Cara Membuat Pupuk dari Kotoran Kelinci, ‘Booster’ Tanaman Organik

oleh -1,528 kali dilihat
Cara Membuat Pupuk dari Kotoran Kelinci, ‘Booster’ Tanaman Organik
Sepasang kelinci dalam kandang - Foto/Ist

Klikhijau.com Kelinci ternyata tak hanya menggemaskan sebagai hewan peliharaan, kotorannya juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Yah, kotoran kelinci dapat diolah sebagai booster pertumbuhan tanaman organik.

Setidaknya ada dua jenis kotoran kelinci yakni air kencing dan fesesnya yang berbentuk biji-biji kecil. Selain itu ada pula kotoran kelinci yang dihasilkan dari sisa rumput atau makannya. Semua kotoran kelinci tersebut dapat diolah menjadi pupuk padat maupun cair.

Uniknya, kelinci merupakan hewan peliharaan yang paling rakus makan dan mengeluarkan kotoran yang banyak. Jadi, daripada kotorannya dibuang begitu saja, lebih baik diolah sebagai pupuk organik.

Untuk diketahui bahwa kotoran kelinci memiliki kadar N, P, dan K yang tinggi dan sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Penasaran bagaimana cara membuat pupuk organik dari kotoran kelinci? Ikuti pembahasannya berikut ini:

KLIK INI:  6 Bentuk Pengelolaan Sampah Rumah Tangga yang Perlu Diterapkan
Cara membuat pupuk dari kotoran kelinci

Seperti disebutkan di awal bahwa semua kotoran kelinci dapat diolah jadi pupuk. Kotoran padat atau sisa makanan dapat diolah sebagai pupuk padat.

Bagaimana caranya? Pembuatannya dilakukan melalui proses fermentasi. Kotoran tersebut ditumpuk atau dikumpulkan di atas tanah lalu ditutup dengan terpal. Penutupan dilakukan agar suhu stabil sehingga mendukung penguraian mikroba.

Setelah ditutup, biarkan sekira dua bulan lamanya. Kotoran kelinci pun akan berubah menjadi pupuk yang siap digunakan sebagai media tanam. Pupuk padat ini dapat pula dicampurkan dengan tanah.

Lalu bagaimana dengan pupuk kotoran cair? Kotoran cair yang dimaksud disini adalah air kencing kelinci. Cara membuatnya cukup mudah yakni dengan dengan memasukkan air kencing kelinci dalam wadah bak atau tong. Lalu campurkan dengan dengan tetes tebu atau gula.

Biarkan selama 2 – 4 minggu. Namun, jangan lupa memberinya lubang kecil pada tutup tong agar ada jalan keluar udara dari dalam tong.

Pupuk cair ini pun bisa digunakan sebelum tanam untuk fermentasi media tanam. Ataupun ketika tanaman sudah bertumbuh. Pupuk cair ini lebih cepat diserap oleh tanaman.

KLIK INI:  Libur Lebaran, Saatnya Liburan Ramah Lingkungan, Begini Caranya!

Lalu, bagaimana mendapatkan kotoran kelinci?

Kelinci itu punya kebiasaan unik dalam membuang kotorannya yakni cenderung bersih dan mengumpulkan kotorannya di titik tertentu. Biasanya kelinci mengumpulkan kotorannya di sudut kandangnya. Jadi, jika sudah memahami letaknya, letakkan wadah di sana untuk mengumpulkan kotorannya.

 

Lalu, bagaimana dengan kencing kelinci? Umumnya, kencingnya bercampur dengan kotoran (feses). Jadi, jika ingin mengambil air kencing saja berarti harus menuang pelan-pelan. Jika ingin hasil yang lebih bagus dan tanpa ribet untuk memisahkan dengan fesesnya, bisa langsung dibuat pupuk cair.

Untuk aplikasi pupuk cair, jangan lupa melakukan pengenceran dengan air terlebih dahulu. Bisa dicoba dengan perbandingan 1 : 10 (pupuk cair : air). Atau bisa juga jumlah air dikurangi, namun jangan terlalu kental. Karena malah bisa mematikan tanaman.

Peternakan kelinci menarik dilakukan bagi kamu yang juga budidaya sayuran, sebab makanan kesukaan kelinci adalah sayuran seperti kangkung, wortel dan dedaunan segar lainnya. Jadi, sembari memanfaatkan kotoran kelinci, kamu juga dapat memberi makan dari sisa panen sayuran di rumah.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Suatu Sore yang Membiakkan Rasa Penasaran Tentang Kelinci, Rupanya Begini Faktanya