Klikhijau.com – Siapa yang sering mendengar jamur kancing? Tentu sudah tidak asing lagi dengan fungi ini. Pasalnya, jamur ini biasa diolah dan cukup familier di Indonesia.
Jamur yang Bernama latin Agaricus bisporus ini disebut jamur kancing karena berbentuk bulat menyerupai kancing baju dan berwarna putih, cokelat, muda, dan krem.
Senyatanya jamur talah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai makanan sejak 3.000 tahun yang lalu. Dan seribu tahun setelah itu baru populer untuk ramuan obat. salah satu negara yang mempopulerkan jamur kancing untuk keperluan medis.
Fungi ini disinyalir telah tumbuh alami di Eropa sejak zaman Romawi dan Yunani kuno. Berdasarkan habitatnya, perkembangbiakan jamur ini cocok pada temperatur 17 – 20 derajat celcius.
Di Indonesia, Kawasan budi daya fungi yang biasa disebut dengan champignon ini terletak di dataran tinggi Dieng, Purwokerto, Pangalengan, Dan Probolinggo. Di sana banyak petani ekspor dari tanah air untuk memenuhi pelbagai macam kebutuhan.
Taksonomi
Kerajaan: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Ordo: Agaricales
Famili: Agaricaceae
Genus: Agaricus
Spesies: Agaricus bisporus
Morfologi
Jamur tertua di dunia ini memiliki ciri-ciri fisik yang mudah dikenali dan strukturnya bisa dibedakan dengan jamur yang lain. Tubuhnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu miselium dan buah.
Berikut ini morfologi jamur kancing:
- Miselium
Miselum merupakan bagian vegetative dari jamur kancing yang letaknya di bagian bawah. Bagian yang bertugas untuk menyerap makanan dari bahan organik tempat jamur tumbuh ini terbagi menjadi dua, yakni vulva dan akar.
Vulva jamur kancing merupakan bagian pembungkus yang berada di dekat akar. Lalu, akar jamur kancing tergolong akar serabut yang lekat dengan substrat.
- Tudung
Tudung atau biasa disebut dengan pileus merupakan pelindung jamur. Pada jamur muda, tudung diselimuti oleh selaput. Namun, ketika mendekati siap panen atau dewasa, selaputnya akan pecah.
- Bilah atau lamella
Bilah atau nama ilmiahnya disebut dengan lamella berfungsi untuk memberikan dukungan pada tudung jamur. Letaknya berada di bawah tudung dengan bentuk helaian berbilah.
- Tangkai tubuh
Tangkai jamur kancing pendek. Bentuknya tegak vertikal di bawah permukaan tudung.
- Cincin jamur kancing
Cincin jamur kancing atau biasa disebut annulus ini terbentuk akibat terpisahnya bagian tudung dan bilah saat usia dewasa. Ia berbentuk cincin yang melingkat pada tangkai jamur.
Dikutip dari US Department of Agriculture, inilah kandungan gizi jamur kancing per 100 gram:
Air: 91,8 gram
Karbohidrat: 4,08 gram
Lemak: 0,37 gram
Magnesium: 10,2 mg
Kalori: 31 kkal
Protein: 2,89 gram
Kalsium: 5 mg
Fosfor: 93 mg
Zinc: 0,51 mg
Zat besi: 0,23 mg
Kalium: 373 mg
Folat: 35 mcg
Niacin: 3,88 mg
Selenium: 20 mcg
Biotin: 9 mcg
Selain itu, kandungan gizi jamur kancing terdiri dari vitamin D, antioksidan, dan beta-glucan.
Seperti yang tercantum di kandungan gizi atas, jamur kancing tinggi akan protein, tetapi rendah lemak dan kalori. Hal ini tentu kabar baik bagi sahabat hijau yang ingin meningkatkan asupan protein namun tak mengonsumsi daging.
Manfaat
Meskipun kebanyakan jamur memang terindikasi beracun dan tak dapat dikonsumsi, tetapi Champignon ini termasuk jamur yang dapat dikonsumsi, digemari oleh banyak orang, dan punya beragam manfaat dengan kandungan gizi yang telah disebutkan di atas.
Jamur ini kerap digunakan untuk menjadi topping omelette, pizza, dan kaserol karena rasanya mirip dengan daging dan ada manis-manisnya. Jamur kancing ini juga rendah kalori sehingga cocok bagi sahabat hijau yang sedang diet kalori.
Kandungan lemak dalam jamur ini terbilang sangat minim. Oleh pakar jamur ini digadang-gadang bermanfaat untuk menangkal beragam penyakit seperti serangan jantung, penyakit tulang, kanker, dan kolesterol yang penjabarannya sebagai berikut:
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Journal of Nutrition yang terbit pada 2007 mengungkapkan bahwa mengonsumsi jamur kancing dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan aktivitas sel pembunuh alami berkat kandungan polisakarida di dalamnya.
Kaya antioksidan
Jamur ini bermanfaat sebagai antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Sebuah penelitian dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2010 menyebutkan, jamur kancing mengandung ergosterol, salah satu antioksidan.
Satu penelitian pada hewan, yang diterbitkan Nutrition Research edisi Januari 2010, mencatat bahwa jamur putih membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.
Ini menunjukkan bahwa jamur ini mungkin menawarkan manfaat untuk mengendalikan kolesterol tinggi atau diabetes.
Melancarkan Metabolisme
Jika sabahat hijau mencari makanan yang dapat memlancarkan pencernaan, jamur kancing ini bisa diandalkan sebagai salah satu referensi bahan makan yang patut dijajal. Mengapa demikian? Karena jamur kancing kaya kandungan serat yang membantu melancakan metabolism dalam organ pencernaan.
Cegah Kanker
Departemen patologi tanaman di Penn State merilis laporan bahwa jamur kancing terbukti efektif mengobati kanker payudara, usus besar, dan prostat.
Berdasarkan penelitian Cancer Research edisi Desember 2006, mengonsumsi satu setengah cangkir jamur kancing sehari dapat menghentikan pertumbuhan tumor kanker payudara. Perempuan yang sehat dapat mengonsumsi kurang dari setengah cangkir untuk sangat mengurangi risiko terkena kanker payudara.
Demikian pembahasan tentan jamur kancing ya, sahabat hijau. Semoga bermanfaat!