Menyulap Ban Motor Bekas Jadi Rak Buku yang Menarik

oleh -661 kali dilihat
Rak buku dari ban motor bekas
Rak buku dari ban motor bekas-foto/Ist
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Ban motor bekas bagi Hendri dan kawan-kawannya adalah media permainan yang menyenangkan. Setiap pulang sekolah, mereka biasanya bermain padende di jalan. Padende adalah permainan tradisional bagi anak-anak dengan memanfaatkan ban motor bekas.

Padende merupakan permainan dengan menggelindingkan ban motor bekas dengan cara dipukuli menggunakan ranting kayu. Gelindingannya itu akan terus diikuti, semakin keras pukulan gelindingannya akan semakin melaju pula dan anak-anak yang mengikutinya akan berlari kencang pula.

Ranting kayu yang digunakan menggelindingkan ban motor bekas itu, juga berfungsi sebagai rem. Caranya cukup menekan ranting kayu ke ban yang menggelinding. Ban umumnya akan berhenti dan anak-anak yang padende akan berhenti pula berlari.

Meski biasa dijadikan media permainan oleh anak-anak, ban bekas lebih banyak diabaikan. Dibiarkan terbuang saja ke lingkungan. Apalagi dunia anak-anak sekarang sudah semakin disesaki oleh berbagai permainan, khususnya permainan (game) menggunakan gawai.

KLIK INI:  9 Tips Sederhana Agar Pemberian Kado Lebih Ramah Lingkungan

Pemanfaatan lainnya di tangan petani, khususnya petani buah naga, ban bekas acap dijadikan media rambat untuk tanaman buah naga. Sebagian masyarakat menggunakannya sebagai pot.

Pemanfaatan ban motor bekas memang belum terlalu masif, sementara pengguna kendaraan motor semakin hari semakin meningkat. Artinya limbah ban bekas akan semakin menumpuk pula.

Ban bekas merupakan salah satu jenis sampah yang sulit terurai. Itu karena bahan baku ban adalah karet butadiene dan styrene yang dibuat secara kopolimerisasi (Surdia dan Saito, 1999).

Bisa jadi minyak

Rupanya ban bekas juga bisa diproduksi menjadi minyak. Hal ini dibuktikan oleh Ela putra dkk, (2016) yang memproduksi minyak dari ban bekas dengan perbedaan suhu mempengaruhi hasil produk, yaitu char, minyak, dan gas.

Sementara itu, Naibaho dkk (2015) , Salah satu kandungan karet ban yaitu jenis polystyrene (polimer sintesis) melalui proses pengkrekahan dapat digunakan sebagai bahan memproduksi bahan bakar cair.

Hasil studi lain  belum lama ini dilakukan oleh Insinyur di RMIT University di Australia mengembangkan jenis beton baru dari limbah ban bekas.

Para insinyur di RMIT menegaskan bahwa ban bekas dapat menggantikan semua bahan berbatu yang digunakan dalam pembuatan beton.

Sementara itu Handoyo (2017) menyimpulkan bahwa proses pirolisis dapat digunakan menjadi cara untuk mengurangi dampak pencemaran yang disebabkan oleh karet ban bekas.

Karet ban bekas jenis polistirena adalah limbah yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan energy alternative, yaitu berupa bahan bakar cair.

KLIK INI:  10 Kata-Kata Romantis Ajakan Ramah Lingkungan Ini Bikin Meleleh
Menjadi rak

Pemanfaatan ban bekas, khususnya ban motor dapat pula dilakukan dengan cara lain. Bagi pencinta buku yang puyeng mencari rak untuk menyusun bukunya agar lebih rapi. Bisa memanfaatkan ban motor bekas sebagai rak buku.

Penggunaan ban motor bekas sebagai rak buku terbilang sederhana. Cara buatnya tidak ribet dan bahan yang digunakan pun tidak banyak serta hemat biaya.

Bahannya hanyalah selembar papan yang belah dua dan paku. Jika ingin membuatnya lebih menarik bisa diwarnai dengan cat.

Rak tersebut bisa dipajang di ruang tamu, caranya bisa ditempel atau digantung menggunakan tali. Ban motor bekas yang telah disulap jadi rak, bisa digunakan untuk menyimpan hal lain selain buku, misalnya mainan anak-anak agar tidak terhambur, tempat alat makeup, perabot rumah hingga peralatan mandi di kamar mandi, misalnya sampo dan lain sebagainya.

Pengalaman personal

Tentang rak buku dari ban motor bekas, ini pengalaman yang personal sekali. Ketika sedang puyeng memikirkan rak buku yang akan saya gunakan di atas Binara Cinta Kaisah Ayatulauni di tandabaca. Seseorang mengirimkan foto ban motor bekas yang disulap menyimpan mainan anak-anak.

KLIK INI:  Naila Kamila dan Sebuah Ajakan Kolaborasi Jaga Bumi

“Sepertinya bisa dijadikan rak buku,” katanya.

“Sangat bisa,” jawab saya.

Lalu beberapa hari kemudian saya mencoba membuatnya. Dan hasilnya meski tidak terlalu rapi, bisa ditempati buku.

Saat ini ada tiga rak buku dari ban motor bekas yang menghiasi Binara Cinta Kaisah Ayatulauni. Rak buku itu terlihat sederhana saja, dua rak masih berwarna alami—hitam pekat—belum dicat.

Rak buku itu saya gantung menggunakan tali di ranting pohon. Hal itu sengaja diterapkan agar tidak memaku pohon, sebab Binara Cinta Kaisah Ayatulauni adalah rumah pohon yang berada di atas ketinggian kurang lebih empat meter.

Jadi, sahabat hijau, sudah saatnya kita mulai memikirkan dan memanfaatkan barang bekas agar tidak terbuang mencemari lingkungan, misalnya menggunakan ban motor bekas menjadi rak buku, pot atau menjadikannya media permainan anak-anak seperti yang dilakukan Hendri dan kawan-kawannya yang akan berlari riang mengejar ban bekas itu ketika menggelinding karena mereka pukuli dengan ranting kayu.

KLIK INI:  Tips Merawat Tanaman Saat Liburan