5 Cara Memerdekakan Serangga dari Kepunahan

oleh -156 kali dilihat
Bagaimana Hubungan dan Interaksi Antara Serangga dengan Tumbuhan
Ilustrasi serangga - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Aktivitas manusia memiliki konsekuensi luas bagi populasi serangga. Jadinya, sang penyerbuk itu berada pada jurang kepunahan.

Padahal kita tahu jika serangga memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai penyerbuk, pengurai, dan sumber makanan bagi organisme lain.  Serangga adalah  kelompok hewan yang paling beragam dan banyak jumlahnya di Bumi

Keberadaannya akan membawa dampak baik bagi seluruh ekosistem dan kesejahteraan manusia. Sayangnya, aktivitas manusia telah berdampak signifikan terhadap populasi serangga di seluruh dunia.

Aktivitas manusia telah menyebabkan penurunan banyak spesies dan gangguan keseimbangan ekologi.  Iya,  tindakan manusia telah mempengaruhi populasi serangga dan konsekuensi potensial bagi ekosistem dan kesejahteraan manusia.

KLIK INI:  Yang Tak Terduga dari Dampak Perubahan Iklim

Meski begitu, memang  ada beberapa spesies serangga  berfungsi sebagai hama di pertanian dan kehutanan, atau sebagai vektor penyakit. Namun, tidak sedikit pula yang bermanfaat bagi manusia, semisal lebah madu, kepik hingga kupu-kupu.

Lalu bagaimana cara agar serangga bisa merdeka dari kepunahan karena aktivitas manusia, berikut di antaranya:

  • Memerangi perubahan iklim

Perubahan iklim adalah ancaman paling serius saat ini. Bukan hanya bagi dunia serangga, tetapi semua elemen di planet ini.

Mirisnya perubahan iklim didorong oleh aktivitas manusia, misalnya pembakaran sampah, pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan pestisida anorganik, penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan.

Aktivitas ini memiliki efek luas pada ekosistem, termasuk perubahan suhu, curah hujan, dan frekuensi kejadian cuaca ekstrim.

Perubahan ini dapat mempengaruhi populasi serangga dengan mengubah kondisi habitat, distribusi jangkauan, siklus hidup, dan interaksi dengan spesies lain.

Misalnya, kenaikan suhu dapat menyebabkan beberapa serangga menggeser wilayah geografisnya, yang dapat menyebabkan penurunan atau kepunahan lokal di beberapa area dan potensi invasi habitat baru di tempat lain.

Karena itu, memerangi perubahan iklim dapat menjadi solusi untuk menjaga kelestarian serangga.

KLIK INI:  Aksi Nyata Menyelamatkan Bumi; Mengubah Gaya Hidup
  • Mengurangi polusi kimia

Harus diakui, meluasnya penggunaan pestisida dalam pertanian telah memiliki efek yang signifikan terhadap populasi serangga. Sementara pestisida dapat membantu mengendalikan hama pertanian dan melindungi hasil panen.

Namun, di sisi lain pestisida juga dapat membahayakan spesies serangga non-target, termasuk penyerbuk yang bermanfaat seperti lebah dan predator alami hama.

Insektisida dapat terakumulasi di lingkungan, mengakibatkan paparan serangga dalam jangka panjang, yang dapat menyebabkan penurunan populasi, penurunan keanekaragaman hayati, dan gangguan rantai makanan.

Selain itu, bentuk polusi kimia lainnya, seperti limbah industri atau emisi kendaraan, dapat mempengaruhi populasi serangga dengan mencemari habitat, sumber makanan, atau tempat perkembangbiakannya.

Untuk menghindarkan serangga dari kepunahan, maka penggunaan bahan-bahan kimia harus dikurangi.

  • Mempertahankan habitat dan  fragmentasi

Secara tidak langsung. Manusia memiliki seribu satu cara mengurangi populasi serangga. Salah satu caranya adalah menghilangkan dan fragmentasi habitat.

Caranya  dengan melakukan urbanisasi, pertanian, dan penggundulan hutan. Karena habitat alami dihancurkan atau dibagi menjadi bagian yang lebih kecil dan terisolasi.

Karena itu, populasi serangga dapat menurun karena berkurangnya sumber daya yang tersedia, perubahan iklim mikro, dan berkurangnya keragaman genetik.

Hilangnya habitat juga dapat mengganggu hubungan kompleks antara serangga dan organisme lain, seperti tumbuhan dan penyerbuknya atau predator dan mangsanya.

Solusi bijaknya mempertahankan agar serangga tetap ada, adalah dengan mempertahankan habitat dan  fragmentasi.

KLIK INI:  11 Hal yang Perlu Dipersiapkan Saat Berkunjung ke Air Terjun Parangloe, Gowa
  • Mengatasi spesies invasif

Mengatasi spesies invasi adalah cara lain mempertahankan serangga. Harus diakui, serangga juga dapat terganggu perdagangan dan transportasi global. Karena hal ini memfasilitasi masuknya spesies asing ke dalam lingkungan baru.

Beberapa spesies invasif ini dapat berdampak negatif terhadap populasi serangga asli dengan bersaing memperebutkan sumber daya, memangsa spesies asli, atau memperkenalkan penyakit.

Misalnya, masuknya kumbang Asia bertanduk panjang telah menyebabkan musnahnya spesies pohon asli di Amerika Utara, berdampak pada serangga yang bergantung pada pohon ini untuk habitat dan makanan.

  • Melakukan  upaya konservasi

Dampak yang dibawa oleh penurunan populasi serangga cukup banyak. Selain itu, dapat pula memiliki efek berjenjang pada ekosistem dan kesejahteraan manusia.

Semisal, hilangnya penyerbuk dapat menyebabkan penurunan hasil panen dan penurunan spesies tumbuhan liar, sedangkan hilangnya serangga sebagai sumber makanan dapat berdampak pada populasi hewan pemakan serangga seperti burung dan kelelawar.

Selain itu, penurunan populasi serangga dapat mengganggu layanan ekosistem, seperti dekomposisi dan siklus hara, yang sangat penting untuk menjaga kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman.

Untuk mengatasi dampak manusia terhadap populasi serangga, upaya konservasi harus berfokus pada pelestarian dan pemulihan habitat alami, penerapan praktik pertanian berkelanjutan yang meminimalkan penggunaan pestisida, dan mitigasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi gas rumah kaca.

Karena itu, mengadopsi langkah-langkah konservasi yang melindungi habitat serangga dan meminimalkan praktik berbahaya. Dapat memerdekakan makhluk vital ini dari kepunahan.

KLIK INI:  Perihal Kartika, REDD-Plus, dan Efek Emisi Gas Rumah Kaca