6 Bentuk Pengelolaan Sampah Rumah Tangga yang Perlu Diterapkan

oleh -417 kali dilihat
Masaro, Solusi Mudah Pengelolaan Sampah Organik
Sampah organik-foto/Universal Eco

Klikhijau.com – Persoalan sampah masih menjadi persoalan mencemaskan. Banyak masalah yang ditimbulkan. Apalagi jika tidak disertai dengan pengelolaan yang baik.

Keberadaan sampah bisa mengganggu  kesehatan, kebersihan, kenyamanan dan keindahan atau estetika sehingga tampak menjijikkan.

Sampah adalah barang buangan yang tidak lagi terpakai. Karena tidak lagi terpakai maka biasanya orang akan membuangnya begitu saja.

Membuang sampah sembarangan, khususnya sampah rumah tangga sangat berisiko, sebab bisa mencemari lingkungan dan membawa petaka bagi kesehatan.

KLIK INI:  Tetap Ramah Lingkungan di Bulan Ramadan, Ini 5 Tips dari KLHK

Sampah rumah tangga adalah salah satu sampah yang banyak diproduksi, baik oleh satu rumah maupun oleh beberapa rumah.

Sampah rumah tangga jika tidak tertangani dengan baik, akan sangat merugikan, baik secara ekologi maupun ekonomi, bahkan sangat berdampak buruk bagi kesehatan.

Namun, jangan berkecil hati, Elvi Sunarsih, (2014) dalam penelitiannya yang berjudul  Konsep Pengolahan Limbah Rumah Tangga dalam Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan mengungkapkan ada metode  pengelolaan sampah rumah tangga  yang dianjurkan dan bisa diterapkan, yakni:

  • Pemilihan jenis sampah

Langkah pertama yang harus dilakukan jika ingin mengelola sampah adalah melalui pemilihan atau pemilahan.

Pada langkah pertama sampah akan dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Sehingga sampah organik dan  anorganik tidak lagi bercampur. Demikian pula antara sampah basah dan kering.

Jika pemilihan sampah telah diterapkan, maka pengelolaan sampah selanjutnya tidak akan puyeng lagi mengolahnya.

Sampah rumah tangga yang telah dipisahkan, sebaiknya diubah menjadi pupuk kompos bagi jenis sampah yang bisa dikompos. Sehingga bisa bermanfaat untuk menyuburkan tanaman.

Sementara  bagi sampah yang tidak bisa dikompos (anorganik) bisa didaur ulang atau dibawa ke bank sampah atau memberikannya ke pemulung, misalnya botol, kertas, dan kaleng.

KLIK INI:  Pengelolaan Sampah Secara Konvensial Sudah Sepatutnya Ditinggalkan
  • Pewadahan

Cara ini melibatkan setiap anggota keluarga untuk menyiapkan wadah tempat sampah. Setiap  wadah ditempatkan di halaman rumah  rumah atau di pinggir jalan.

Dengan adanya pewadahan seperti itu, maka akan  mempermudah bagi yang ingin membuang sampah dan pada saat pengumpulan maupun pengangkutan.

Pewadahan ini dimaksudkan agar pemilihan sampah bisa diterapkan. Jadi setiap anggota keluarga dapat memilah sampahnya sendiri,  khususnya sampah anorganik menurut jenis atau bahannya, sehingga memberi kemudahan  dalam proses pengolahan selanjutnya.

Pewadahan ini merupakan metode untuk menampung  sampah  untuk sementara sebelum berpindah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau (TPA).

Namun, ada hal yang harus diperhatikan dalam penerapan pola ini,  yakni  harus memilih wadah yang tidak mudah rusak dan bocor agar tidak mengeluarkan bau yang kurang sedap.

Wadah yang disiapkan juga harus kedap air, gampang dan cepat dikosongkan dan diangkut, serta memiliki nilai ekonomis dan mudah didapat.

  • Pengumpulan

langkah selanjutnya untuk menangani persoalan sampah rumah tangga adalah dengan cara pengumpulan. Cara yang dianjurkan adalah pola individual tidak langsung, yakni sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan. Petugas ini mendatangi tiap-tiap sumber sampah dari rumah ke rumah. Mereka kemudian mengangkutkan ke TPS

Cara pengumpulan yang lain, yang bisa diterapkan adalah dengan pola komunal langsung, yakni kegiatan pengambilan sampah dari masing-masing titik komunal. Selanjutnya diangkut langsung ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) tanpa melalui aktivitas pemindahan.

  • Pengangkutan

Jenis kendaraan pengangkut sampah yang digunakan untuk pola pengumpulan komunal langsung adalah jenis compactor truck dengan kapasitas 6 m3 danarm roll truck yang berkapasitas 4 m3.

Kendaraan jenis compactor truck memiliki kelebihan dapat melakukan pengepresan sampah sehingga kapasitas daya tampungnya dapat ditingkatkan.

Dalam pemuatan maupun pembongkaran sampah, compactor truckdanarm roll dilengkapi dengan lengan tarik hidrolik sehingga dapat bergerak secara otomatis yang dikendalikan oleh sopir sehingga tidak bersentuhan langsung dengan sampah.

KLIK INI:  Indonesia dan Denmark Perkuat Kerjasama dalam Pengelolaan Sampah
  • Tempat pembuangan sementara (TPS)

Sampah rumah tangga yang telah terkumpul, biasanya akan diangkut ke tempat  tempat pembuangan sementara (TPS) yang tersedia.

  • Menerapkan konsep 3R

Upaya lain yang bisa diterapkan, yakni dengan prinsip 3R yang meliputi  reduce atau mengurangi, kegiatan mengurangi limbah atau sampah.

Harus diakui sangat sulit untuk menghilangkan sampah, setiap saat manusia akan menghasilkan sampah. Namun, jika tidak bisa dihilangkan maka setidaknya bisa dikurangi penggunaan barang-barang yang berpotensi menjadi sampah

Karenanya, kita harus membiasakan diri mengurangi pengunaan bahan atau barang yang tidak terlalu penting untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari

Selanjutnya adalah reuse atau memakai kembali, upayakan menggunakan barang yang tidak sekali pakai, tapi bisa digunakan berulang-ulang kali.  Memanfaatkan barang-barang bekas untuk digunakan kembali, semisal botol, pakaian dan lain-lain

Penerapan R selanjutnya adalah recycle atau mendaur ulang, barang-barang bekas yang tidak terpakai lagi, sebaiknya didaur ulang agar bisa kembali digunakan.  Bahkan daur ulang ini bisa menjadi aktvitas ekonomi yang menjanjikan.

Bentuk pengelolaan sampah yang bagaimanakah yang sahabat hijau telah terapkan?

KLIK INI:  Kinerja Pengelolaan Sampah dan RTH Meningkat, Kota Enrekang Raih Adipura