelitian untuk menghasilkan teknologi dan inovasi baru dalam mendukung tujuan percepatan akses terhadap keranjang pangan dunia, khususnya komoditas tanaman hortikultura.

KLIK INI:  Harimau Sumatera Serang Seorang Pekerja di Riau Hingga Tewas

Agar hasil-hasil penelitian para ahli di bidang pertanian dapat diakses oleh khalayak luas, PERHORTI secara rutin mendiseminasikan hasil penelitian dalam bentuk seminar nasional.

Dwinita juga mengungkapkan, pada musim panen dilakukan teknik in season untuk meningkatkan hasil tanaman hortikultura, yaitu penggunaan varietas unggul, penggunaan pupuk yang tepat sesuai permintaan pasar, pengelolaan air yang baik, dan pengendalian hama dan penyakit yang berkelanjutan.

Sedangkan di luar musim panen, menurutnya, teknik di luar musim yang dilakukan antara lain pemangkasan tanaman, penutupan lahan dengan mulsa atau plastik, dan pengembangan sistem pertanian cerdas digunakan untuk menjaga kualitas dan kelangsungan hidup tanaman.

Dwinita juga menjelaskan penelitian mengenai inovasi teknologi berkelanjutan, yaitu perbaikan sifat dan penanaman presisi untuk mitigasi perubahan iklim, teknologi pengurangan kehilangan pangan dan peningkatan peningkatan nilai tambah mutu pangan.

KLIK INI:  Selain Pembangunan, Ini Ancaman Nyata bagi Pepohonan di Perkotaan
Tiga arah strategi

Sementara itu, Dr Liferdi dari PERHORTI menyampaikan arah produksi hortikultura tahun 2021-2024 yaitu, meningkatkan daya saing hortikultura melalui peningkatan hasil panen, produktivitas, akses pasar, logistik yang didukung sistem pertanian modern ramah lingkungan dan mendorong peningkatan nilai tambah produk untuk kesejahteraan petani, yang mencakup tiga arah strategis:

  •  Pengembangan desa hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman obat, bunga);
  • Menumbuhkan UMKM hortikultura (bantuan infrastruktur pascapanen dan pengolahan); dan
  • Modernisasi hortikultura dengan mengembangkan sistem informasi kegiatan pengembangan hortikultura dari hulu hingga hilir.
KLIK INI:  7 Dampak Rokok Terhadap Lingkungan Global

Simposium Nasional Perhorti 2023 tersebut dihadiri oleh 175 peserta swasta, peneliti, dosen dan mahasiswa dari berbagai institusi dan universitas di Indonesia.

Guna menggalang semangat semua pihak, seminar ini akan diselenggarakan secara hybrid yaitu offline dan online agar dapat mengakomodir antusiasme masyarakat ilmiah untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.

KLIK INI:  Saatnya Berkenalan dengan Beberapa Jenis Kerang Penghasil Mutiara