Mengulik Pohon Cendana, Tanaman Tak Lekang Waktu yang Sarat Nilai Budaya

oleh -74 kali dilihat
Mengulik Pohon Cendana, Tanaman Tak Lekang Waktu yang Sarat Nilai Budaya
Kayu cendana - Foto: Wikipedia

Klikhijau.com – Pohon cendana memiliki makna budaya yang mendalam dan menjadi simbol dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di wilayah-wilayah tempatnya tumbuh.

Tanaman dengan nama ilmiah Santalum Album ini memiliki aroma kayu yang khas dan sangat disukai di industri wewangian sekaligus identik dengan tradisi dan upacara keagamaan di beberapa budaya terutama Asia.

Pohon cendana memiliki daun yang kecil dan berbentuk elips, serta menghasilkan bunga kecil yang berwarna putih atau kuning pucat. Buah cendana juga kecil, berwarna merah, dan mengandung biji cendana yang berharga.

Tanaman  yang digunakan dalam pembuatan minyak atsiri dan parfum ini banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara, terutama di india, India, dan Australia.

Selain nilai komersialnya dalam industri wewangian, cendana juga memiliki manfaat dalam pengobatan tradisional dan digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit dan rambut.

KLIK INI:  Perihal Secang yang Airnya Jadi Suguhan di Pasar Pangkal Earth Hour

Manfaat kayu cendana

Berikut manfaat lainnya:

  1. Kayu Cendana: Kayu cendana sangat dihargai karena aroma khasnya yang kuat dan tahan lama. Kayu ini sering digunakan dalam pembuatan perabotan dan juga dalam industri parfum.
  2. Minyak Cendana: Minyak esensial yang diekstrak dari pohon cendana digunakan dalam aromaterapi dan pengobatan tradisional. Minyak ini dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan antiseptik.
  3. Penggunaan Ritual: Dalam beberapa budaya, serbuk kayu cendana digunakan dalam ritual keagamaan dan upacara.
  4. Perlindungan Lingkungan: Pohon cendana juga berperan dalam keseimbangan ekosistem dengan memberikan naungan dan habitat bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan.

Cendana memiliki tinggi yang bisa mencapai 15-20 meter. Daunnya berbentuk elips dan memiliki warna hijau gelap. Pohon ini menghasilkan bunga kecil berwarna ungu atau merah muda, dan buahnya berbentuk bulat dengan warna hitam ketika matang.

Kayu cendana juga banyak digunakan dalam berbagai industri seperti pembuatan perabot, ukiran, dan parfum karena aromanya yang kuat dan tahan lama. Minyak esensial yang diekstrak dari kayu cendana juga memiliki banyak manfaat, seperti untuk aromaterapi dan pengobatan tradisional.

Namun, perlu diingat bahwa pohon cendana adalah spesies yang dilindungi dan perdagangannya diatur oleh hukum internasional.

Eksploitasi yang berlebihan telah mengancam populasi pohon cendana, dan sejumlah upaya konservasi telah dilakukan untuk melindungi spesies ini. Adapun upaya lainnya terangkum dibawah:

  1. Penanaman Ulang: Salah satu cara paling efektif untuk menjaga kelestarian pohon cendana adalah dengan melakukan penanaman ulang. Dengan cara ini, kita bisa memastikan bahwa populasi pohon cendana tetap terjaga.
  1. Edukasi: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian pohon cendana juga sangat penting. Edukasi bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti seminar, workshop, atau bahkan melalui media sosial.
  1. Hukum dan Peraturan: Memastikan bahwa hukum dan peraturan yang melindungi pohon cendana ditegakkan dengan tegas juga sangat penting. Hal ini bisa mencegah eksploitasi ilegal dan membantu menjaga kelestarian pohon cendana.
  1. Konservasi: Upaya konservasi, seperti pembuatan hutan lindung atau cagar alam, juga bisa membantu menjaga kelestarian pohon cendana.
  1. Penelitian: Melakukan penelitian tentang pohon cendana, seperti studi tentang habitatnya, siklus hidupnya, dan lainnya, juga bisa membantu dalam upaya pelestarian.

Menjaga kelestarian pohon cendana memang sangat penting, mengingat pohon ini adalah spesies yang dilindungi. Jadi, penggunaan dan perdagangan kayu cendana harus dilakukan dengan bijaksana dan bertanggung jawab.

KLIK INI:  Langka dan Menakjubkan, Peneliti Temukan Cumi-cumi Raksasa