Melihat Dunia yang Lebih “Modern”di Masa Lalu Melalui Jamur Berusia 1 Miliar Tahun

oleh -403 kali dilihat
bahan makanan beracun
Ilustrasi jamur/foto-Brilio.net
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Pernahkah kamu bayangkan ada jamur yang telah berusia satu miliar tahun? Bagaimana bentuknya kini dan bagaimana besarnya? Pertanyaan itu juga berkelindan di kepala saya.

Jamur semacam itu ternyata benar adanya. Tapi, jamur yang telah berubah menjadi fosil, bukan jamur hidup. Hal itu diungkap para ilmuwan beberapa waktu lalu. Mereka menemukan fosilnya dari masa lalu—usianya satu miliar tahun silam.

Tentu saja penemuan itu mengejutkan dunia sains. Jamur tersebut diklaim sebagai yang paling tua di muka bumi ini.

Penemuan itu sekaligus dapat membentuk  kembali pemahaman kita tentang bagaimana kehidupan di darat berevolusi.

KLIK INI:  Misteri Lukisan Tapak Tangan di Gua Prasejarah Pattunuang

Pada 23 Mei 2019, Muflika Nur Fuaddah menulis di Nationalgeographic.co.id, bahwa sebelum penemuan tersebut, seperti dilansir Phys.org, para ilmuwan selama beberapa dekade meyakini jamur paling awal diperkirakan muncul di bumi sekitar setengah miliar tahun silam.

Namun, anggapan itu dipatahkan oleh  penemuan spesimen fosil yang digali di Kanada. Dianalilis menggunakan teknologi penanggalan terbaru tampaknya meruntuhkan teori sebelumnya.

Seorang mahasiswa PhD dari University of Liege, Belgia, Corentin Loron dan rekannya memeriksa mikrofosil untuk menentukan komposisi kimia selnya. Dan yang mengejutkan mereka menemukan adanya kandungan chitin, yakni zat berserat yang terbentuk di dinding selnya.

Setelah itu, mereka meneliti usia batu tempat fosil ditemukan dengan perbandingan unsur-unsur radioaktifnya. Mereka kemudian menyimpulkan, mikrofosil tersebut berusia antara 900 juta hingga satu miliar tahun.

Loron mengatakan temuan itu penting karena di “pohon kehidupan,” jamur adalah bagian dari kelompok organisme yang sama sebagai tanaman dan hewan.

“Berarti jika jamur sudah ada sekitar 900-1000 juta tahun yang lalu, maka seharusnya hewan juga,” katanya kepada AFP.

Temuan itu membentuk kembali pandangan mereka mengenai dunia. Ya, masa lalu yang jauh, meski sudah sangat berbeda dari hari ini, mungkin jauh lebih ‘modern’ daripada yang kita duga.

Menurutnya, Jamur tetap menjadi salah satu organisme paling melimpah di planet ini dan merupakan penyumbang terbesar ketiga untuk biomassa global setelah tanaman dan bakteri.

KLIK INI:  Mengagumi Mahakarya Manusia Prasejarah di Leang-Leang