Kombucha, Teh Asal Asia yang Tersohor dengan Segudang Manfaat

oleh -273 kali dilihat
Kombucha, Teh Asal Asia yang Tersohor Dunia dengan Segudang Manfaat
Ilustrasi - Foto: kelseysue2/Pixabay

Klikhijau.com – Trend minum Kombucha belakangan mulai digandrungi, hal ini sejalan dengan kesadaran masyarakat beralih memilih produk pangan yang tidak hanya enak atau mengenyangkan tapi juga mementingkan kesehatan. Namun, sebenarnya Kombucha sudah dikonsumsi jauh hari sebelumnya.

Kombucha sendiri adalah teh tradisional yang dibuat dengan mencampurkan teh hitam, teh oolong atau teh hijau dengan bakteri dan ragi. Simbiosis antara bakteri asam laktat, bakteri asam asetat dan ragi osmofilik menghasilkan Symbiotic Culture Of Bactery And Yeast (SCOBY) yang dimasukan ke dalam jaringan selulosa. Scoby inilah yang membantu proses fermentasi Kombucha.

Awal Kemunculan Kombucha

Kombucha pertama kali tersohor pada tahun 414 Sebelum Masehi (SM), konon tabib asal Korea bernama Kombu memberikan ramuan berupa teh fermentasi kepada kaisar Jepang Inkyo yang memiliki gangguan pencernaan kronis dan berhasil disembuhkan. Kejadian ini sekaligus menjadi awal penamaan teh fermentasi tersebut yakni Kombu yang berarti nama sang tabib dan Cha artinya Teh dan seterusnya disebut Kombucha.

Bahkan Kombucha, menurut dr. Henry Lanand menyebutkan sejatinya kombucha populer sebagai minuman kesehatan sejak 3.000 tahun lalu. Teh yang memiliki rasa segar dan sensasi seperti minuman beralkohol ini diduga berasal dari Tiongkok. Senada dengan itu, seorang ahli pengobatan Naturopati asal Jerman, Guntehr W. Frank menulis sejak 221 SM, orang orang Tiongkok mengenal Tea of Immortality atau teh yang membuat hidup kekal dan teh yang dimaksud adalah Kombucha.

KLIK INI:  Mencicipi Kerenyahan Goyang Rosi, Kuliner Khas Indonesia yang Digoyang

Seiring banyaknya bukti manfaat dari Kombucha, para pedagang pun menjadi pihak yang ikut menyebarluaskannya hingga ke penjuru dunia.

Tahun 1800-an, Kombucha ditemukan di Rusia dan dipercaya sebagai obat yang ampuh mengatasi berbagai penyakit. Sekitaran tahun 1950-an, seorang dokter dari negara yang sama menemukan komunitas penduduk yang rutin mengonsumsi kvass, sebutan Kombucha dalam bahasa Rusia.

Dari sini, dunia semakin tertarik dengan Kombucha. Tidak hanya dikonsumsi sebagai obat, tapi juga melebar sebagai bahan penelitian yang membuktikan kombucha yang dikonsumsi dalam jumlah tepat dapat memberikan efek baik bagi kesehatan.

Segudang Manfaat Kombucha

Proses fermentasi pada Kombucha menghasilkan asam asam organik yang fungsional. Safira Firdaus (2020) dkk, menjelaskan dalam penelitiannya Kombucha memiliki kandungan Asam baik yang dibutuhkan bagi tubuh manusia.

Kombucha memiliki manfaat sebagai antibiotik, melancarkan pencernaan dan antibakteri. Memperbaiki kerusakan hati dan anti-inflammatory yang dapat menghilangkan radang disebabkan oleh non-mikroorganisme. Konsumsi yang tepat juga dapat menurunkan gula darah.

Kandungan Asam laktat juga digunakan sebagai indikator penyakit kanker. Kandungan asam asetat yang memberi rasa dan khas pada minuman dari Negeri Tirai Bambu ini juga berfungsi sebagai pengawet karna menghambat tumbuhnya bakteri berbahaya.
Tak hanya itu, kandungan Asam malat juga penting dalam proses detoksifikasi tubuh. Sama seperti asam asetat, kandungan asam oksalat dapat berfungsi sebagai pengawet alami dan juga mendukung sel dalam memproduksi energi bagi tubuh. Kandungan asam nukleat meningkatkan regenerasi sel yang baik dan sehat.

Tak hanya kandungan asam, Kombucha juga punya kandungan Vitamin B dan C. Kandungan antioksidan yang tinggi dapat membantu menangkal radikal bebas, kandungan antioksidan akan meningkat seiring bertambahnya masa simpan. Konsumsi Kombucha bahkan dapat membantu menurunkan kolestrol.

KLIK INI:  Kacang-Kacangan, Makanan Berkalori Tinggi Penurun Berat Badan