- Bagaimana Tanaman Mendengarkan Kita? - 21/04/2024
- Defisit Narasi Lingkungan dalam Politik Lokal di Indonesia - 28/12/2023
- Demmatande, Pejuang Pemberani dari Kampung Paladan Mamasa - 10/11/2023
Klikhijau.com – Bau peapi, ini istilah suku Mandar di Sulawesi Barat yang artinya ikan masak. Bila berkunjung ke tanah mandar jangan lupa mencicipi kuliner warisan leluhur mandar ini. Cita rasanya sangat khas dan menggoda selera.
Kuliner satu ini sangat mudah dijumpai di berbagai tempat mulai dari Polewali, Majene hingga di Pasangkayu. Tak hanya itu, bila berkunjung ke rumah sahabat atau kerabat di Mandar, Anda tentu dapat disuguhi ikan peapi dan itulah yang membuat Anda selalu rindu dengan tanah Mandar.
Keistimewaan pertama dari kuliner ini ada pada ikannya. Ikan yang dipilih adalah ikan tuna atau ikan cakalang. Jenis ikan yang terkenal dengan dagingnya yang gurih dan maknyus.
Kedua, ada pada minyak lokal atau minyak kelapa asli yang digunakan. Minyak kelapa asli tidak saja kaya manfaat, tetapi juga mengeluarkan aroma khas. Aroma minyak tersebut menyesap pada kuah dan daging ikan, menambah kelezatan masakan.
Rahasia ketiga dan sepertinya jadi inti dari komposisi rasanya adalah pada kuahnya. Kuah bau peapi yang berwarna kekuningan adalah campuran bumbu lokal yang serba alami. Di dalamnya ada campuran asam mangga, kunyit basah, belimbing dan lainnya.
Kombinasi ini akan mencipta rasa pedas yang gurih. Terutama pada rasa asamnya yang merupakan campuran pesona belimbing dan buah mangga.
Rasa pedas yang terasa adalah hasil kombinasi dari berbagai bumbu dapur mulai dari bawang merah, garam, cabe rawit, dan lainnya.
Nah, keistimewaan lainnya ternyata ada pada proses pembuatan bau peapi yang menggunakan teknik tradisional. Jadi, untuk rasa paling otentik kuliner ini dimasak dengan menggunakan kawali dan kayu bakar.
Aroma khasnya ternyata diperkuat oleh proses memasaknya yang juga serba alami. Kuah bau peapi yang kental dan rasanya yang menusuk plus ikan segarnya biasanya disantap dengan jepa. Itulah sebabnya kuliner ini sering dinaai bau peapi.
Resep bau peapi
Bahan :
- Ikan jenis tuna (cakalang) baik yang telah diiris atau dalam keadaan utuh, atau jenis ikan lainnya (bandeng, kembung).
- Bawang Mandar segar, orang Mandar menyebutnya “lasuna Mandar” atau bawang daun. Jenis bawang yang serupa dengan bawang jenis prei namun lebih pendek, memiliki daun yang agak panjang dan dijadikan bahan untuk dicampurkan dalam kuah ikan.
- Bawang merah, atau biasa disebut “lasuna mamea”.
- Cabe rawit atau “cawe-cawe keccuq”.
- Cabe besar atau “cawe-cawe kaiyyang”.
- Asam mangga yaitu asam yang terbuat dari mangga dan telah melalui proses pengeringan, di Mandar biasa disebut “pammaissang”.
- Kunyit atau “asso”.
- Minyak kelapa, diutamakan yang berasal dari jenis “minna Mandar”.
- Garam (secukupnya).
Cara memasak :
- Cucilah ikan terlebih dahulu sampai bersih.
- Setelah itu cuci asam mangga “pammaissang” dan sisa airnya dituang ke tempat ikan yang telah dicuci untuk menghilangkan rasa amisnya.
- Masukkan cabe rawit, cabe besar dan bawang merah ke dalam ulekan dan haluskan.
- Lalu tuang air “pammaissang” pada ikan tadi, dan masukkan ke dalam kuali.
- Masukkan bumbu yang telah dihaluskan sebelumnya (dalam ulekan)
- Masukan bawang daun “lasuna Mandar” yang telah diiris tipis berserta dengan daunnya yang dipotong-potong kecil.
- Masukkan kunyit secukupnya.
- Masukkan minyak kelapa Mandar 4 sendok makan (atau sesuai selera), jika anda ingin rasanya lebih gurih maka bisa ditambahkan lebih banyak.
- Lalu ratakan bumbu yang telah dimasukkan dalam kuali dengan ikannya, pastikan tercampur rata (hati-hati jangan sampai ikannya hancur).
- Masukkan air secukupnya ( sesuaikan dengan jumlah garam yang ada).
- Rebus beberapa menit (dalam kuali tanah liat).
- Ketika ikannya mendidih bisa ditambahkan penyedap rasa sesuai selera.
Selamat mencoba dan meresapi nikmatnya kuliner khas Mandar ini!
